Chapter 4

251 44 4
                                    

Warning!

Notenya mohon dibaca ya sayang-sayangq tengkyuuu

Luvv 💕

___________________________________

“Tidak ada yang lebih berbahaya daripada seorang musuh yang berpura-pura manis di
depanmu”

.
.
.

“Pulang sendirian lagi?”

Lia menoleh mendengar sapaan yang akrab itu. Dia mendapati Seungmin sedang bersandar pada mobil hitam legamnya, tersenyum menatapnya. Senyumnya lebar dan ramah, sama sekali tidak tampak kalau dia adalah penghancur wanita seperti yang dikatakan oleh Minho.

Kalaupun dia memang seorang penghancur wanita, sepertinya sah-sah saja, Lia membatin, mengamati
ketampanan Seungmin yang halus. Lelaki itu bisa dibilang sangat
tampan sampai mendekati cantik. Matanya sendu tapi bening, seolah menarik siapapun yang tergoda untuk tenggelam bersamanya.

“Iya.”

Lia menjawab dan mengerutkan keningnya, apa yang dilakukan Seungmin sore-sore begini di depan kampusnya?

“Kau harus membiarkan supir pribadimu menjemput, sudah kubilang, berbahaya kalau seorang perempuan berjalan-jalan sendirian malam-malam, apalagi kampusmu terkenal sebagai kampus anak-anak kaya. Siapa tahu ada yang mengawasi dan mencari kesempatan, lalu melihatmu sedang jalan sendirian? Kau akan diculik.”

Seungmin mengulangi lagi peringatannya, sama seperti kemarin ketika berpapasan dengan Lia di jalan. Lelaki itu begitu serius dengan kata-katanya sehingga Lia merasa takut. Tetapi perkataan lelaki itu memang ada benarnya.

“Kau sendiri apa yang kau lakukan di sini?”

Seungmin mengangkat bahu dan tertawa,

“Mungkin aku sedang mengawasi kampus ini, mencari kesempatan kalau-kalau ada anak orang kaya berjalan sendirian yang bisa kuculik.” lelaki itu membuka pintu mobilnya, “Mau masuk?”

Sejenak Lia ragu. Tetapi Seungmin tampak begitu tulus. Dan dia kan sahabat Minho, meskipun Minho sudah memperingatkannya tentang kebencian Seungmin kepada perempuan. Lia yakin dia bukan termasuk salah satu tipe yang Seungmin incar untuk dibuat patah hati.

•••

“Minho bercerita kalau kau selalu mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolah, begitulah cara Mama Minho menemukanmu, dengan penyaringan anak-anak cemerlang untuk mendapatkan beasiswa.”

Seungmin memulai percakapan, sambil menyetir mobilnya dengan tenang. Lia menganggukkan kepalanya,

“Ya, waktu itu perwakilan yayasan Nyonya Lee menemuiku dan menawarkan beasiswa, waktunya tepat sekali karena kondisi keuangan kami sedang sulit.”

Lia menatap Seungmin sambil tersenyum,

“Ayahku seorang tukang bangunan, dan meskipun dia mengupayakan segala cara untuk menyekolahkanku, membiayai kuliahku akan terlalu berat untuknya.”

Seungmin menoleh sebentar dan menatap Lia dengan tatapannya yang bening.

“Lalu ayahmu meninggal ya? Aku turut berduka Lia.”

Sweet Enemy || Lia Lee Know [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang