Heejin sudah siap pergi ke kantor sebelum pergi ia sudah masak bubur untuk Taeyong, Rasanya ia kurang percaya diri karena perutnya yang sudah besar bukan karena malu ia hanya bingung nanti jika di tanya yang tidak tidak."Kak aku pamit dulu ya" pamit Heejin ke Taeyong
"Oke hati hati Hee"
Setelah pamitan Heejin segera pergi dari apartemen, Heejin ke kantor di antar sopir pribadi Taeyong sampai kantor Heejin kaget karena semua karyawan disana membungkuk ke Heejin dan membuatnya risih karna ia tak pernah di serlakukan seperti itu.
"Selamat pagi Nyonya Lee" sapa seorang kepada Heejin
Heejin keget dengan embel embel yang di berikan wanita itu bahkan sepertinya ia lebih tua dari Heejin- batin Heejin "Selamat pagi, boleh saya minta tolong?"
"Tentu saja Nyonya" jawab wanita itu
"Ah iya siapa namamu, kenapa kau memanggilku Nyonya bahkan sepertinya umurku denganmu hanya berbeda sedikit"
"Perkenalkan saya Vivi sekertaris Bapak Lee, karena memang anda Nyonya disini " jawab vivi dengan menjulurkan tangan ke Heejin dan Heejin pun menyambut uluran tangan tersebut
Nyonya apanya Kak Taeyong itu benar benar -batin Heejin
"Ngomong ngomong tolong antar aku ke ruangan Kak Taeyong"
"Mari saya antar"
Heejin hanya menurut dan mengikuti Vivi
"Maaf nyonya kita berpisah sementara disini"
"Loh kenapa, bahkan ruangan Kak Taeyong belum sampai!!"
"Hanya sebentar nyonya, silahkan anda masuk ke lift khusus direktur disana hanya ada satu tombol dan itu langsung tertuju ke ruangan Pak Taeyong" jelas Vivi
"Bagaimana denganmu?"
"Saya akan menggunakan liff umum"
"Aku ikut denganmu"
"Tidak Nyonya ini perintah dari Pak Taeyong langsung"
"Baiklah baiklah" jawab Heejin pasrah kalau sudah bawa bawa Taeyong Heejin hanya bisa pasrah.
Setelah mengambil berkas Heejin tidak langsung pulang karena ia ingin jalan jalan sebentar ia bahkan menyuruh sopir Taeyong untuk pulang lebih dulu dan akan Heejin kabari jika sudah ingin pulang. Saat sedang asik menikmati ramainya kota tiba tiba ada yang menabrak Heejin untung tidak sampai jatuh kalau sampai jatuh entah aoa yang terjadi dengan Heejin, saat ia mending akan kepala untuk melihat siapa yang menabrak nya ia sangat terkejut saat mengetahui siapa yang menabraknya barusan bahkan matanya sudah merah menahan airmata dan menahan rasa takut.
"I'm sorry, i'm........." pria itu tidak melanjutkan kata katanya sama halnya dengan Heejin pria itu juga kaget, orang yang berbulan bulan ia cari bahkan sampai meninggalkan pekerjaanya demi mencari orang tersebut.
"A..a..ayah..." gumam Heejin pelan ia sudah mati matian bersembunyi dari orang orang dan sekarang ia tanpa sengaja bertemu, dengan Ayahnya orang yang sudah mengusir Heejin dan tak menganggap Heejin lagi
"Heejin....putri ayah" tiba tiba Tuan Jeon memeluk Heejin dan membuat Heejin kaget sekaligus tak tahan untuk menahan tangisnya jujur ia rindu Ayahnya orang tua satu satunya saat ini
"Maafkan Ayah, ayah sudah kasar denganmu ayah tak seharusnya melakukan itu terhadapmu" tangis Heejin semakin pecah dan Tuan Jeon segera membawanya ke tempat yang lebih sepi untuk menenangkan Heejin
Masih dalam pelukannya Heejin tak henti hentinya menangis dan meminta maaf karena tidak bisa menjadi anak yang di harapkan oleh orang tua mereka "Mari pulang" kata Tuan Jeon tiba tiba dan membuat Heejin melepas pelukannya
"Apa maksud ayah?"
