10. ADA APA SEBENARNYA?

100 17 0
                                    

Sepandai-pandainya kamu menyembunyikan sesuatu, pasti akan terungkap juga nantinya tanpa ada orang yang meminta -Nia Kuiemna

--------------

"Dan satu lagi, yang pho itu gue atau lo, sebenernya?" Ucapan Netta berhasil membuat Fanny melebarkan matanya bulat-bulat.

"Apa-apaan sih lo?!!! Udah jelas-jelas lo yang caper sama Digry! Semua orang juga tau kali siapa yang caper?! Dipikir gue gak tau lo budakin Digry supaya beliin lo makanan waktu itu?!"

"Gitu? Kalo gak tau fakta nya jangan asal ngomong. Gue ngomong itu, karena gue ngerasain sendiri fakta nya, jelas kan? Sekali lagi minggir, gue mau lewat!" Ujar Netta penuh dengan penekanan. Netta dan Fanny hanya berbicara menatap. Sahabat nya tidak sama sekali tahu apa yang dibicarakan mereka.

Fanny diam. Ia mencerna kata-kata Netta. Entah, ia merasa ini sebuah sindiran. Tapi dia tak diam saja. Saat Netta hendak berjalan lagi, ia mencekal pergelangan tangan Netta lagi, lalu ia mendorong Netta sekuat tenaga sampai Netta terjatuh kepala dan lengan nya juga mengenai dinding besar di sebelahnya. Membuat siswa lainnya berkerumunan

Nia yang melihat itu, langsung membulatkan matanya dan berteriak "UDAH GILA YA LO?!!!" Lalu ia berusaha berjalan cepat dan langsung berusaha membopong Netta yang meringis sambil memegang kepala nya.

"Makanya jangan suka cari masalah sama gue dan jangan pernah ngebalikin omongan gue!!!" Ujar Fanny dengan nada tinggi.

Tiba-tiba, Juro dan Alden menyerobot kerumunan itu setalah dihukum. Berusaha untuk melihat apa yang terjadi disana. "Itu kenapa dah?" Tanya Juro pada salah satu perempuan disamping nya, "Itu Netta tadi didorong sama Fanny." Jawab perempuan itu.

Dilain tempat. Digry dan Oky masih berada dilapangan yang jarak nya tidak jauh dari kerumunan orang. Mereka berdua juga penasaran dengan apa yang terjadi disana. "Itu ada apaan sih, Ky? Orang lagi bucin ya sampe dikerumunin begitu?" Tanya Digry setengah melawak.

"Gak tau. Mau kesana? Panas disini gue gerah," Ajak Oky. Dan mendapat anggukan dari Digry. Mereka pun berlari kecil menuju kerumunan orang itu.

"Ini ada apaan sih?" Tanya Digry pada orang-orang disekitar. Tiba-tiba Alden menepuk bahu Digry dan sontak membuat yang ditepuk melihat ke arahnya, "Itu Fanny anjir berantem sama Netta!!" Ujar Alden heboh. Digry tak menggubris, ia langsung menerobos kerumunan itu.

"Lo berdua apa-apaan sih??!!" Ujar Digry. Pandangannya terpaku melihat Netta yang masih tersungkur sambil memegang kepala nya, disebelahnya bersama dengan Nia yang masih berusaha membawa Netta.

"E-ee dia yang duluan, Dig! Di-dia tadi narik tangan aku kasar banget, ya aku bales lah!" Bohong Fanny. Perempuan ini memang pandai mencari alasan untuk menutupi kesalahannya.

"Wah nyari mati lo sama gue?!! BABU LO SEMUA JUGA TAU KALI YANG DORONG NETTA DULUAN SIAPA, HAH?!!!" Bentak Nia dengan emosi yang sudah menggebu-gebu. Keluar lah sifat asli dia jika sudah marah. Menyindir dua teman yang selalu dibelakang Fanny, Klea dan Wenda.

"Semua nya bubar!! Udah sono pada ke kelas lu masing-masing!" Teriak Alden pada siswa-siswi yang masih berkerumun, dan mendapat sorakan tidak setuju.

Semua sudah pergi. Nia pun hendak membawa Netta ke UKS, karena si perempuan ini meringis kesakitan. Sementara Fanny masih menunduk takut.

"Biar gue aja yang bawa dia ke UKS, dan lo, Fan! Tunggu gue pas pulang sekolah!" Ujar Digry. Fanny pun mendengus dan menghentakkan kakinya kesal. Ia pun akhirnya pergi dengan sahabatnya. Disusul dengan Alden, Oky dan Juro yang ikut pergi atas arahan Digry.

"Gak!! Gue bisa sendiri ke UKS daripada harus lo yang bawa, gue punya kaki!" Tolak Netta. Mengingat ia tidak mau berhutang Budi dengan orang walau sekecil apapun. Gengsi juga.

DIGRY✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang