Penilaian Yang Salah

12 1 0
                                    

Perjalanan menuju masjid hari ini tidak macet, jadi lancar jaya. Sampai lah di Masjid Nurul Hidayah, Aisyah pun memarkir mobil dengan bantuan tukang parkir.
"terus-terus, hop!" aba-aba tukang parkir dg logat Jawanya.

Sebelum turun...
"eh? Bapaknya kaya orang Jawa? dari logatnya bicara?!" bisik2 Aryana kepada Moni dan Lilia.
"hus, udah ayo kita turun?" Aisyah yang sudah turun duluan.

Aisyah melihat kanan,kiri dan depan. Masjid ini itu besar dan ada area parkir yang luas. Ini pertama kalinya Aisyah kemasjid tersebut. Aisyah segera menuju arah toilet wanita.
"heh! Tunggu Syah?!" sahut Moni "Ayo ayo " sahut Moni kepada Aryani dan Lilia.
"Aisyah senengnya ninggalin kita" Lilia dan Moni juga Aryani hanya menganggur saja.

Depan dinding Toilet Masjid ternyata ada posternya. Gambar dan tulisan.

Toilet/wc

Berdo'a sebelum dan sesudah
Masuk kaki kiri
Keluar kaki kanan

Aisyah hanya tersenyum saja.

Di dalam Masjid Aisyah  sengaja melihat perempuan bercadar, ia memperhatikannya terus sampai-sampi ia ambil saf dibelakangnya. Iqomah berkumandang tanda sholat dimulai tetapi Aisyah melihat ke kanan dan belakang teman-temannya belum ada.
"Allah Akbar?" suara imam sholat dhuhur.

Selesai sholat, Aisyah segera beranjak keluar. Ia mencari teman-temannya,mungkin teman-temannya masih ditoilet. Setelah ia ketoilet ternyata benar dugaannya.

"Moni belum sholat kamu?" tanya Aisyah
"Lilia kepeleset" kata Moni
"Astagfirullah, kepeleset? Dimana sekarang dia?" tanya Aisyah
"dia didalam toilet" kata Moni
"ada yang luka?" tanya Aisyah
"basah baju dan celananya" Jelas Moni
"ya udah kamu sholat dulu gih!" ujar Aisyah

Aisyah pun menuju toilet.
"Lilia kamu dimana?" sahut Aisyah
"Aisyah?" Lilia dibilik tengah
"iya" Aisyah menuju bilik yang bersuara tersebut.
"Kamu gak apa-apa?" tanya Aisyah
"enggak? Cuma atasanku dan celanaku basah. Gimana nih Syah aku malu keluar" Lilia suara sedihnya.
"emmm.. Sebentar yaa?" Aisyah pergi dari depan bilik.
"eh! Syah Aisyah?" Lilia memanggil-manggil.

Aisyah keluar toilet dan perempuan bercadar datang menghampirinya.
"Saya lihat mbk sedang kebingungan ada yang bisa saya bantu?" tanya Mbk Fatima wanita bercadar itu.
"begini mbk teman saya bajunya basah dia ada di dalam kamar mandi sekarang" Aisyah keluhnya
"Alhamdulillah rumah saya tak jauh dari sini. Mari mbk ikut saya, saya ambilkan pakaian saya." jelas mbk Fatima
"emmm..." Aisyah dg ragu
"tenang, saya punya pakaian seperti kamu ini
dan bukan yang seperti saya ini" jelas mbk Fatima.
"he iya mbk" Aisyah dg senyuman

Setelah sampai didepan pintu, Aisyah hanya berdiri didepan pintu rumah karena mbk Fatima lupa mempersilahkan masuk.
"Rumahnya sederhana sekali, lebih sederhana dari rumah orang tuaku" gumam Aisyah.
Tak lama datang adik kecil (Aulia) dari dalam rumah yang dulu pernah bertemu dengan Aisyah.
"hah!" kaget adek kecil (Aulia) itu dan lari kedalam rumah lagi.
Aisyah hanya tersenyum melihat adek kecil (Aulia) itu.

Mbk Fatima itu melihat Aisyah hanya berdiri di depan pintu. ia persilahkan Aisyah masuk, Aisyah pun masuk.
"maaf mbk aku lupa mempersilahkan masuk" Mbk Fatima
"Tidak apa-apa mbk" Jelas Aisyah
"oya ini pakaiannya dan kudungnya sekalian. Insya allah muat " Mbk Fatima sambil senyum.
"insya Allah" Aisyah sambil senyum.

Setelah Aisyah pergi dari rumah mbk Fatima, ia bergegas menuju masjid ke toilet.

Di toilet, Aisyah segera memberikan pakaian itu kepada temannya Lilia yang masih dibilik. Setelah Lilia keluar dari toilet...
"Makasih ya Syah?" Lilia
"iya... tapi paling tepatnya kamu berterima kasih kepada mbk yang bercadar" pungkas Aisyah
"hah!!!" terkejut teman-teman Aisyah
"Kok bisa Syah?" tanya Moni
"Alhamdulillah, mbk bercadar itu yang membantu dan stel baju itu pakaian dia" Jelas Aisyah
"bajunya ini dikasih apa dipinjamkan?" tanya Lilia
"menurutmu? " tanya balik Aisyah ke Lilia
"dipinjamkan" jawab Lilia sambil senyum
"itu tahu. " Aisyah "lalu? kita pulang yuk!" ajak Aisyah.

Mereka pergi ke tempat parkir mobil. Aisyah memberikan uang kepada tukang parkir.
"parkirnya gratis mbk" ujar tukang parkir
"o gitu. Terimakasih pak" Aisyah
"iya mbk" tukang parkir

Aisyah mengantar teman-temannya. Seperti biasa dijalan dengerin music. Dijalan mereka membicarakan Mbk Fatima.
"penilaian kalian salah terhadap mbk yang bercadar itu"  Jelas Aisyah
"iya Penilaian yang salah itu" jelas Aryani
"ternyata punya juga pakaian seperti kita ini dan orangnya baik" jelas Aisyah

Sampai lah dirumah Aryani.
"makasih ya?!" sahut Aryani
"iya. Kami pulang dulu. Assalamu'alaikum? " Aisyah
"iya waalaikumusalam " Aryani

Sampailah dirumah Moni.
"Gak mampir dulu? " Ajak Moni
"kapan-kapan aja, kita pulang dulu ya. assalamualaikum? " Aisyah
"wa'alaikumusalam, hati2" Moni
"iya " sahut Lilia dan Aisyah

Sampailah dirumah Lilia.
"turun dulu Aisyah kamu. " minta Lilia "Ayo turun dulu" ajak Lilia
"iya aku turun" ujar Aisyah
"masuk dulu. Dirumah gak ada orang semua pada kerja. Sabentar" jelas Lilia sambil mencari kunci rumah.
"baiklah" Aisyah

Lilia membuka pintu rumah sambil mengucapkan salaman lalu Aisyah menjawab salam tersebut.

"duduk dulu! Tunggu sebentar."kata Lilia.
"iya" Aisyah

Aisyah menunggu temannya itu. Saat temannya datang ia memberikan pakaian itu yang bekas dipakainya kepada Aisyah. Aisyah menerimanya.
"minta tolong kamu berikan ke mbk itu ya? Bilangankan terimakasih ku?" Lilia
"iya insya allah aku berikan. Tetapi sebelum itu kucuci dulu pakaian ini" jelas Aisyah
"makasih ya? Maaf merepotkan" Lilia
"iya gak apa apa, santai aja"
Jelas Aisyah
Kata hati Lilia"kamu gak tahu kenapa kami masih saja dekatin kamu Aisyah."
"Lilia kalw begitu aku pamit pulang ya?" kata Aisyah
"iya. Maaf ya Syah?" Lilia
"Kamu kenapa. Santai aja kali. Kitakan teman?! Assalamu'alaikum? " Aisyah masuk mobil.
"Wa'alaikumusalam " Lilia

Setelah pulang, Aisyah segera menuju kamarnya sambil mengendap-endap membawa pakaian tersebut.
"Alhamdulillah tidak ketahuan ibu. Kalau sampai ibu tahu ini baju bisa ditanyain melulu." kata Aisyah sesampainya dikamar.

Ke esokan harinya Aisyah mencuci pakaian itu. Setelah mencuci ya ia pun menjemurnya. Aisyah berusaha sebersih dan seharum mungkin karena itu pakaian orang. Ia menjemur dibelakan rumah, selama menjemur pakaian ia berpikir bagaiaman cara mengembalikan pakaian ini sedangkan ia tidak boleh keluar sendiri. Selesai menjemur ia pergi masuk kedalam rumah.
"Alhamdulillah selesai juga" Aisyah sambil masuk rumah.

Ibu kebelakang rumah dan melihat pakaian siapa yang dijemur itu.
















Lihat Apa Kamu?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang