2. pertemuan

126 9 0
                                    

***

Sepi.

Chanyeol menatap kosong kearah TV yang menampakan layar hitam. Rasanya, sangat sepi. Mengingat tidak ada orang yang merecokinya seperti biasa.

Chanyeol mengambil handphone miliknya dan menghubungi Rose.

Satu panggilan tidak terjawab.

Dua panggilan.

Chanyeol terdiam memperhatikan benda pipih yang sedang di pegangnya. Mengapa orang yang di hubunginya tidak menjawab?

Chanyeol menggelengkan kepalanya. Menepis perasaan aneh yang mulai hinggap di pikirannya. Rose pasti baik-baik saja.

***

"hosh hosh hosh,"

Debaran jantung Rose semakin tidak terkendali,dia lelah tentu saja,berlari sejauh itu tanpa berhenti sangat melelahkan. Rasanya,semua yang di alaminya di Paris terlalu cepat untuk menjadi ungkapan.


Tadi saat Rose telah sampai di kota Paris, Rose langsung bergegas untuk menuju Pont Alexandre III,untuk melihat pemandangan sunset terbaik di kota Paris. Sayangnya saat di perjalanan,dia diikuti oleh segerombol pemuda berandalan.

Hingga akhirnya dia berlari tak tentu arah saat mereka mulai mendekat dan mengejarnya. Hingga sampai Rose tersesat di kota besar ini.

Dia terus berlari memijakan kaki pada jembatan yang dipenuhi banyak pasangan. Dia ingin meminta pertolongan secepat mungkin. Tapi bukankah sedikit tidak sopan jika menganggu orang yang sedang berkencan? 


Rose menghentikan pijakan kakinya saat melihat seseorang yang memunggunginya. Nafasnya terputus-putus dengan tangan yang terus menepuk dadanya, berharap semakin banyak oksigen yang di dapatnya.

Rose berlari sekuat tenaga untuk menggapai orang itu,memegang pundaknya lalu bergegas sembunyi di balik badannya yang tegap, "Qui êtes vous?", tanya pria dalam bahasa perancis.

"kau pasti mengerti bahasa inggris bukan? Kumohon selamatkan aku. Dari tadi mereka mengikutiku sampai kesini.",Rose panik,sembari menunjuk mereka yang kini berada di hadapan pria itu. Pria itu tidak menjawab,kemudian tersenyum. Memamerkan lesung pipit yang membuat detak jantung Rose seakan berhenti.

Pria itu mulai berbincang-bincang dengan beberapa pria di hadapannya. Entah apa yang dibicarakannya. Tiba-tiba pria di samping Rose,merangkul pundaknya lalu dengan mengangkat tinggi-tinggi dagunya dia berkata, "Mon Amour."

Rose menatapnya dengan pandangan bertanya,apa artinya yang tadi? Namun pria itu tidak menjawab, hanya mengedipkan sebelah matanya dengan memamerkan lesung pipitnya kembali.

***

Sekarang,tak ada lagi suasana petang,semuanya telah di gantikan oleh suasana malam yang di penuhi lampu-lampu di kota paris. Rose seakan buta arah, tidak tau dimana kakinya berpijak sekarang,yang pasti,dirinya dapat melihat keindahan menara eiffel dari jarak yang lumayan jauh.

Bertumpu pada pegangan jembatan, dia menyembunyikan setengah wajahnya di balik tangan. "Mungkin ini yang dirasakan anak ayam yang ditinggal induknya"

To Hyunnie..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang