Serasa Berbeda

12 1 0
                                    

Bangun kesiangan, Aisyah kaget saat ia bangun jam dinding kamarnya menunjukkan pukul 6.30 WIB lalu ia ingin memastikannya dengan membuka jendela kamarnya. Terkejut saat itu juga melihat matahari sudah terlihat.
"Astagfirullah al adzim" terkejutnya Aisyah lantas ia bergegas menuju toilet untuk ambil air wudhu dan segera sholat.
"gak boleh ada yang tahu kalau aku baru bangun" gumam Aisyah sambil memakai mukena.

Selesai sholat, Aisyah berbaring sambil tetap memakai mukena, hingga akhirnya ia tertidur lagi.
Tak lama ia terbangun setelah ibu membangunkan ya.
"bangun nak bangun" sahut ibu sambil senggol-senggol lengan Aisyah.
"emmm ngantuk" Aisyah dengan nada liris kecil
"ayo bangun nak, Aisyah bangun" ibu tetap sabar membangunkan Aisyah.
"ihhh! Dibilang ngantuk ya ngantuk" Aisyah dengan nada kasar yang dimana gak biasanya ia seperti itu.
"e... Kok serasa berbeda ya" kata hati ibu. "Aisyah bangun bangun. Gak sehat tidur pagi nak" ibu sambil memencet hidung Aisyah.
"ibu! Aku ngantuk. Risih bu risih" Aisyah pun terduduk.
"semalam kamu gak tidur ya? Sekarang ngantuk" tanya ibu
"ibu ngomong apa sih" Aisyah menyengkal sambil membayangkan bahwa semalam ia tidak tidur sampai pukul 3 pagi hanya karena asyik main game.

Asal kalian tahu, Aisyah sebelumnya belum pernah main game karena setiap kali ada game diHP ia hapus. Tetapi untuk game satu yang dipromosikan mksutnya diperlihatkan Moni pada Aisyah. Membuat Aisyah tertarik memainkannya.

Lanjut, Aisyah keluar kamar dengan tampak lesu. Ia pun berjalan menuju sofa dan tertidur. Saat ia tidur ia bermimpi sedang main game bersama teman-temannya.
"asyik banget kamu Moni. Aku pasti bisa kalahin skor kamu" kata Aisyah dalam mimpi.
"elo jangan mimpi deh Aisyah" cetus sinis Moni
"Aisyah Aisyah elo terlalu bodok kita kibulin terus" jelas   Lilia
Tiba-tiba saja mereka bertiga pergi dan datang percikan air entah dari mana dan suara "Bangun" suara itu berulang semakin kencang.

Akhirnya, Aisyah terbangun dan ternyata ia sadar itu mimpi. Air dan suara dimimpi itu dari ibu asalnya.
"aduh basah muka ku" Aisyah 
"ibu kan udah bilang jangan tidur. Ibu tinggal kedapur kamu malah tidur disini. Kalau Ayah tahu bisa marah. Kamu gak kuliah"jelas ibu
"Astagfirullah jam berapa ibu?" tanya Aisyah terkejut
"jam 10 pagi sekarang" ibu
"aduh ibu, aku udah telat banget"

Ibu pun menasihati Aisyah.
"dengar ya nak, besok-besok jangan begadang nanti seperti kamu ini, terus mukena jangan dipakai untuk tidur agar tetap bagus kainnya, lalu  kerjakan urusan yang lebih bermanfaat saja, setelah itu coba kamu bergaul dengan teman yang lebih baik" ibu
"ibu mau bilang teman-teman ku ini gak baik gitu?" sewot Aisyah
"ibu gak bilang justru kamu yang bilang" ibu
"ihhh capek ngomong sama ibu. Aku mau makan saja laper"

Seminggu kemudian, Aisyah makin beda dengan dandanan yang kekinian. Ibu melihatnya hanya geleng-geleng kepala. Apalagi Ayah juga geleng-geleng kepala.

Sehabis sarapan, gak biasanya Aisyah langsung berangkat kuliah karena biasa bantu-bantu dulu. Ternyata ia harus jemput teman-temannya juga. Di mobil ia juga dengerin music tetapi music slow. Ini terjadi setiap hari begitu terus.

Pernah suatu waktu Aisyah bersama teman2nya dan ia melihat perempuan bercadar memasuki area masjid. Ini kali pertamanya melihat perempuan bercadar secara nyata??? Iya kan, Aisyah biasanya hanya lihat di HP.

"lihat tuh! Kaya berita-berita diTV" Moni menunjuk kearah wanita bercadar dari dalam mobil.
"Kamu fokus nyetir aja Syah" kata Aryani
Ucap dalam hati Aisyah"kelihatan seram tapi hak mereka mau pakai cadar Ma gak"
"terorisme ya teroris" ujar Lilia
"eh ngomong apa kalian. Belum tentu dia kali" bela Aisyah
"alah... Aisyah kurang asyik. Sedikit-sedikit mikir positif" ujar Aryani sambil ngambek.
"iya nih" Lilia
"iya" Moni

Aisyah gampang gak enak hati kalau melihat temannya ngambek. Biar suasana gak keruh Aisyah traktir mereka makan kebab pinggir jalan.

Aisyah turun mobil mendatangi pedagang Kebab.
"selamat datang?" ramah ya penjual
"iya Bang. Mau beli kebabnya yang spesial ya Bang, 4 orang? "pinta Aisyah.
"disiapkan mbk. Mbk duduk disana sebentar" penjual kebab

Beberapa menit kemudian.
"ini notanya mbk. Mohon dibayar dahulu? " pinta penjual sambil menyerahkan nota kepada Aisyah
"iya Bang. Ini" Aisyah membayar dg uang pas.
"ini mbk kebabnya."penjual menyerahkan kebab ke Aisyah"Terima kasih. Selamat datang kembali" ramah penjualnya.
"sama-sama" jawab Aisyah.

Aisyah berjalan menuju mobil dan membagi kebab kepada temannya.
"Aisyah lain kali jangan makanan melulu dong, ya gak?!" rayu Aryani dan teman2nya menganggur sambil mata mereka saling kedip sebelah.

Dirumah, Aisyah sangat asyik main game terus disela waktu luangnya dari habis bangun tidur sampai dengan mau tidur lagi. Sangking asyik dan seru sampai jengkel dan ketawa membuat ia melupakan segalanya.

Hari libur panjang
kuliah, Aisyah ditarget ibu dan ayah tidak kemana mana selain diare rumah saja. Itu membuatnya bosen dan lebih bosen.
" Ibu bosen dirumah terus."rintih Aisyah
" nak kalau kamu dirumah itu lebih baik ketimbang diluaran sana" ibu
"ibu aku sebel" Aisyah pergi kekamar
"ngambek?!" ibu

Aisyah sore ini melihat ibu sedang masak. Sebenarnya ia ingin membantu tetapi gara-gara sebel gak jadi. Hingga akhirnya Ayah pulang kerja. Aisyah hanya duduk di sofa dengan main game tanpa  menyalami sang ayah yang baru pulang. Selama 3 hari ayah melihat kelakuan sang putri seperti itu.
"Assalamu'alaikum?" salam ayah
"wa'alaikumusalam" jawab ibu sersuara sedang Aisyah tidak.
"Aisyah" tegas Ayah dengan mengambil HP Aisyah. "main melulu kamu" lanjut ayah sebal"ayah gak suka sama kelakuan kamu ini"bentak Aisyah
"udah yah" lerai ibu
"ibu jangan belain dia ya
"Ayah
" Sebal aku sama kalian. Kalian pikir aku betah dirumah terus. Aku bukan anak pingitan ya Yah! Aku ini perlu wawasan! Diam diri aja gak enak. Tahu gak!"Jelas Aisyah suara agak tinggi.
" ya latihan lah nak" halus ibu
"Dasar" Ayah yang langsung pergi.

Hari minggu, Aisyah kedatangan teman2nya. Aisyah menjamu mereka. Mereka sepertinya asyik ngobrol, main game dan lain sebagainya. Ibu yang melihat merasa senang melihat sang putri tersenyum kembali.

"eh Aisyah! ingat gak perempuan bercadar yang dulu?"
"iya ingat" aisyah
"tadi pas aku berangkat kerumah mu naik angkot, aku ngeliat dia masuk masjid itu lagi" Moni "dan aku yakin itu dia" kata Moni meyakinkan.
"emang kenapa?" tanya Aisyah
"itu lho kenapa, kenapa dia bajunya itu-itu mulu ya" kata Moni sambil memutar-mutar ujung pasminanya.
"gak punya lagi kali" ejek Aryani
"iya bajunya hitem2 yakan Aisyah" Lilia
" iya bajunya hitam."jwb Aisyah "akan ku bantu ibu siapin makan siang buat kita dulu ya" Aisyah beranjak pergi.

Setelah siap makan siang, adzan dhuhur berkumandang. Tetapi kali ini ibu memperbolehkan Aisyah keluar untuk tunaikan sholat dimasjid, Senang rasanya Aisyah.

"terima kasih ibu. Tetapi aku ingin kemasjid Nurul Hidayah boleh" pinta Aisyah
"Itu arah kerumahku" kaget Moni
"sekalian antar kalian pulang saja. Kalian kesini naik angkotkan?" Aisyah
"iya" serentak teman menjawab.
"ya sudah ibu bolehkan" jwb ibu.

Di luar rumah, Aisyah dan teman-teman pun berangkat naik mobil menuju Masjid.
"anak itu kalau gak dituruti ngambek. Semoga lekas pulang sebelum sang Ayah pulang kerja" Kata Ibu didalam hati sambil melihat mobil si Aisyah keluar rumah.










Lihat Apa Kamu?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang