Saat ini Heejin sedang mengemasi barang barangnya tidak hanya miliknya dan Jay saja tapi punya Taeyong juga. Jika kalian tanya dimana Jay dan Taeyong saat ini tentu saja mereka sedang main bersama, saat Heejin tengah sibuk dengan kegiatanya tiba tiba pintu kamarnya ada yang mengetuk dan menampakan ayahnya yang sedang berdiri di depan pintu
Heejin tersenyum melihat ayahnya "Ada apa yah?" tanya Heejin
Ayah Heejin pun masuk dan duduk di kasur Heejin " Udah beres beres aja"
"Besok kan Heejin harus balik lagi ke Paris yah, lagian Jay juga udah lama nggak sekolah nanti malah lupa kalo dia udah sekolah" jawab Heejin sambil memasukan barang barang milik Taeyong ke dalam koper
"Ayah bangga memiliki putri sepertimu, maaf-" belum selesai ayahnya bicara Heejin sudah memotongnya
"Sudahlah yah, Heejin juga bangga punya ayah sehebat ayah" ucap Heejin sambil memeluk ayahnya
"Kau tidak berencana mencari ayah baru untuk Jay?" tanya ayah Heejin sedikit menggoda
Heejin buru buru melepas pelukanya "ihh ayah apa apaan sih, Heejin bahkan nggak mikir sampai situ..." rengek Heejin sambil memukul mukul lengan ayahnya
"Belum Heejin, bukanya nggak mikirin tapi kamu belum berfikir sampe situ, Ayah ingin kamu buka hatimu untuk Taeyong, ayah tau kau sudah memiliki hubungan dengan Taeyong bisakah ayah berharap lebih pada hubungan kalian?"
"Hah" Heejin menghela nafas sebentar sebelum memberi jawaban kepada ayahnya
"Heejin tidak bisa janji ke ayah"
"Kenapa, apa kau masih memikirkannya?" tanya ayah Heejin
"Bahkan dia sama sekali tidak memikirkan kalian, bertemu Jay juga tidak" tambahnya
"Tidak ayah, bukan itu aku hanya takut aku tidak bisa membalas lebih perasaan Kak Taeyong kepadaku"
"Ayah yakin kau pasti bisa, itu harapan ayah satu satunya agar putri ayah bisa hidup bahagia, Ayah sangat yakin Taeyong pasti bisa menjaga dan bertanggung jawab untukmu dan Jay"
Heejin pun tersenyum akan perkataan ayahnya "Heejin janji bakal menuhin permintaan ayah"
"Aduh putri ayah sudah besar" Ayah Heejin memeluk Heejin dan di balas oleh Heejin. Tanpa mereka sadari ternyata di luar kamar Heejin ada orang yang mendengar percakapan mereka dan membuat orang itu sangat senang siapa lagi kalau bukan Taeyong yang tidak sengaja akan masuk ke dalam kamar tapi ia batalkan karena melihat obrolan serius antara ayah dan anak dan lebih memilih menguping di luar.
Heeji dan Taeyong memang sekamar awalnya Taeyong disuruh tidur di kamar tamu oleh Heejin tapi ayahnya malah menyuruhnya untuk tidur satu kamar denganya, dengan alasan kamar tamu sangat kotor dan tidak layak di pakai, padahal bohong besar. Kalian jangan berfikir kalau Heejin sekamar dengan Taeyong akan berbuat yang tidak tidak, tidur saja terpisah Heejin di kasur sedangkan Taeyong di sofa terkadang Heejin merasa kasihan karena pasti tidak nyaman tidur di sofa akhirnya Heejin menyuruh Taeyong tidur di kasur bersama Heejin dan di batasi oleh Jay yang tidur di tengah tengah mereka.
Sebenarnya ini bukan kali pertama mereka tidur satu kamar atau satu ranjang karena kalau di Paris mereka memang sudah tidur satu kamar bahkan satu ranjang dengan catatan Jay ada di tengah tengah mereka.
Saat ini Heejin, Taeyong dan Jay sedang dalam perjalanan ke taman hiburan untuk bertemu Kim sebelum mereka pulang, di dalam mobil hanya ada suara berisik Jay yang sedang mengoceh karena mainanya, Taeyong fokus menyetir dan Heejin sibuk dengan ponselnya. Taeyong yang tadi fokus menyetir jadi gak fokus gara gara Heejin senyum senyum sendiri
"Pantesan di anggurin lagi sibuk sama ponselnya ternyata" sindir Taeyong
Heejin yang merasa tersindir pun hanya senyum ke arah Taeyong dan tanpa aba aba malah mencium pipi Taeyong
"Ihh apa apaan sih curang kamu ya" protes Taeyong
"Hehe maaf ya, soalnya kim udah marah marah dia udah nunggu dari tadi"
"Bilang ding ini rame jalanya, jadi nggak bisa ngebut"
"Udah udah bilang"
"Emang dia disana sama siapa, sendiri?"
"Enggak dia nggak sendiri,sama tunangan ya katanya"
"Owh gitu"
Heejin hanya mengangguk dan setelah itu hening lagi dan hanya terdengar suara Jay yang ribut sendiri, tanpa mereka sadari mereka sudah sampai di taman hiburan dan mereka segera turun dari mobil
"Dad, carry me" pinta Jay dengan nada manja
"Jay jalan sendi, Daddy capek" jawab Heejin tapi nggak di tanggapi sama sekali oleh Jay
"Nggak papa kali" jawab Taeyong
"Jangan di turutin terus ya, kasian kamu capek nanti dianya jadi manja"
"Iya iya bawel, btw mana Kimnya"
"Lagi jalan kesini, tadi abis dari toilet"
Mereka lebih memilih mencari tempat duduk yang lumayan teduh karena cuacanya sangat panas dari kejauhan terlihat Kim yang sedang lari ke arah Heejin dan Taeyong, sesampainya di depan Heejin Kim langsung memeluk tubuh Heejin
"Ya kau ini" protes Heejin
"Apa kau tidak merindukan ku"
"Tentu saja" balas Heejin sambil melepas pelukanya
"Hai Daddynya Jay, hai Jay long time no see" sama Kim ke Taeyong dan Jay
"Kau ini" balas Heejin pasalnya Kim itu suka sekali manggil Taeyong pake embel embel Daddynya Jay
"Hai Aunty"
"Hai Kim, mana tunanganmu" tanya Taeyong balik
"Ah iya dimana tunanganmu, nggak sabar pingin liat" mulai keluar bahasa informal Heejin
"Aah iya kemana dia" Kim
"Nyari siapa?"
Tiba tiba ada laki laki datang dari samping Kim dan langsung menggengam tanganya dan membuat Heejin dan Taeyong beku seketika, laki laki yang selama ini Heejin hindari sekarang muncul di hadapanya sekarang datang sebangai tunangan sahabatnya, bukanya Heejin tidak rela akan hubungan mereka tapi ia belum siap jika haru bertemu dalam keadaan seperti ini.
"Jaemin...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven
FanfictionPlot Twist Tidak bersama bukanlah akhir dari segalanya, mari memulai semuanya dari awal dan dengan pilihan masih masing.- Heejin Cerita ini sepenuhnya hanya imajinasi penulis tidak bermaksud mencopy cerita milik orang lain Bahasa : Baku - Non Baku