“Darah lebih kental daripada
air....benarkah?”.
.
.“Bagaimana mungkin kita bisa kehilangannya? dia ada di depan kita?”
Minho mengacak rambutnya dengan frustrasi. Polisi sudah dihubungi dan mereka sudah memberikan keterangan. Minho juga sudah mengerahkan seluruh pegawainya untuk membantu pencarian. Mereka sudah melakukan pelacakan kepada semua teman Lia dan tidak ada titik terang. Lagipula Lia tidak punya teman, dia hanya dekat sengan Nancy dan saat ini Nancy masih belum bisa dihubungi.
Semua sudah dilakukan, tetapi Lia benar-benar tidak terlacak. Dia seperti lenyap di telan bumi tanpa sengaja.
Bagaimana kalau ada yang melukai Lia? Minho tiba-tiba merasakan ketakutan yang sangat dalam dari hatinya.
Tidak! Dia tidak bisa kehilangan Lia…
Entah kenapa di saat seperti ini, Minho baru menyadari bahwa dia… Dia mungkin memiliki perasaan lebih kepada Lia.
Dan sekarang dia tidak tahu nasib Lia seperti apa dan dimana.
Apa yang dilakukan penculik itu terhadapnya? Apakah mereka menginginkan uang? Kalau memang menginginkan uang, Minho pasti akan memberikannya, berapapun itu, demi Lia.
Dengan cemas dia menatap ke arah pesawat telepon. Polisi tampak lalu lalang di mansion itu, menunggu. Ya mereka menunggu telepon yang meminta tebusan. Biasanya kasus-kasus seperti ini akan disusul dengan telepon yang meminta tebusan. Tetapi mereka sudah menunggu beberapa jam. Dan telepon itu tak kunjung tiba.
Minho meringis, menahan nyeri yang tiba-tiba menyerang kepalanya. Seluruh pikiran buruk berkecamuk di benaknya.
Bagaimana… Bagaimana kalau ternyata para penculik itu tidak meminta uang tebusan? Bagaimana kalau yang diinginkan oleh penculik itu hanyalah mencelakai Lia?
Minho tersentak ketika ada yang menepuk bahunya, dia menoleh dan mendapati Seungmin disana, lelaki itu tampak pucat pasi dan frustrasi seperti dirinya.
Kenapa Seungmin juga tampak begitu cemas? Apakah… Apakah Seungmin juga mempunyai perasaan lebih kepada Lia?
“Nancy sudah bisa dihubungi.”
Kata-kata Seungmin itu membuat Minho lupa dengan kecurigaannya kepada Seungmin, dia langsung berdiri, mendekati Seungmin yang memasang loudspeaker pada ponselnya.
“Halo?” suara Nancy tampak menyahut di seberang sana.
“Nancy ini Seungmin. Apakah mungkin Lia datang padamu atau menghubungimu?”
Suara Nancy tampak bingung,
“Tidak. Kami tidak bertemu hari ini. Bukankah Lia sedang pergi ke taman hiburan bersama Minho?”
“Dia hilang Nancy, sepertinya dia diculik.”
“Apa?” Nancy tampak terperanjat,
“Bagaimana mungkin? Kenapa itu bisa terjadi?” Nancy hampir berteriak, “Tadi pagi aku baru saja bercakap-cakap dengannya di telepon!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Enemy || Lia Lee Know [REMAKE]
FanficOriginal story by SHANTY AGATHA ___________________________________ Semua orang menganggap Lia beruntung karena bisa mendapat beasiswa dan bisa tinggal di mansion keluarga Minho. Tetapi tidak ada yang mengerti bahwa yang paling diinginkan Lia adalah...