"Nyari siapa?"
Deg!!
"Jaemin...."
Heejin tidak tau ini pertanda baik atau buruk untuk dirinya, ia belum siap untuk bertemu Jaemin saat ini
"Kau mengenalnya?" tanya Kim
"Padahal baru ingin ku kenalkan, tapi itu bagus jadi tidak perlu aku mengenalkan Jaemin kepadamu" lanjutnya
Heejin tidak tau harus menjawab apa, ia masih syok akan keadaan saat ini jadi dia hanya diam sambil memandangi wajah Jaemin
"Kau tidak banyak berubah" batin Heejin
Taeyong yang melihat reaksi terkejut Heejin pun menggenggam tangan Heejin menandakan semuanya pasti akan baik baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Taeyong juga sama terkejutnya dengan Heejin tapi ia bersikap biasa saja agar menutupi keterkejutannya
"Iya" bukan bukan Heejin yang menjawab melainkan Taeyong
"Tunanganmu pernah satu sekolahan dengan Heejin, benar kan sayang" lanjut Taeyong dan di angguki oleh Heejin, Heejin tidak bisa mengelak toh memang benar apa yang di katakan Taeyong
"Hai Heejin, lama tidak bertemu ngomong ngomong itu putramu?" tanya Jaemin yang semakin membuat Heejin bingung
"Hello uncle" sapa Jay ke Jaemin
"Hai, siapa namamu?"
"sorry I don't know what you're talking about" Jay
"Jay tidak bisa bahasa korea" sambar Taeyong
"Ahh begitu"
"Cih, bahkan lo nggak ngajarin dia bahasa asalnya" batin Jaemin
"Wah kenapa aku merasa kalian berdua sangat mirip" ujar kim ke Jaemin dan Jay
"Coba kulihat,benar benar mirip" lanjutnya
Heejin semakin cemas, ia takut Jamein bicara yang tidak tidak dan membuat Kim jadi curiga
"Dad, I am hungry" rengek Jay karena ia dari tadi hanya diam dan melihat lihat wahana mainan tapi takut untuk naik
"Hee ayo cari makan dulu, Jay sudah lapar" pinta Taeyong ke Heejin
"Iya, ayo sini Jay Mom gendong, ayo Kim kita cari makan dulu" ajak Heejin ke Kim sabil menggendong tubuh bongsor Jay
"Biar aku saja" ujar Taeyong tapi tak di gubris Heejin dan malah jalan duluan mencari kedai makan
Taeyong tau pasti Heejin merasa tidak nyaman, tapi mau bagai mana lagi ia tidak mungkin bicara sekarang kepada Kim apa yang sebenarnya terjadi. Jaemin berjalan lebih dulu untuk menyusul Kim dan Heejin tapi tanganya di tarik Taeyong
"Gue peringatin lo, jangan bikin Heejin merasa terpojok atau lo bakal tau akibatnya"
"Daddy" panggil Jay dari kejauhan
Setelah mengatakan itu Taeyong jalan menyusul Jay meninggalkan Jaemin yang masih mencari maksud dari kata kata Taeyong
"Liat aja nanti" batin Jaemin
Saat menunggu makanan datang hanya ada suara ribut Jay dan Jaemin yang sedang main bersama, ya Jay itu tipe anak yang mudah akrab walau baru kenal tapi ya tetap saja Heejin khawatir, sedangkan Taeyong sibuk dengan ponselnya ya walaupun ia cuti tetap saja masih bekerja, Kim? ia juga ikut bergurau dengan Jay dan Jaemin Heejin hanya memperhatikan mereka bertiga tanpa ada niatan ikut bergabung.
Tidak lama setelah itu makanan mereka datang dan mereka segera memakanya, hening tak ada percakapan sama sekali samapai sebuah dering telfon masuk mengalihkan atensi mereka, ponsel Taeyong berdering da ia segera mengangkat nya
"Aku angkat telfon sebentar" ijin Taeyong ke Heejin dan di jawab anggukan oleh Heejin
Setelah mendapat ijin dari Heejin,Taeyong segera pergi untuk mengangkat telfon
"Siap Hee" tanya Kim
"Vivi mungkin" jawab Heejin singkat
"Vivi siapa?" tanya Jaemin tiba tiba tali Heejin tidak peduli dan masih sibuk menyupi Jay
"Sekertaris kepercayaan keluarga Lee" jawab Kim
"Keluarga Lee?" alis Jaemin mengkerut tidak paham dengan jawaban Kim
"Tentu saja keluarga Daddynya Jay" tambah Kim
"Owh begitu" jawab Jaemin sedikit nyesek karena embel embel daddy
"Hee kapan kau menikah" pertanyaan random Kim membuat Heejin dan Jaemin tersedak
"Entah mungkin sebentar lagi" jawab Heejin asal
"Memang sudah nemu yang pas" goda Kim
"Tentu saja, Kak Taeyong" jawab Heejin masih dengan raut datarnya
"Ahh sayang aku ketoilet sebentar ya, kau disini temani Heejin dan Jay dulu" ijin Kim ke Jaemin dan Jaemin juga hanya mengangguk sebagai jawaban setelah itu Kim segera pergi mencari toilet
Rasanya Heejin ingin kabur dari sana, ia hanya bersama Jay dan Jaemin, ia tidak suka suasana canggung seperti ini ia berharap Taeyong cepat cepat kembali, Heejin dan Jaemin sama sama diam tidak ada yang membuka pembicaraan bahkan yang terdengar hanya suara dari gedget Jay yang sedang menonton Youtube
Jaemin yang tidak tahan akhirnya membuka pembicaraan
"Hai, Mommynya Jay"
Heejin mendongak menatap Jaemin dengan tatapn yang tidak bisa di artikan
"Lama tidak berjumpa, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu dan putraku dalam keadaan yang seperti ini"
"Sepertinya kau hidup cukup bahagia dengan suami barumu itu, ah bukan calon suami dan calon ayah dari putraku"
"Kau sepertinya takut aku akan mengambil Jay darimu, tapi tenang saja keadaannya sekarang sudah berbeda kau sudah ada Taeyong dan aku sudah ada Kim"
Heejin tidak tahan dengan kata kata Jaemin, matanya pun sudah berkaca kaca ia tidak menyangka Jaemin akan berbicara seperti itu
"Kau tau, Mama sangat ingin melihat cucunya maukah kau membawa Jay untuk bertemu dengan Mama, kau tenang saja aku tidak akan cerita apapun masalalu kita dengan Kim"
Heejin sudah tidak tahan, air matanya lolos begitu saja ia juga rindu Mama Na,tidak lama Taeyong datang dan kaget melihat Heejin yang sudah menangis bahkan Jay juga bingung kenapa Mommynya itu menangis, Taeyong segera memeluk Heejin dan menatap tajam Jaemin.
"Ayo kita pulang" tutur Taeyong masih dengan memeluk Heejin dan menggandeng tangan Jay
Heejin hanya menurut dan melepas pelukan Taeyong untuk memberesi barang barangnya ia juga tidak mau lama lama berada di dekat Jaemin ia tidak tahan dengan suasana canggung seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven
FanfictionPlot Twist Tidak bersama bukanlah akhir dari segalanya, mari memulai semuanya dari awal dan dengan pilihan masih masing.- Heejin Cerita ini sepenuhnya hanya imajinasi penulis tidak bermaksud mencopy cerita milik orang lain Bahasa : Baku - Non Baku