"Mari pulang ke negara kita, semua orang mengkhawatirkan mu"
"Tidak....tidak aku tak akan pulang begitu saja hidup ku baru akan ku mulai di sini"
"Tapi bagaimana dengan keluargamu, ayah dari anakmu"
Lagi lagi Heejin menangis tapi tak sekencang tadi
"Ayah aku sudah menentukan hidupku, aku tak pernah memaksa Jaemin untuk selalu bersamaku dia juga punya pilihan hidup yang ingin ia jalani aku tak akan membuatnya terbebani dengan keberadaanku Jaemin juga harus hidup dengan wanita yang benar benar ia cintai, bukan wanita sepertiku wanita yang tak pernah di harapkan kehadiranya."
Tahan Jeon membawa Heejin kedalam pelukanya ia paham putrinya pasti sangat terbebani "Ayah paham maaf dulu ayah membuatmu sedih maaf ayah tidak pernah berfikir tentang seberapa sulitnya hidupmu"
"Mari ayah antar pulang, kau tinggal disini sendiri?"
"Tidak aku tinggal bersama Kak Taeyong orang yang sudah menolongku"
"Baiklah mari ayah antar"
Akhirnya mereka pulang ke apartemennya Heejin, ia juga harus berbicara tentang identitas barunya dan soal perceraiannya dengan Jaemin , semapainya di apartemen mereka langsung masuk dan Heejin meminta ayahnya duduk di ruang tamu.
"Ayah duduk dulu akan ku buatkan teh" titah Heejin ke ayahnya
"Heeji-naa dimana orang itu?" tanya ayah Heejin pasalnya saat masuk tidak ada siapa siapa
"Mungkin masih di kamar, kemarin ia sakit"
"Ohh" jawab ayah Heejin
Karena mendengar suara dari luar Taeyong keluar dari kamar dan memastikan bahwa Heejin sudah pulang
"Nona Lee kau kah itu" seru Taeyong sabil berjalan ke arah dapur tapi langkahnya terhenti saat sampai di ruang tamu karena mendapati orang asing di dalam rumahnya yang sedang menatapnya ia pun memberanikan diri untuk bertanya tapi didului oleh ayah Heejin
"Nona Lee?, siapa itu? apakah ada orang lain yang tinggal disini selain putriku?" tanya ayah Heejin ke Taeyong
Putriku? berarti dia ayah Heejin-batin Taeyong
Belum Taeyong jawab lagi lagi ia ke duluan Heejin "itu aku, aku mengubah identitas ku dan mengganti margaku maafkan aku ayah tapi itu jalan satu satunya agar orang orang tak terus terusan kencariku, disini hanya kami berdua tidak ada yang lainya" terang Heejin ke ayahnya
"Perkenalkan saya Lee Taeyong" sapa Taeyong ramah
"Ah ya saya Ayah Heejin, terimakasih telah banyak menolong putri saya" balas ayah Heejin tak kalah ramah
Sebenarnya Taeyong kaget bagaimana bisa Heejin bertemu ayahnya, ia juga takut kalau Heejin akan ikut ayahnya pulang ke korea bagaimana dengan perjuanganya selama ini itu akan sia sia Taeyong tak mau itu terjadi, seperti mengerti perasaan Taeyong Heejin buka suara
"Aku akan tetap disini bersama Kakak"
Taeyong lagi lagi kaget akan pernyataan Heejin tapi tentu saja ia merasa senang karena Heejin tak memutuskan pulang bersama ayahnya.
Hidup bukan tentang siapa yang datang lebih awal tapi tentang siapa yang bertahan sampai akhri - Author
----------------------------------------------------------Mungkin chapter kedepan akan lebih ke kehidupan Heejin ya sesekali Jaemin tapi lebih banyak Heejinya maafnya gaje ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven
FanfictionPlot Twist Tidak bersama bukanlah akhir dari segalanya, mari memulai semuanya dari awal dan dengan pilihan masih masing.- Heejin Cerita ini sepenuhnya hanya imajinasi penulis tidak bermaksud mencopy cerita milik orang lain Bahasa : Baku - Non Baku