K-POP IMAGINE [RF] •END•✓

Permintaan |•| (Doyoung)

Selamat membaca~

---o0o---

Ke-puluhan kalinya aku menyaksikannya tampil di cafe ini. Namun satu kalipun aku tidak punya nyali menyapanya. Aku hanya menikmati suara merdunya dari kursi di bawah kaca besar bening. Bahkan aku tidak berani memandang wajahnya.

Sesekali pula mataku mencuri kesempatan memandang wajah tampan Doyoung yang sedang bernyanyi sambil diiringi petikan gitar karibnya. Dan beberapa kali aku mendapati lelaki itu membalas lirikanku yang berakhir aku mengalihkan pandanganku darinya. Selalu seperti itu.

Sampai kapan ini berakhir?

***

"Kamu mau kesana lagi?" Tanya Hana padaku. "Hari ini kan ada acara makan-makan bareng senior! Bahkan kudengar Senior Chanyeol datang juga!"

"Ya sudah, kamu kesana saja." Jawabku.

"Eunbyeol. Kamu sudah ratusan kali mengunjungi cafe itu cuma untuk menengok 'cinta pertama'-mu," sindir Hana. "Kamu hanya buang-buang waktu!"

Aku diam saja. Karena entah bagaimana, aku merasa tidak akan lengkap jika tidak mengunjungi cafe itu di Sabtu malam.

"Kamu tidak mau membuka hatimu untuk senior Jaehyun?"

"Kalau kamu mau, dia bisa jadi milikmu." Kataku enteng.

"Eh! Jangan sok, ya!" Seru Hana. "Semua orang di jurusan tau kalo senior Jaehyun hanya memerhatikan Eunbyeol seorang!"

"Tapi aku sudah menolaknya waktu itu."

"Tapi cowok itu masih perhatian padamu!" Seru Hana lagi. "Itu berarti senior Jaehyun serius denganmu!"

"Atau cuma penasaran."

"Hhhh~ susah ngomong sama orang yang hatinya udah penuh!" Sindir Hana lagi.

Tawa kecil keluar dari bibirku dan membuat Hana semakin terlihat jengkel.

***

"Eunbyeol!"

Aku sedang menunggu bus dan mendengar suara orang yang memanggilku. Kutolehkan kepalaku dan melihat lelaki bernama Jaehyun itu menghampiriku.

"Kamu ikut acara jurusan?" Tanya lelaki rupawan itu.

"Tidak."

"Aku juga! Kamu mau kemana?"

"Senior gak perlu tau."

"Hei. Aku bisa menemanimu."

"Jangan harap."

"Eunbyeol." Tiba-tiba Jaehyun menurunkan nada suaranya. "Kenapa kamu bersikap seperti ini padaku? Sebelumnya kamu tidak seperti ini."

"Bukannya sudah jelas?"