15

187 34 0
                                    

Heejin POV ...

Heejin baru saja sadar tidak lama setelah kepergian Jaemin dari ruanganya, Heejin kembali mengingat kejadian beberapa hari lalu saat ayahnya membentaknya dan fakta bahwa ibu Heejin sudah meninggal dan kembali menangis apa yang bisa ia harapkan dari hidupnya Jaemin? tidak Heejin tidak boleh berharap lebih pada laki laki itu ia punya pilihanya sendiri Heejin tidak mau menyusahkan Jaemin kembal, Heejin turun dari bangsalnya dan melepas paksa infus yang menacap dintanganya walau masih merasa pusing ia harus cepat cepat pergi dari sana sebelum ada yang kembali.

Heejin rasanya sudah tidak tahan lagi saat di koridorpun ia seperti akan pingsan tapi ia masih bertahan ia harus segera pergi itu yang ada di pikirannya saat ini. Setelah berlari larian Heejin sudah agak jauh dari rumah sakit ia menhentikan larinya ia ingin menyebarang ke Halte bus di sebrang jalan tapi saat ingin menyebrang tiba tiba ada mobil yang hampir menabraknya jika pengemudi itu tidak mengerem dan Heejin kaget bukan main, Pengemudi itu keluar dan langsung ngomel ngomel ke Heejin

"Lo mau mati apa gimana..." kata cowok itu belum slesai ia mengomel tiba tiba tubuh Heejin limbung dan dengan sigap ia menangkap tubuh Heejin dan membawanya ke masuk ke mobil.

"Pake pingsan segala, apa guebawa ke RS aja ya?" gumam cowok itu

"Ehh kok dia pake baju pasien apa jangan jangan dia kabur lagi gue jadi ragu,gue bawa pulang dulu kali ya" tambahnya lagi tanpa babibu ia melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah bukan rumah lebih tepatnya apartemen miliknya.

Heejin POV end...

Sudah 2 jam Heejin pingsan cowok tadi juga sempat memanggil dokter pribadinya untuk mengecek keadaan Heejin dan kata dokter tersebut Heejin cuma syok di tambah fisiknya yang sedang lemah.

"Emmmm"

Erangan tersebut membuat cowok itu menoleh ke Heejin dan ia buru buru mendekat ke ranjang yang di tiduri Heejin

"Eh udah bangun?" kata cowok itu
Heejin yang baru sadar sepenuhnya menatap sekitar ia tampak asing dengan ruangan tersebut itu juga bukan ruang pasien dan siapa dia dimana ini-batin Heejin

Seakan paham dengan raut wajah kebingungan Heejin ia pun bersuara

"Ini apartemen ku" kata cowok yang terlihat lebih dewasa dari Heejin, Heejin bernafas lega berarti ia tidak bertemu dengan Jaemin atau yang lainya.

"Kamu lagi hamil?" tanyanya lagi dan di angguki oleh Heejin

"Hamil kok lari larian cih!" lanjutnya Heejin hanya diam tidak menjawab

"Taeyong, Lee Taeyong"

Heejin menyergit bingung terasa asing dengan nama itu

"Itu namaku"

Heejin mengangguk dan memperkenalkan dirinya

"Jeon Heejin"

Setelah berkenalan mereka berdua hanya diam saja sampai Heejin memaintinya tolong

"Mmm kak aku boleh tinggal disini nggak?" tanya Heejin ragu ia tidak yakin dengan cowok dengan muka dingin yang ada di depanya

"Suami kamu mana,keluarga kamu mana ,kamu ada masalah?" tanyanya tiba tiba mau tidak mau ia harus cerita dari awal hingga akhir agar Taeyong mau membantunya bersembunyi dari semua orang yang mengenalnya, setelah bercerita panjang lebar dan sempat beberapa kali memutihkan air matanya mau tidak mau ia harus harus membatu Heejin toh tidak ada salahnya ia membantu.

"Sekarang makan dulu ya baru minum obat" ajak Taeyong yang melihat Heejin sudah lumayan tenang Heejin pun hanya menurut dan mengikuti Taeyong ke luar kamar, saat keluar kamar Heejin di buat kaget dengan isi apartemen Taeyong yang menuturnya kelewat mewah

"Kak ini benar apartemen mu?" tanya Heejin memastikan

"Tentu saja,ini semua berkat kerja kerasku"

"Hmmn kak sebenarnya kau kerja apa,kenapa banyak sekali komputer disini dan kenapa tidak di turuh ruang kerja saja?"

"Aku terlalu malas untuk menaruh barang barang itu di ruang kerja karena tidak akan muat, jadi kutauh saja di ruang kerja"

"Ohhh" jawab Heejin singkat

"Ayo keruang makan, mau ku masakan apa?" tanya Taeyong ke Heejin

"Terserah kakak saja aku bantu ya" jawab Heejin dengan senyum manisnya dan di angguki oleh Taeyong

Heejin beruntung sekali bertemu Taeyong awalnya ia agak ragu karena wajah Taeyong yang terkesan dingin tapi setelah tau ia tak sedingin yang ia bayangkan mereka pun makan dengan diam setelah selesai makan Heejin menawarkan diri untuk mencuci piring itung itung balas budi kayanya, selesai mencuci Heejin bingung mau tidur di mana masa di kamar Taeyong kan gak mungkin.

"Kak aku tidur di mana ya?" tanya Heejin memastikan

"Oh iya hampir saja lupa, tunggu sebentar biar ku bereskan kamar sebelah"

"Ah aku bantu ya biar cepat"

Taeyong hanya mengangguk dan bangkit ke kamar sebelah yang akan di tempati Heejin nantinya.

Heejin dan Taeyong sudah tidaj canggung canggungan lagi walaupun baru kenal Taeyong rasa Heejin orang yang asik dan mudah bergaul dan ia juga bersyukur akan ada yang menjaga rumahnya nanti selagi ia pergi bekerja

"Hee..." panggil Taeyong di depan pintu kamar Heejin

"Ah iya kak"

"Emm disini tidak ada pakaian perempuan, masa kau mau memakai pakaianku terus terusan"

"Ah benar juga,tapi aku tidak punya uang satu peser pun, apa aku harus menjual ponselku?"

"Tidak tidak, nanti ikut denganku ke mall beli pakaian untukmu dan tentunya bahan makanan karena hamir habis oh iya susu dan vitamin untukmu"

"Tapi aku akan merepotkamu nanti, nanti kalau ada yang mengenaliku bagai mana?"

"Tidak kau tidak merepotkanku, gunakan topi dan masker nanti sekarang mandi akan ku ambilkan bajuku yang sekiranya muat untukmu"

"Terima kasih kak"

"Hmm sama sama"

Saat ini mereka berdua sudah ada di mall dan sedang memilih baju untuk Heejin, Heejin sebenarnya bingung tapi kata Taeyong ambil saja yang ia suka ya sudah Heejin nurut saja, saat belanja bahan makanan pun sama Taeyong hanya mengikuti Heejin dan menyuruh Heejin mengambil apa saja yang ia inginkan, Heejin jadi teringat suaminya bahkan Jaemin tidak pernah seperti itu ke Heejin stop Heejin tidak boleh seperti itu ini keputusan ya untuk pergi dari hidup Jaemin itu akan lebih baik untuk mereka semua itu yang Heejin itu yang ada di pikiran Heejin saat ini. Selesai memilih mereka berdua berjalan ke kasir untuk membayar, setelah membayar mereka pulang di dalam mobil juga mereka sesekali berbincang tentang pekerjaan Taeyong yang membuat Heejin speechless, pekerjaan Taeyong adalah seorang Hacker pantas saja di rumahnya banyak sekali komputer.

Heaven Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang