Scarletta 3.

30 2 0
                                    

Sedari ruang BK sampai di taman belakang, Scarletta masih mengoceh tanpa lelah. Inilah itulah. Gadis itu sibuk memarahi Kade yang sebenarnya tak salah.

Kata Scarletta, karena Kade ia jadi diawasi saat melaksanakan hukuman dari Bu Ratih. Dan itu membuat rencana kabur Scarletta gagal total.

Dan yang semakin membuat Scarletta kesal adalah Kade masih diam tanpa mempedulikan ocehannya. Cowok itu hanya menampilkan raut wajah dingin dan datarnya.

"Lo dengerin gue gak sih!?" Scarletta mencak mencak sendiri sembari memegang sapu di tangannya.

"Woi! Diem mulu!" Kade masih diam. Scarletta memutuskan untuk menghampiri cowok itu yang bersandar di pohon rindang.

"Ih! Denger gue ngomong nggak sih!" Kesal Scarletta. Gadis itu menatap mendongak untuk menatap wajah Kade.

DEG.

Mata itu. Mata yang membuat Scarletta terhanyut saat menatapnya.

"KAKAK!?" Pekik Scarletta. Sapu yang dibawanya sampai jatuh karena saking terkejutnya.

"Kakak yang kemarin ketemu gue di jalanan kan?" Tanya Scarletta. Tangannya terjulur untuk menyentuh pipi Kade. Dibolak balikkannya pipi cowok itu.

Lagi lagi, Kade tidak merasakan sesuatu itu saat Scarletta menyentuhnya.

"Hm." Dehem Kade sambil melepaskan tangan Scarletta yang berada di pipinya.

"Eh maaf lancang." Scarletta tersenyum canggung. Kade kanya diam saja. Masih menatap Scarletta dingin.

"Kakak sekolah disini?" Tanya Scarletta.

"Kak! Kakak kok gak jawab?"

"Bawel!" Satu kata yang keluar dari mulut Kade membuat Scarletta mengerucutkan bibirnya.

"Ih masih aja jutek!" Dumel Scarletta.

"Buruan cepet bersihin! Waktu gue gak banyak buat ngawasin lo!" Tandas Kade.

"Ih Kakak mah! Jahat banget!" Scarletta.

"Bodo!" Desis Kade.

"Oh iya nama Kakak siapa? Kalo nama gue Scarletta. Alessandra Scarletta Jocelyn. Khusus kakak boleh manggil sayang." Scarletta menjulurkan tangannya di depan Kade sembari cengengesan.

Kade masih diam. Enggan membalas uluran tangan Scarletta.

Dirasa tidak ada balasan dari Kade Scarletta menarik kembali tangannya. Gadis itu melirik seragam atas Kade. Tidak ada badge namanya. "Kakak!"

"Ish Kakk!" Pekik Scarletta.

"Kakak! Nama Kakak siapa!?"

"Kepo!" Sahut Kade cuek.

"Ih ya ampun pelit banget. Padahal gue kan cuma nanya nama doang," cibir Scarletta.

Kade tetap diam dengan tangan yang dimasukkan ke saku celananya. Menunggu sampai mana Scarletta berceloteh.

"Kakak tuh ish! Diem mulu!" Oceh Scarletta.

"Ngoceh mulu," balas Kade.

"Ih Kakak mah! Udah jutek, cuek, datar kaya tembok, dingin kaya es batu, jelek lagi!"

"POKOKNYA KAKAK JELEEEEEK!" Pekik Scarletta.

"Berisik!" Satu kata bernada dingin dan datar tidak membuat Scarletta takut. Gadis itu malah semakin tertantang untuk menjahili Kade.

"KAKAK JELEEEK! JELEK JELEK!" Pekik Scarletta.

Kade menghembuskan nafasnya. Merasa sia sia memarahi gadis bawel nan cerewet di depannya ini.

ScarlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang