Farmakognosi dan Kesengsaraan

34 4 1
                                    

Mohon budayakan Vote terlebih dahulu sebelum membaca

Setelah itu tinggalkan jejak

Terima kasih ☺️☺️



Hari rabu yang indah ini ternyata menjadi kesengsaraan dari anak-anak 12 Farmasi. Karena baru saja Bu Ros mengeluarkan tanaman-tanaman obat dari Lab ke Kelas. Yang lain sudah merasakan hawa-hawa menyebalkan saat tanaman itu di tata. Gimana ya, masalahnya kalau nama latinnya gampang sih mereka nggak masalah, cuman kadang tuh ada nama latin yang benar-benar nggak tau diri, dan bikin lidah mereka keseleo dadakan.

Marcella yang pintar aja kadang menyerah kalau udah belajar salah satu mapel produktif ini. Gimana sama Arkaan, Delia, Vira, Arsyad, dan Reza coba? Mereka udah angkat tangan mungkin.

“Kemarin kita sudah simulasi bagaimana UPK Ilmu Resep. Sekarang kita bakal simulasi Farmakognosi. Jadi kalian akan masuk satu-satu ke kelas. Dan setiap 1 menit sekali saya akan mengetuk meja. Itu artinya kalian harus pindah dari meja satu, ke meja di sebelahnya. Begitu terus sampai kalian sampai di meja terakhir.”

Murid-murid akhirnya keluar dari kelas, dan berbaris sesuai absen. Dan betapa kampretnya Arkaan yang harus menjadi tumbal pertama dalam simulasi ini. Kadang dia mau marah, kenapa namanya harus menjadi absen pertama dalam setiap kelas yang di hinggapinya. Kayanya, nggak pernah sekalipun Arkaan dapat absen di angka 4 atau 3 gitu.

“Mangats ya kan.”

Arkaan cuman mendengus sebal, sambil masuk kedalam kelas. Perasaannya makin deg-degan ketika melihat beberapa simplisia sudah terpampang di hadapannya. Udah deh rasanya dia kepingin menghilang aja sehari ini.

“Udahlah dede kepingin pulang aja rasanya.”

Arkaan mulai nulis dari simplisia awal. Pertama-tama sih gampang, tapi lama-lama semakin susah, apalagi Arkaan ini goblog banget kalau hafalan di. Buru-buru, baru aja Arkaan ingat, suara ketukan udah bunyi. Yaaaaa rasanya Arkaan mau marah-marah aja gitu. Kenapa waktunya cepet banget sih! Kesel kan dia tuh hafalannya jadi buyar lagi!

'astagfirullah ini guru boleh di kempesin gak sih? Ngga selaw banget ngegetoknya!’

 Kenapa waktunya cepet banget sih! Kesel kan dia tuh hafalannya jadi buyar lagi!'astagfirullah ini guru boleh di kempesin gak sih? Ngga selaw banget ngegetoknya!’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oh ini alii sativ---

TOK!

Astagfirullah aing maung! Meuni nggak sabaran! Lupa lagi anjerrrr namanya 😭😭

Begitulah drama batin yang terjadi selama Arkaan di ruangan itu. Bersama dengan simplisia, dan nama-nama yang bikin tobat


Arkaan akhirnya menyelesaikan dengan asal-asalan. Masa bodo deh sama nilainya. Toh Arkaan ngisi hampir benar semua. Kecuali 10 simplisia yang masih asing di matanya. Waktu keluar hidup Arkaan makin nggak tenang, karena teman-temannya yang belum masuk udah nyerbu dia dengan berbagai pertanyaan..

“BEUHH ENAK BANGET ANJAY.. SELAW GAMPANG SEMUA!” Dengan kampretnya Arkaan bilang begitu. Dan bodohnya mereka semua percaya. Sampai akhirnya hampir semuanya sudah masuk kedalam kelas. Tersisa kelompok terakhir seperti Iky, Evy, dan Zain yang tersisa.

Mereka semua sudah bermuka masam karena di bohongi Arkaan. Ya masa mereka enak banget dapet bocoran gitu aja dari Arkaan yang udah hampir mau smaput di dalam sana. Ohhh nggak lah! Arkaan juga kepingin semuanya merasakan kesengsaraan dari Simulasi farmakognosi ini.


***


Mereka semua sudah masuk ke kelas lagi. Hasilpun dibagikan. Dari satu kelas hanya Indah, dan Marcella yang mendapat nilai diatas 70. Yang lainnya zonk. Bu Ros akhirnya mengeluarkan jurus jitu tentang bagaimana nilai ini bisa mempengaruhi UPK dan sebagainya. Bukannya di dengar, yang lain malah sibuk mendumal dalam hati.

“Bacot banget! Padahal dia kemarin ngga bilang apa-apa mau simulasi. Yaa gua mana apal semua nama tumbuhan sama kegunaannya. Ngaco nih emak lu Del!”

“Anjir! Bukan ege.  Emang si, tadi yang keluar banyak banget dari Folium. Padahal kita kagak belajar Folium woey! Parah emang ini si Ros! Mana dadakan juga!”

“Udah napa udah! Selaw aja gan!”

Arkaan, dan Delia langsung menatap sinis Reza yang sepertinya sangat santai. Bahkan nggak perduli dengan nilainya yang anjlok itu.

“Selaw. Abis ini juga pasti dia mah bandingin kita.”

Benar aja. Bu Ros langsung membandingkan Farmasi Angkatan 6 ini dengan angkatan sebelumnya. Yang malah membuat anak-anak satu kelas makin merasa gondog setengah mati. Mereka malah berdoa supaya jam pertama hari ini cepat selesai.

“Yasudah. Sebagai gantinya, kalian saya tugaskan untuk membuat simplisia baru.”

“Oke bu!” mereka semua serempak menyutujui. Hanya bermaksud untuk mengakhiri sesi menyebalkan dari Bu Ros saja. Gila kali!  Udah merendahkan, sekarang malah menyuruh mereka membuat simplisia baru. Mau menghujat tapi guru, ngga menghujat ya gondog di dalam hati.

“Oke semuanya! Saya bagi kelompok aja ya! Arkaan, Delia, Vira, Arsyad, Reza, Evy dan Iky buat simplisia folium ya. Dikit aja. Minimal 5.”

Mereka sih ngangguk aja. Karena kan enak juga bisa sambil ghibah di rumah Iky, ataupun Evy. Rumah dua anak itu udah semacam basecamp buat mereka selain sekolah.

“Kalian ingat ya! UPK farmakognosi ini ngga ada remedial. Kalau kalian nggak lulus yaudah!”

Okehhhh mereka semua langsung melemas. Kalau Ilmu Resep.masih bisa remedial dengan mengeluarkan uang sebanyak 500k. Meskipun rugi sih kalau dihitung-hitung. Buat ngulang satu lembar kertas gitu kudu bayar 500k :')). Mending buat keperluan kuliah, atau tunjangan setelah lulus.

Tapi Farmakognosi benar-benar kesengsaraan tiada tara. Kalau gagal ya pakai nilai Asli. Dan dipampang! Menunjukan betapa goblognya angkatan tahun ini. Kecuali Indah dan Marcella,. Yang memang punya kapasitas otak bagus, beda sama yang lainnya. Hanya setara dengan otak spongebob. Udahlah! Mau mendekam aja, sambil mendengarkan lagu Rossa yang uwu itu.

TBC

Huaaaa kangen post ini :'))). Guekangen sekola juga sih. Kangen rusuhnya mau upk. Dahlah tapi kan homescholling skrng tuh. Lagian gue udah lulus.

Oiya gengs. Disini kan farmakognosi itu memang kesengsaraan yang paling nyata selama belajar di Farmasi. Selain menghitung Dosis, dan setarakan timbangan. yang paling bikin tobat ya ini! Farmakognosi. Udahlah.. mana namanya  Latin, harus 100% mirip, udah gitu kalau salah aja satu huruf di tulisan.. disalahin woey! Ihh nyeuri hate aeng :(((

Sekian!!!!

Happy Reading!!!😂😂

See you on the next chapter 😘😘

Pharmacy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang