Love Story [Bhira's Episode]

Bhira Eps:1

Spoiler

"Bahagiaku hanya saat aku berada disampingmu setiap waktu namun terlalu rumit hubungan ini banyak orang yang ikut campur dalam hubungan ini --ZIAN--

"Kau berhak memilih dan menentukan pilihanmu sendiri. Allah telah menetapkan garis jodoh kita masing-masing. Pesan ku bahagiakanlah wanita yang akan menjadi istrimu kelak"
--BHIRA--

"Tidak! aku tidak bisa menerima semua ini, karena ini akan membuat luka diantara dua hati yang saling mencintai" --FINDI--

"Itu adalah hal yang wajar sudah pasti satu diantaranya akan terluka. Kau berhak menentukan pilihanmu sendiri tanpa harus menuruti kemauan orang lain" -ZIFRAN & FINDA--

"Aku merasa bersalah pada keluarga ini, gara-gara aku mama dan papa kehilangan anak kandungnya, sudah saatnya aku kembali menjalani takdir ku yang sesungguhnya. Aku hanyalah pembawa sial di keluarga ini"
--MONICA--

"Anya, keponakan Tante, Anya mau kan membantu Tante. Balaskan dendam Tante pada orang-orang yang sudah membuat Tante menjadi tidak waras" --Vanya--

10 Tahun Kemudian....

Aryo's House🏠
⏰19.00 WIB

Aryo yang sedang melihat istrinya tengah memandangi foto Anaknya yang diculik oleh Vanya membuatnya semakin bersedih sekalipun bersalah. Sementara itu disisi lain Monica mengurung dirinya di kamar karena ia merasa bersalah atas kejadian sepuluh tahun silam.

Aryo mencoba mendekatkan dirinya pada istrinya yang tengah menagis dan memeluk erat foto anaknya diatas ranjang. Aryo yang secara tiba-tiba melingkarkan tangannya di perut istrinya dan menaruh dagunya diatas pundak sang istri berkata

"Hami, kau rindu dengan anak kita?" Lisa menganggukan kepalanya

"Jangan bersedih, tersenyumlah karena aku dan Zifran akan berusaha mencari keberadaan anak kita" Lisa menegakkan tubuhnya dan membalik menghadap suaminya

"Kau harus berjanji padaku, temukan anak kita sepuluh tahun lamanya aku memendam kerinduan pada putraku"

"Aku berjanji Hami, Aku Zifran dan yang lain akan berusaha sebaik mungkin untuk menemukan kembali anak kita"

"Aku sangat bangga dengan anak-anak kita mereka sekarang sudah dewasa Zifran yang belum bisa melepas sisi kekanak-kanakannya sekarang menjadi presdir di perusahaannya yang dirintisnya sendiri"

"Hami tidak kah kau ingat dulu saat Zifran masih kecil dia senang sekali bermain detektif-detektifan bahkan dia memaksa semua orang untuk ikut bermain dengannya" Lisa menganggukkan kepalanya

"Sekarang anak kita berhasil mencapai keinginannya, perusahan sebesar itu dia bangun sendiri dengan jerih payah nya, Zifran memilih bidang ini dengan tujuan yang sangat mulia membantu yang susah dan menegakkan keadilan"

"Kau benar Habi, anak kembar kita sudah menemukan jati dirinya sendiri-sendiri, tentu ini tak lepas dari bimbingan Papa nya. Aku sangat bahagia dan bersyukur"

"Apa kalian melupakan aku" Sahut Zian yang secara tiba-tiba memasuki kamar Papa dan Mamanya.

Aryo dan Lisa langsung menoleh pada sumber suara yang mengagetkan mereka, mereka pikir siapa yang berani masuk kamar tanpa mengetuk pintu. Dan sepertinya ini adalah kebiasaan Papa Twin lupa menutup pintu setelah ia masuk