Heejin POV....
Setelah mengantar jaemin ke depan rumah dan berangkat ke sekolah aku langsung masuk ke dalam rumah dan ke kamar namun langkahku terhenti saat Mama memanggilku
"Heejin"
"Iya ma"
"Nanti siang ke rumah sakit ya buat cek kandungan kamu,nanti mama temenin deh" tuturnya aku pun hanya mengangguk sebenarnya aku merasa tidak enak tapi mau bagai mana lagi jika di tolak
"Ya sudah nanti mama ke kamar kamu kalo mau berangkat,sekarang kamu mandi terus siap siap ya tadi susunya udah di minum kan" lanjutnya akupun mengangguk untuk kesekian kalinya sebagai jawaban beliau hanya tersenyum lalu meninggalkanku aku pun pun langsung menaiki tangga dan masuk ke kamar untuk mandi dan bersiap siap.
Sekarang aku dan mama sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit di dalam mobil aku hanya diam dan mendengarkan cerita mama yang membahas Jaemin
"Jaemin itu sebenarnya manja asal kamu tau ya, di itu suka banget kalo tangnya di usap" bisa" langsung tidur dia" kata mama aku hanya tersenyum sambil membayangkan betapa menggemaskanya seorang Na Jaemin yang terkenal dingin akan mengantuk jika tanganya di usap haha lucu
"Maafin jaemin ya sayang,mama nggak bisa jaga jaemin sampai jadi seperti ini" mama tiba" berbicara seperti itu dengan nada sedih, sedih karena dia merasa gagal mendidik anaknya aku pun langsung memeluk mama
"Nggak papa kok ma ini bukan sepenuhnya salah jaemin ini juga kesalahan heejin juga karena heejin nggak hati hati" kataku sambil mengelus pundak mama agar tenang
"Makasih ya sayang,untung menantu mama ini baik sopan lagi mama jadi nggak ragu lagi sama kamu" kata mama sambil tersenyum
"Sama sama ma aku juga seneng kok punya mertua kaya mama yang perhatian udah kaya ibu aku sendiri"
Sesampainnya di Rumah Sakit mama langsung bawa aku ke dokter kandungan katanya sih nggak perlu antri ambil nomor urut karena yang punya itu masih sodaraan sama keluarga Na ya udah lah ngikut aja,pas udah sampai ruangan mama langsung cipika cipiki sama dokternya aku hanya melihat sambil tersenyum
"Oh ini menantu keluarga Na, cantik ya" kata dokter yang ber nametag Irene itu
"Iya dong menantu siapa lagi" jawab mama yang buat aku malu
"Sini cantik baring di bangsal ya kita lihat dede bayinya dulu" imbuh dokter irene yang mengarahkanku untuk berbaring di bangsal aku hanya menurut . Dokter irene sudah tidak kaget lagi denganku karena ia sudah mengetahui semuanya dari mama dan dipun menerimaku dengan senang hati, aku tidak tau apakah jaemin sudah menerima keberadaanku di kehidupanya itulah yang aku pikirkan setiap saat.
Saat sudah berbaring suster yang membantu dokter irene membuka setengah bajuku lalu mengoles kan gel yang terasa dingin di kulit lalu dokter irene mulai memutar alatnya utuk melihat janinnya
"Janinnya sehat, tapi kamu pasti sering mengalami morning shickness, itu wajar sih soalnya masih di awal trisemster" jelas dokter irene lalu aku bangkit dan duduk di samping mama untuk menunggu dokter irene menuliskan resep obat dan vitamin untuk di tebus di apotek Rumah Sakit.
Saat perjalanan pulang mama beratnya mau mampir dulu atau langsung pulang aku menjawab untuk langsung pulang karena rasanya badanku sangat lelah dan kepalaku sedikit pusing. Sesampainya di rumah aku langsung masuk ke kamar dan memuntahkan semua isi perutku sampai sampai badanku lemas seketika aku berjalan keluar kamar mandi dengan berpegangan dinding, ini sudah sangat siang dan aku belum makan apapun dari tadi pagi hanya sarapan dan sudah keluar karena aku muntah, rasanya ingin sekali berteriak dan memanggil mama tapi tenagaku sudah tidak ada kepalaku semakin pusing saat sampai di samping ranjang rasanya aku sudah tidak kuat lagi dan semuanya menjadi gelap aku tidak tau apa yang terjadi tapi sebelum semua kesadarnku hilang rasanya seperti ada yang menangkap tubuhku aku pun tidak tau.
Author POV
Saat Heejin pulang dari Rumah Sakit tidak lama kemudian jaemin pulang entahlah rasanya jaemin ingin cepat cepat pulang dan bertemu istri kecilnya, jaemin tidak tau isi hatinya karena dia tiba" ingin bertemu istrinya itu. Saat masuk kerumah mamanya pun bingung kenapa anaknya sudah pulang padahal ini belum jam pulang sekolah
"Kenapa udah pulang,kamu bolos lagi ya na" tanya mama jaemin, ya nana adalah panggilan jaemin waktu kecil dan orang yang memanggilnya seperti itu hanya keluarga nya bakham Lea kekasihnya pun tidak tau tentang nama panggilanya itu
"Heejin mana ma" tanya jaemin tiba tiba
"Di kamar,tadi mama habis ngajak dia ke rumah sakit buat cek kandungan terus pas udah sampe rumah dia langsung masuk kamar kayaknya kecapean deh coba kamu liat" terang mama jaemin panjang lebar jaemin yang mendengar itu pun langsung lari ke kamarnya takut terjadi apa apa sama heejin karena persaanya sudah tidak enak.
Jaemin kaget saat buka pintu kamarnya dan melihat heejin yang hampir limbung, ia pun langsung lari untuk menangkap tubuh heejin agar tidak menyentuh lantai. Dengan cepat jaemin menggendong tubuh heejin dan meletakanya di atas ranjang jaemin sangat ketakutan untung saja ia pulang lebih cepat, bagaimana jika tidak apa yang akan terjadi dengan calon anaknya kalau sampai heejin terjatuh di lantai jaemin tidak bisa membayangkanya.
Sekarang Heejin sedang di periksa oleh dokter pribadi keluarga Na kata dokter itu Heejin terlalu lelah dan telat makan mama pun merasa bersalah karena mengajak heejin keluar terlalu lama walaupun hanya memeriksa kandungan tapi ia lupa jika heejin hanya makan sarapan dan itu tidak banyak karena ia mual dan tidak nafsu makan apalagi kandungan heejin masih lemah ia jadi tamah bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven
FanfictionPlot Twist Tidak bersama bukanlah akhir dari segalanya, mari memulai semuanya dari awal dan dengan pilihan masih masing.- Heejin Cerita ini sepenuhnya hanya imajinasi penulis tidak bermaksud mencopy cerita milik orang lain Bahasa : Baku - Non Baku