"Maafkan Aku..." |•| (Taeyong)

11 2 21
                                    

Happy reading ^°^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ^°^

-----0-0-----

"Dek, bangun..."

Taeyong menepuk lembut pipi adiknya yang tengah tertidur. Jam dinding kamar itu sudah menunjuk pukul enam pagi.

"Eunbyeol." Ulang Taeyong karena adiknya itu hanya bergerak kecil.

Taeyong mulai mencubit ringan pipi Eunbyeol, mengguncang tubuhnya pelan, bahkan sampai menutup hidung mungil adiknya itu.

Gadis itu hanya menepis tangannya lalu tidur lagi.

"Nih anak cantik-cantik kebo banget!" Gumam Taeyong sebelum menarik paksa tangan Eunbyeol hingga gadis remaja itu terduduk di kasurnya.

"Ah! Kakak! Lima menit lagi!" Protes Eunbyeol.

"Ini udah jam berapa noh! Liat! Jangan merem mulu!"

Setelah melirik jam dinding kamarnya, Eunbyeol langsung bangkit berdiri.

Bukan... Bukan di lantai. Melainkan di atas kasurnya. Ia jadi tinggi menjulang melebihi kakaknya.

"Kok gak dari tadi sih!" Seru Eunbyeol lalu melompat turun.

"Astaga! Udah dibangunin dari tadi! Kamunya aja yang kebo!"

"Ish!!" Eunbyeol menyambar handuknya dan pergi ke kamar mandi.

***

"Byeol! Ayo sarapan!" Taeyong memanggil dari dapur.

Di bar dapur sudah tersedia roti panggang dengan selai blueberry. Kesukaan adiknya.

Eunbyeol muncul sambil menggendong ranselnya di pundak kanan. Ia menyambar rotinya dan berlalu ke pintu utama.

"Aku berangkat!" Ucapnya sambil menggigit sarapannya itu.

"Hei! Ini baru jam segini!" Seru Taeyong, menunjuk jam kecil di atas bar dapur. Masih pukul setengah tujuh pagi.

"Duduk dulu! Nanti kakak anter!"

"Ah! Nanti telat! Lagian sama aja naik bus juga." Keluh Eunbyeol.

"Nggak! Udah duduk! Makan kok sambil jalan. Gak ada yang ngajarin gitu!"

Eunbyeol menggeram. Namun ia menuruti apa kata kakaknya.

Ada alasan kenapa Taeyong begitu memaksa Eunbyeol untuk sarapan dengannya.

Bukan. Bukan seperti yang ia katakan. Walau itu benar juga.

Alasan sebenarnya adalah karena Taeyong hanya bertemu dengan adiknya itu saat pagi hari. Saat ia membangunkan Eunbyeol, menyiapkan sarapannya.

Setelah semua itu, Taeyong harus bekerja sepanjang hari. Ia selalu pulang setelah Eunbyeol pergi tidur.

Jadi, lelaki dua puluh lima tahun itu bertekad setidaknya dia punya kesempatan makan bersama, bertatap muka dengan Eunbyeol, berbicara padanya, sehari sekali.

K-POP IMAGINE [RF] •END•✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang