kangen? 🤭

27 4 0
                                    

Flashback

Sesampainya dirumah Ahra, Ahra pun turun dan mengucapkan terimakasih kepada Chenle.

"Makasih kak buat hari ini" kata Ahra sambil tersenyum.

"Iya sama sama" ucap Chenle sambil mengelus kepala Ahra yang memang Ahra sedang menunduk untuk menatap Chenle.

"Yaudah gw pamit dulu, sampein salam ke mama. Bye" pamit Chenle.

Dan dianggukan oleh Ahra, setelah itu Chenle pun pergi darisana dan Ahra pun masuk ke dalam rumahnya.

Hari ini menjadi hari yang bahagia untuk mereka. Walau belum pasti hubungan mereka itu apa? Setidaknya mereka masih bisa bersama dan berinteraksi.

'ingatlah selalu hari ini, Ahra'-chenle

'gw takkan pernah melupakannya'-ahra

Flashback off

Keesokan harinya seperti biasanya, Ahra sedang berjalan di koridor sekolah sambil membawa buku ditangannya.

Berat, hal itu yang dirasakan Ahra saat ini. Gadis bertubuh mungil itu harus membawa buku buku yang sangat banyak ke ruang guru.

Dia malas sebenarnya mengantar buku buku ini ke ruang guru. Yah apalah daya kalau sudah disuruh guru.

Mau tak mau harus membawanya.

Saat sedang berjalan dengan santai, ia malah di tubruk seseorang. Buku nya pun jatuh semua.

"Ups! Sorry, gw sengaja!" kata seseorang itu sambil smirk.

Ahra pun mengumpulkan buku buku itu lalu berdiri dan menatap wanita dihadapannya dengan jengah.

"Ck, mengganggu" ucap Ahra.

"Apa lo bilang?!" marah Yiren.

"Kurang jelas? Lo budek kali ya? Makanya kalo punya duit beliin tuh korek kuping. Jangan beliin buat barang gak berguna!" kata Ahra lalu berjalan pergi meninggalkan Yiren.

'sialan lo, Ahra!' kesal Yiren.

Setelah meninggalkan Yiren disana, Ahra masih saja membawa buku buku itu.

'sial! Berat banget njir!' batin Ahra kesal.

"Ahra" panggil seseorang.

"Kak Jeno? Kakak ngapain disini?" tanya Ahra.

"Abis dari ruang guru" jawab Jeno yang hanya di'oh'kan oleh Ahra.

"Kamu bawa buku ini ke ruang guru?" tanya Jeno saat melihat buku buku bertumpuk yang Ahra bawa.

"Iya kak" jawab Ahra lalu Jeno pun mengambil semua buku itu dan dibawanya.

"Loh kak, gpp aku aja yang bawa" kata Ahra.

"Ini berat, biar aku aja yang bawa" ucap Jeno sambil tersenyum.

Ahra tertegun, Jeno tetaplah Jeno. Dia takkan pernah berubah walau sudah lama tak bertemu.

Rasa kepedulian itu selalu ada, takkan pernah hilang.

Ahra pun ikut tersenyum, lalu ikut Jeno ke ruang guru. Setelah selesai, ia pamit lalu balik ke kelas.

Sesampainya di kelas, ia duduk. Lalu menghela nafas panjang. Dara mengernyit heran melihat tingkah Ahra yang seperti banyak beban itu.

"Napa lo?" tanya Dara.

"Gpp, Dar" jawab Ahra.

"Bohong" kata Hyera yang tiba tiba datang.

"Kagak Hyer, bener dah" ucap Ahra.

Kang Rusuh-[Chenle] Lokal✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang