Mohon budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca
Setelah itu tinggalkan jejak
Terimakasih ☺️☺️☺️
Kalau ditanya praktek apa yang bikin anak-anak Farmasi kesulitan... Jawabannya adalah praktik kapsul, demi apapun! Kapsul tuh sediaan yang paling ribet, sama halnya dengan makhluk hidup berjenis kelamin cewek.
Karena waktu dalam proses bikin kapsul tuh lama! Yaaa sebenarnya cepet, tapi namanya masih sekolah, jadi praktiknya nggak pakai alat bantu kaya di rumah sakit yang tinggal sodok sana-sini terus tutup dan clear! Ini ngga! Bayangkan 10 biji kapsul, serbuknya harus dimasukin satu-satu sampai padat, bayanginnya aja udah kesel, gimana pas bagian kerjainnya.
“Vy, napa? Lemes amat?”
Revyna cuman mengidikan bahunya, kayanya dari anak di kelasnya, cuman dia yang paling ngga semangat sama praktik kali ini. Kapsul tuh musuh terbesar, cangkangnya mudah rapuh banget kaya hati para jomblo yang kepingin pacaran. Nggak pakai sarung tangan, keringetan, dan bikin kapsulnya lengket. Pakai sarung tangan nyusahin, karena kapsulnya mental sana-sini karena licin.
“Boleh nggak sih tukeran aja sediaannya sama anak-anak yang bikin salep? Bete banget gue sama kapsul.”
“ya boleh!” Revyna udah semangat sebelum akhirnya... “Kalau lo mau kena marah Bu Ros, terus dikasih petuah 7 hari 7 malam. Silahkan!” perkataan Iky selanjutnya malah bikin cewek itu kepingin masukin temannya ini kedalam cangkang kapsul! Bikin kesel aja.
Kenapa Revyna bisa sampai sebegitu nggak sukanya sama Kapsul, ya karena waktu kelas 11 dulu, anak-anak farmasi ini baru pertama kalinya belajar sediaan kapsul, dan Bu Ros selaku guru produktif menjelaskan cuman sebagian besarnya aja. Yang bikin anak-anak modar setengah mati buat menghitung sediaan, dan mencari ukuran cangkang kapsul yang cocok untuk sediaan itu. Nggak ke-kecilan, dan juga nggak ke-besaran.
Revyna waktu itu berfikir kalau bisa pakai kapsul yang mana aja. Dia mengambil kapsul yang tutupnya berwarna Biru, tapi waktu hampir mau selesai, ternyata sisanya masih banyak banget, terus Bu Ros bilang cangkang itu kekecilan. Ya Revyna terpaksa buka lagi, dan ganti pakai cangkang kapsul yang benar.
“Haduh apa ini? Lembek begini?” Bu Ros cuman mendecak sambil pencet-pencet kapsul sampai penyek. Dan langsung memberi nilai 50 di buku jurnal Revyna. “Ibu kan udah bilang, kalau masukin serbuknya tuh teken supaya padat. Ini pasti banyak yang kebuang serbuknya, makanya nggak keisi penuh.”
Revyna cuman mendumal. Emang guru yang satu ini bisa banget bikin muridnya gondog setengah mati. Ya bayangkan ngga hanya Revyna, tapi hampir satu kelas dapat nilai 50. Cuman karena kapsulnya masih kopong! Rasanya Revyna mau salto sekarang juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Pharmacy Story
Teen FictionBercerita tentang ke-8 Siswa/i SMKF yang menghabiskan 24/5 di kelasnya, meskipunbel pulang sekolah sudh berbunyi. 1 jam? 2jam? 3jam? Mereka hanya akan kembali ke habitatnya masing - masing jika sudah di usir oleh staf sekolah. "Woy, beli makanan kek...