33. MORGAN

26 4 3
                                    

Pernah ngerasain saling diem, gak bicara dan saling sapa, bahkan seperti gak kenal tapi–tanpa kata 'putus'? -Quinetta Cleonna

----------------

Sebelum baca part ini. Disarankan untuk vote yaa sebagai bentuk menghargai kepada karya author di part ini dan seterusnya!! Vote dari kalian bikin aku semangat nulis sumpah gaboong:((

Disarankan juga denger lagu melow-melow gitu yaa! Satu lagi, part ini 2388 kata:))

Happy reading!><

Sudah seminggu berlalu. Benar, Netta bahkan pun Digry seperti tak saling mengenal setelah kejadian itu. Termasuk Nia, berbagai cara dia lakukan supaya Netta tidak marah padanya.

Flashback

"Biar gak tegang ya ada jokes nya dikit lah, lanjut!! Jadi gini–Netta disuruh pergi sama Bunda, bahkan dia pun gak cerita sama gue, dia diusir dari rumah nya. Gue tau karena kejadian mereka berantem, waktu gue habis anterin dia pulang. Gue punya firasat, makanya gue gak langsung pulang dan malah diem di pager yang agak jauh untuk liat Netta sampe masuk."

"Hahh?? Kok lo bego sih! Kenapa lo gak ajak Netta aja!? Kenapa malah diem!" Celetuk Nia dengan ekspresi gregetan.

"Lo sendiri yakin ngomong gituu? Gimana bisa gue ajak Netta, gimana gue harus ngomong kalo gue aja yang jadi penyebab mereka berantem? Bunda bilqis, dari dulu gak pernah setuju sama gue, lebih tepatnya setelah kejadian Zein bohongin mereka, dan gue ninggalin Netta."

"Yaampun! Gue harus nahan Netta! Gue harus biarin dia tinggal dirumah gue! Lo ngomong dong!!" Ujar Nia dengan wajah yang panik.

"Gak perlu. Lo gak perlu biarin dia tinggal di rumah lo. Dia udah ada tempat tinggal." Jawab Digry sambil menunduk.

"Hah!? Lo biarin Netta di rumah lo!? Gila lo, nanti kalo bunda bilqis tau makin marah kayak apa lagi!?"

"Bukan. Bukan rumah gue kok. Tapi dia di apartemen. Lebih tepatnya apartemen Kiffo."

"ANJIR GILA LO YA!? Digry lo kelewat bego gue rasa! Kenapa dirumah lo gak boleh tapi di apartemen Kiffo malah lo bolehin!? Akh aneh lo! Gue harus nahan Netta–" Digry menarik lengan Nia yang sudah berdiri.

"Jangan. Lo gak usah bilang apa-apa. Pura-pura gak tau aja kayak biasa, akting seakan-akan lo masih marahan, sampe nanti Netta hubungin lo untuk bilang. Dia pasti bilang ke lo, gue udah atur semua." Jawab Digry dengan ekspresi serius.

"Dig! Kalo dia diapa-apain sama Kiffo gimana!!?"

"Gue juga berpikir gitu. Gue bahkan sampe nonjok Kiffo berkali-kali karena gue awasin Netta mulai dari dia pergi dari rumah sampe dia pergi ke apartemen, tapi gue gak bisa denger apa yang diomongin Kiffo, setelah dia nganterin Netta, gue langsung nonjok dia." Balas Digry.

"Hah!? Ya bagus! Lo tonjokin aja! Dia tau kan kalo Netta udah punya pacar!!" Ucap Nia.

"Tapi setelah gue denger omongan dia, ternyata dia cuma nolong, gak lebih. Dan yang gue pengen Netta jujur sama gue soal ini, tapi sampe sekarang pun Netta gak jujur sama gue soal ini, gue ngerasa gue yang bebanin dia, makanya gue bilang ini ke lo. Lo jangan bilang apa-apa ke dia, cukup lo keep." Ucapan Digry makin membuat Nia berpikir dengan sikap laki-laki satu ini.

"Dan satu lagi, Ni. Gue harus bilang satu hal ini sama lo. Yang baru tau lo dan Alden, mungkin Alden udah cerita, tapi gue harus bilang ke lo."

DIGRY✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang