"Dhana?" Panggil Suga di mobil itu saat perjalanan menuju rumah Jimin.
Jimin masih menangis dan tatapannya menatap jalanan yang mulai gelap.
"Jimin?" Panggil Suga lagi karena belum ada sautan dari yang dipanggil.
Dan sekarang Jimin mulai menoleh, "iya kak?"
"Maaf, ini semua karena kakak."
Jimin menggelengkan kepalanya sembari menyeka air matanya, "gak kok, aku emang nunggu ini dan ya ternyata sakit."
Suga mengangguk, "aku paham, pasti sakit."
"Sakit bukan karena putus dari Taehyung, tapi dari sebutan jalang itu. Kak, iya aku tau aku jalang tapi kenapa bisa Taehyung setega itu?"
"Terkadang jika sedang emosi, seseorang susah untuk mengontrol nya apalagi dia tau kamu sudah main dengan Arka ditambah kamu jalan sama kakak."
Jimin mengangguk, "mungkin karena itu, dan kak sekarang aku sendiri lagi. Tidak lagi menunggu dibalas chat atau dikabari sama orang yang disayang."
"You have someone else, dan itu bukan Taehyung juga bukan orang tuamu Jim."
Jimin menoleh menatap Suga, "siapa?"
"Kamu lupa? Aku ada disini, aku selalu ada buat kamu. Tapi selalu kamu abaikan." Jawabnya dengan nada yang berusaha tenang.
Dan ya Jimin lupa itu.
Jimin memejamkan matanya juga menggigit bawah bibirnya, "m-maaf kak."
"Gapapa, tenang aja kamu ada aku. Dari dulu aku masih nunggu kamu kok, kalau kamu mau buat kembali. Kakak selalu siap."
Jimin terdiam.
"Bahkan kakak gak mau liat kamu nangis kaya gini, kakak ingin memukul Taehyung. Tapi kakak takut, paparazzi ada dimana-mana. karir kakak pasti bakal jatuh.". Lanjutnya.
Jimin masih terdiam menatap kedua kakinya disana.
"Juga sebenarnya kakak emang nunggu ini, dimana kamu putus dengan Taehyung dan kamu kembali ke kakak. Tapi bukan seperti ini jalannya."
Jimin mulai mengangguk dan mengalihkan topik dengan Suga.
"Rumahku belok sini kak." Katanya.
Suga tersenyum paham, Jimin sepertinya masih ragu buat buka hati untuknya. Walaupun Jimin sayang pada Suga.
Dan saat sampai di blok rumahnya juga lewat rumah Jungkook, disana Jimin melihat ada mobil Taehyung. Jimin semakin yakin Taehyung akan menginap disana.
Sampai dirumahnya, Suga menahan Jimin agar tak segera turun.
"Kakak tunggu jawabanmu, kamu bakal kembali pada kakak atau akan tetap terpuruk seperti ini? Kakak selalu siap kapanpun itu."
Jimin mengangguk dan tersenyum manis pada sang kakak tingkat, "iya kak, aku akan jawab malam ini lewat chat wa. Jadi saat kakak sampai rumah kabari aku."
"Iya Jim."
Dan kecupan pun Suga dapatkan dari Jimin.
"Terimakasih." Katanya.
ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ
Dimalam harinya, Jimin sudah selesai mandi dan makan malamnya keadaannya sudah siap untuk tidur. Tapi seperti biasa, sebelum tidur Jimin pasti harus memainkan ponselnya.
Kebetulan ponselnya baru saja selesai di charger, jadi dia belum tau kabar dari Suga. Apa dia sudah sampai?
Ingat janji tadi sore.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOCIAL FAKE [BTS X TXT]
FanficFake social! Just be enjoy! BXB of course! Hanya untuk seru-seruan, baca saja untuk mendapat hiburan dari anak anak bighit entertainment. Dimohon untuk membaca dari awal hingga akhir. warn! BXB! homophobic can leave it! Yaoi! Bahasa kasar!