11

79 4 0
                                    

Aku menatap pantulan diriku di cermin sekali lagi. Memakai style seperti ini ke acara retreat kantor tidak masalah, kan? Lagipula acaranya di pantai, dan sekarang sedang musim panas.

 Memakai style seperti ini ke acara retreat kantor tidak masalah, kan? Lagipula acaranya di pantai, dan sekarang sedang musim panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok. Tok. Tok.

"Senna-ya, kau masih belum siap? Sudah jam 8 lewat 10 menit."

Haahh orang itu sangat pandai merusak suasana. Aku pun mengambil sling bag putih yang sudah kuisi dengan kebutuhan selama retreat nanti, kemudian keluar apartment. Jeonghan dengan kaos putih longgar yang bagian depannya dimasukan ke celana ripped jeans adalah pemandangan pertama yang kulihat. Pemandangan selanjutnya adalah matanya yang melirikku dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Kau akan pakai itu?" Tanyanya dengan alis yang dinaikan sebelah.

"Iya. Kenapa?"

Dia diam sebentar, kemudian berbalik pergi. "Tidak apa-apa."

Aku pun mengekornya menuruni tangga. "Terlalu terbuka.." Aku mendengar dia mendengus dan berbisik pada dirinya sendiri. Tapi aku tahu apa maksudnya.

Memangnya baju ini terlalu terbuka? Sepetinya biasa saja..

.

.

Angin berhembus menerbangkan helaian rambutku. Aku sengaja tidak menutup jendela mobil, karena menyukai sensasinya. Cuaca hari ini cerah, seperti beberapa hari yang lalu. Tapi anginnya sudah terasa lumayan dingin. Apakah sudah mulai memasuki musim gugur?

"Tutup jendelanya. Kau bisa masuk angin dengan pakaian seperti itu. Dan perjalanan kita masih panjang."

Aku bersungut dalam hati. Kenapa dia selalu bisa membuatku kesal dengan perkataannya? Tapi pada akhirnya aku menurutinya dan menutup jendela.

"Jangan lupa kesepakatan kita." Ucapnya sambil masih fokus menyetir.

"Kau yang harus mengingatnya. Pokoknya jangan sampai ada rekan kerjamu yang memposting tentang aku di insta."

"Sudah kubilang mana mungkin. Mereka pasti akan memposting tentang retreat ini, dan kau bagian dari retreat ini."

Haahh sudah kuduga hal ini tidak akan mudah..

"Tenang saja. Kalau kita mengikuti rencana, semua pasti akan lancar."

Huh mudah baginya berkata begitu. Karena bukan dia yang ulzzang. Bukannya aku sangat peduli dengan status ulzzang-ku, hanya saja aku tak pandai berbohong. Dan aku tidak tahu caranya mengatasi gossip. Gosip kemarin malam saja tidak kugubris..

"Oiya, aku lupa bilang." Ucapnya santai. "Temanku yang sangat mengidolakanmu adalah junior-ku di kantor. Namanya Dino."

"Apa?! Kenapa kau baru bilang??"

Dia mengedikkan bahunya cuek. "Aku baru ingat."

"Alasan macam apa- Bagaimana kalau nanti dia langsung membicarakan tentangku kepada rekanmu yang lain?"

Just An Ordinary Love Story Of Fallen AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang