Sore ini Aisyah membukakan pintu untuk Ayahnya yang baru pulang kerja. Tetapi muka Ayah terlihat tidak senang dengan Aisyah. Aisyah menghiraukannya.
"Ayah? Aisyah masuk dulu ya"Aisyah lengsung pergi setelah membuka pintu dan bersalaman.Beberapa hari kemudian, Hari minggu Aisyah diminta ibu untuk ikut Ayah kerumah P. Musthofa. Aisyah pun ikut tanpa ia tahu apa maksud Ayah mengajaknya kerumah P. Musthofa.
Sesampai disana ternyata istri P. Musthofa mentiapkan jamuan untuk Aisyah dan Ayah. Aisyah jadi gak enak bila lancang atau bisa dibilang sungkan abis. Aisyah dan Ayah pun makan dengan ambil makanan yang terdekat. Aisyah dan Ayah sangat menikmatinya karena benar-benar enak makanannya.
"Pasti banyak MSGnya nih" ucap dalam hati Aisyah sambil terus melahap makanannya.
"Masya Allah makanan ini enak. Pasti banyak barokahnya. "Ucap Ayah didalam hatiSelesailah makannya mereka. Dan Aisyah pun membantu membawa piring yang kotor dan makanan yang masih sisa ke ruang dalam rumah P. Musthofa bersama Mb. Fatima istri pak Musthofa.
"Alhamdulillah? Maaf ya merapotkan kamu" Ujar Mb. Fatima kepada Aisyah.
"Ya Allah mbak?! Kenapa mbak minta maaf. Seharusnya Saya yang minta maaf sudah merepotkan mbk dan keluarga." ujar Aisyah"terima kasih atas jamuannya mbk?" lanjut Aisyah
" iya sama-sama" ujar mb. Fatima dengan malunya.Mb. Fatima mengajak Aisyah keruang depan. Aisyah enggan melirik-lirik isi rumah mb. Fatima karena ibu selalu mengajarkan jangan melihat-lihat isi rumah orang. Mb. Fatima melihat sikap Aisyah hanya tersenyum saja.
Diruang depan, Setelah Aisyah dan mb. Fatima datang Ayah menghentikan pembicaraannya dengan P. Musthofa.
"Bicara apa mereka?! "Aisyah bertanya-tanya dalam kalbunya."ehhh... Aisyah? Sini nak duduk" basa-basi Ayah sambil menepuk kursi disebelahnya.
"I... Iya" Aisyah langsung duduk dikursi tersebu sambik bertanya-tanya ada apa dalam hatinya sambil menetralkan ekpresi wajahnya.
"Bagaimana kalau dimulai secepatnya P. Musthofa?" Pinta Ayah kepada P. Musthofa, tetapi P. Musthofa terdiam sambil berfikir.
"Mereka ngomongin Apa sih?! "Ujar Aisyah dalam kalbunya.
"Tinggal anaknya dulu pak sudah siap apa belum?" Pak Musthofa menjelaskan kepada Ayah
"Aduh? Mereka omongin apa ya" Aisyah bertanya-tanya dalam hati.
"Kalau anaknya jelas nurut saja pastinya, Aisyah itu anaknya penurut jadi dia akan ikutin" Jelas Ayah meyakinkan.Lamunan Aisyah...
"Ya Allah? Mereka ngomongin apa kok nyebut nama Aisyah. Aisyah... Aisyah siapa tuh?! " ujar Aisyah dalam Hati. "mereka membicarakan apa ya? Mereka sungguh-sungguh membuatku penasaran."Aisyah pun mendengar ada yang membangunkannya dari lamunan yaitu mb. Fatima.
"Aisyah? Aisyah? Aisyah? "Pangil mb. Fatima pada Aisyah dan Aisyah sontak melihat mb. Fatima
"Aisyah kenapa kok ngelamun? "Tanya Mb. Fatima yang membangunkan Aisyah dari lamunannya.
"Astagfirullahal adzim, maaf maaf maaf mbk. emmm... Mb Fatima ngomong apa tadi? "Aisyah tanya ke mb. Fatima
"Kamu kenapa melamun? Ada yang dipikirkan ya? "Tanya mb. Fatima
"Eng-enggak kok mbk" jawab Aisyah dan Mb. Fatima hanya tersenyum tipis.Ayah pun berdiri dan pamitan dengan P. Musthofa dan mb. Fatima.
"Terima kasih Pak atas semua sajiannya ini tadi." Ayahh kepada P. Musthofa
"Alah iya pak. "P. MusthofaAisyah hanya terdiam dan tersenyum sambil jabatangan dengan mb. Fatima saja.
"Jangan melamun lagi gak baik lho" nasihat Mb. Fatima dan Aisyah hanya tersenyum saja.Setelah keluar dari rumah P. Musthofa, Aisyah dan Ayah berjalan menuju mobil. Tak lama Aisyah dan Ayah masuk mobil dan kendaraan roda empat itu melesat.
Diperjalanan pulang.
"Ayah? Ayah tadi membicarakan apa dengan pak Musthofa? " Tanya Aisyah
"Nanti saja dirumah"Ayah
"Ayah! Aku pengen tahu sekarang!" Aisyah yang meninggikan suaranya
"Ayah bilang nanti ya NANTI"tegas Ayah sambil menyetir mobil. "Ayah lagi nyetir jadi jangan ganggu Ayah ya? " tutur Ayah
"Ayah pelit! Aisyah males ngomong sama Ayah" Aisyah ngambek.Diperjalanan pulang Aisyah hanya terdiam tanpa menoleh ke Ayahnya hingga sesampainya dihalaman rumah.
"Aisyah sudah sampai nak" Kata Ayah sdangkan Aisyah hanya terdiam.Aisyah turun duluan dan langsung salam sambil mengetuk pintu rumah. Setelah ibu membukakan pintu rumah. ia buru-buru ke toilet cuci tangan dan kaki. Keluar dari toilet.
"Ibu? ngapain ibu di depan toilet? " tanya Aisyah
"Kamu ngambek ya?" tanya Ibu
"Enggak Aisyah cuman lelah saja kok" kata Aisyah
"Ibu gak percaya"jelas ibu
"Ya udah kalau memang gak percaya. Minggir Aisyah mau lewat"Ibu langsung menarik Aisyah dan mengajaknya ke ruang depan.
Di ruang depan, Aisyah langsung duduk saja dan bermuka masam. Sang Ayah pun berbicara...
"Ayah tahu kenapa kamu BT, baik2 akan ayah katakan kenapa kita kesana"Ayah
"Ayah! Cepat katakan"Aisyah
"Kamu akan ayah daftarkan ke pesantren"
"Apa! Gak mau! Aisyah gak mau pokoknya."
"Ok ok, ayah tahu kok, pasti itu jawaban kamu nantinya. Maka dari itu kamu harus ikut bimbingan agama"
"Ayah kalau aku gak mau ikut ?"
"Ayah gak mau tahu pokoknya kamu harus ikut"
"Aisya itu udah pernah belajar agama dan dikampus Aisya juga PAI"
"Itu masih kurang. Pokoknya besol lusa gurunya kesini" ujar Ayah
"Ikuti saja apa kata ayahmu. Semua ini ia lakuin demi kamu"ibuSiang ini Aisya sedang menanam bunga digarden bersama ibunya, selang beberapa waktu datang mbk Fathima yang hendak mengajari Aisya.
Ibu dan Aisya pun mencuci tangannya dan segera mendatangi mbk Fathima dan mempersilahkan masuk.Diruang belajar (ruang keluarga yang dirubah menjadi ruang keluarga), tidak lupa aisya juga telah ganti pakaian.
"Bisa dimulai belajarnya?"mbk Fathima
"Bisa mbk eh bu"aisya
"Kita mulai berdo'a"mbk fathima
"Iya, eh sebentar?! Apakah kita akan mengaji kitab atau ?"
"Tenang saja, kamu belum kesitu dulu kok, ya sudah... baca ta'awud dulu A'u..."Selesai mengaji aisya langsung menghampiri mbk Fathima diluar rumah seperti menunggu seseorang, Aisya memang tahu kalau gurunya itu menunggu jemputan.
"Mari bu saya antar?"
"Eh! Aisya jangan panggil Bu cukup panggil mbk saja"
"Gak enak rasanya saya, mari saya antar?"
"Gak usah nanti palah merepotkan"
"Enggak bu,tidak sama sekali merepotkan kok bu. Mari saya antar? Sebentar saya keluarin mobil dulu bu"Setelah mobil keluar, mbk. Fathima pun masuk mobil. Disepanjang perjalanan Aisyah mengobrol dengan mb. Fathima.
"Aisya senang ibu mau ngajar Aisya"
"Saya juga senang"
"Orang bercadar it menurut saya pintar2"
"It karena belajar"
"Betul juga"Sesampailah dihalaman rumah p.musthofa. saat mbk fathima turun ternyata kakinya tergelincir batu sehingga ia terpeleset dan jatuh.
"Astaghfirullah, Ibu tidak apa apa? Maaf kan saya, saya parkir tdak lihat kalau ada batu"
"Aww... Sudah tidak apa kok"
"Benar kah bu? Mari saya bantu berjalan? Maafkan saya ya bu? "
"Ya Allah Aisyah ini tidak apa apa kok. Sudah jangan begitu"
"Tidak mari saya bawakan tasnya dan saya bantu jalan"
"Baiklah kalau itu maumu"Sesampai dirumah Aisyah ikut masuk dan membantu mbk. Fathima hingga kekamar. Ternyata si adek lucu sedang tertidur pulas dikasur, Aisyah hanya tersenyum-senyum. P. Musthofa pun datang.
" astaghfirullah, kaki kamu lecet? " p. Musthofa pd sang istriSingkat cerita, 1bln kemudian. Aisya sudah masuk kitab dan hari ini jam dinding sudah menunjuk kan waktu mengaji kitab
KAMU SEDANG MEMBACA
Lihat Apa Kamu?!
General FictionCerita ini pertama saya buat di sini... Mungkin kurang bagus soalnya ini cuma karangan ngisi waktu aja, maaf ya bila kurang bagus dan gak jelas nantinnya... Aku juga bukan seorang anak kuliahan jadi gak begitu tahu apa aja diperkuliahan, tahunya ha...