"Athenaaa!" Pagi Athena yang setengah suram dikagetkan dengan teriakan Yuan tepat di depan gerbang. Pipi gembil Yuan kini beralih menyender ke bahunya dengan nyaman. Sedang kedua tangannya erat membungkus Athena dengan sedikit kekuatan. Gadis pirang itu menduga Yuan sedang berjinjit. Secara tinggi mereka berdua berbeda berkisar belasan senti. "Yuan. Aku sesak." Yuan segera memberi jarak antara keduanya dan melemparkan cengiran halus, "Maaf.."
Beberapa orang lalu lalang, menatap mereka aneh. Terkadang ada yang mengenali Athena akan langsung berbisik, menggosip. Bukan hal aneh jika hal ini terjadi setiap pagi. Athena seolah telah menjadi seleb sensasional pasca kontroversi-nya dengan Roma delapan bulan belakangan. Bahkan kabarnya ia dan Roma memiliki rubrik sendiri di majalah bulanan sekolah dengan tema besar hubungan mereka. Tentu saja itu hanya gosip receh yang tidak berdasar tanpa narasumber langsung baik dari pihak Roma maupun Athena.
"Kemarin kamu hilang diculik? Penculiknya baik 'kan? Oh keliatannya baik, buktinya masih hidup. Oh ya, kemarin Roma nyariin. Kenapa ya? Apa dia ngajak mandi. Tapi pas aku suruh nyari sendiri dia malah bilang 'dia bukan anjing'."
Pernyataan aneh beruntun Yuan kontan membuat Athena menyentil jidat Yuan. "Kamu abis baca novel apalagi kali ini. Heh?!" Cetus Athena sarkas. Bukan hal yang aneh jika pikiran Yuan selalu dipengaruhi dengan apa yang dibacanya. Beberapa waktu lalu Yuan sedang tergila-gila dengan 'Detektif Conan' yang mengakibatkan ia bertindak seolah detektif di dunia nyata, ia ingin mencari tahu pembunuh Mbek—kelincinya yang sebenarnya mati karena kedinginan. Setidaknya itu lebih mendingan daripada ketika mereka SD, saat itu mereka sedang menonton 'Little Krisna' yang mendadak membuat gadis itu ingin menjadi istri dewa.
Seusai meletakkan tasnya di loker, Athena segera mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Kepalanya telah berat sedari tadi karena tidak bisa tidur nyenyak tadi malam. Bukan hal besar sebenarnya, hanya satu nama yang bisa membuatnya begini 'Roma'.
Haaah...Athena menghela nafas pelan. Ia tidak akan pernah menjadi tutor bajingan kecil itu. Lupakan fakta wajahnya yang tampan itu, yang benar adalah Roma tanpa otak. Jika tidak karena mulut ember cowok itu, ia bisa menikmati kehidupan SMA yang santai tanpa perlu menjadi pembicaraan satu sekolah.
"Jadi kenapa Roma ke rumahmu kemarin?" Yuan menarik kursi seberang meja Athena.
Athena yang sudah melipat tangan dan menutup wajah ke meja dengan enggan mengangkat kepalanya. "Oh ya, kamu harum hari ini. Jangan-jangan.." Mata Athena mendelik, mengantisipasi ucapan Yuan selanjutnya.
"ROMA KE RUMAHMU UNTUK MEMASTIKAN KAMU MANDI?!"
Jeritan tak terkontrol sahabatnya itu membuat seisi kelas menatap mereka berdua. Disisi lain, Athena hanya menatap Yuan tak percaya, bagaimana bisa gadis itu menyimpulkannya seperti itu. Padahal kenyataan aslinya Ibunya yang memaksa memandikannya pagi ini karena sedih setelah mengira anak gadisnya ini sudah tidak memerlukan jasanya untuk mandi. Secara sepulang sekolah kemarin Athena mencoba mandi sendiri tanpa iming-iming 'Kinder joy'.
Sayangnya gosip jauh lebih cepat dari pembelaan tersangka sendiri.
"Jadi Roma udah berhasil menaklukkan Athena?"
"Kemarin masih ada insiden celana dalam. Sekarang Roma ke rumahnya."
"Hah? Berarti setiap hari Roma ke rumah Athena."
"Hei jangan jangan sebenarnya mereka satu rumah."
"Roma Athena satu rumah?"
Kepala Athena terasa sakit. Seperti hari-hari kemarin, Ia berusaha mengacuhkan semua gosip itu. Dengan perlahan ia menarik tangannya dan mulai menempelkan kepala ke meja. Namun lagi-lagi aktivitasnya terhenti. Kali ini teriakan Roma di depan kelas yang mengacaukannya.
"PERHATIAN! Antena tipi sekarang bisa mandi. Aku yang memastikan sendiri dengan mataku. Jadi jangan ada yang bilang Atena tipi itu bau. Paham?!"
Gigi Athena beradu, menahan geram yang sedari tadi ditahan. Sekarang gosip baru akan muncul setelah pernyataan tidak penting itu.
'Roma melihat Athena mandi'
.
.
tbc (31/05/20)Jangan lupa klik bintangnya sampe oren ya, cimiw~
KAMU SEDANG MEMBACA
dari Roma untuk Athena
Teen FictionRoma ganteng kayak oppa korea, Athena cantiknya kayak nenek sihir. Roma bersih, Athena jorok. Roma benci bau, Athena ga suka mandi. Roma bodoh, Athena pintar. Mereka berlawanan, saling membenci dan kemudian tidak berharap jadi cinta. Tapi semua beru...