E L E V E N

2.4K 230 2
                                    

iqbaal sedang berada dikantornya, seperti biasa ia selalu sibuk dengan kertas-kertas. tapi jangan sepelekan dengan menyebut 'kertas' sebab kertas itu sangatlah penting bagi iqbaal. sudah beberapa hari ini ia sangat sibuk, dirinya sampai tidak memainkan ponsel sama sekali. bahkan mengabari kekasihnya pun tidak, (namakamu) pun sebaliknya. mereka sama-sama sibuk, jadi mereka mengerti satu sama lain. beberapa waktu lalu iqbaal memiliki clien dari luar negeri, setelah dipikir-pikir jika ia bekerja sama dengannya ia akan mendapatkan untung yg cukup besar. tetapi, ternyata ia ditipu oleh orang tersebut. jadilah keadaan kantor iqbaal sekarang sedang tidak baik. (namakamu) tidak mengetahuinya karena mereka yg sudah lama tidak berkomunikasi.

sebenarnya iqbaal sangat merindukan kekasihnya itu, begitupun juga (namakamu) yg merindukan iqbaal. tapi mau bagaimana lagi, keadaan sedang tidak berpihak pada mereka.

disisi lain (namakamu) sedang terduduk dikursi kebesarannya, ia hari ini tidak terlalu sibuk seperti hari-hari kemarin. ia sedang memikirkan iqbaal, sedang apa sekarang kekasihnya itu? ia ingin menelpon iqbaal atau hanya sekedar memberikan pesan singkat melalu whatsapp. tapi, ia takut mengganggu iqbaal. ia bingung sekarang, tidak mungkin juga jika ia harus menemui iqbaal dikantornya. meskipun tidak terlalu sibuk tapi ia masih memiliki pekerjaan yg harus ia selesaikan. ia yakin semuanya akan indah pada waktunya.

iqbaal sudah menyelesaikan pekerjaannya, akhirnya. setelah beberapa hari ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya demi meningkatkan kantornya kembali akhirnya dapat ia selesaikan. iqbaal menatap ponselnya yg selama beberapa hari ia tidak sentuh. iqbaal berniat mengambil ponselnya dan ingin menelpon kekasihnya tapi ia urungkan, ia akan memberikan sebuah kejutan kecil untuk kekasihnya itu.

dia beranjak dari duduknya dan mengambil kunci mobil dan membawa ponselnya, setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya. saat sedang berjalan menuju lift ia terpaksa harus berhenti karena mendengar panggilan dari sekretarisnya.

"pak iqbaal"

iqbaal membalikkan badannya ke arah sahira yg sedang berjalan menghampirinya.

"bapak mau kemana? sebentar lagi kan ada meeting pak" ucap sahira berusaha sopan

"kenapa kamu baru memberitahu saya? batalkan, bilang saja saya pergi keluar kota dan selama tiga hari kedepan kosongkan schedule saya" tegas iqbaal

sahira mengangguk, "baik pak"

iqbaal pun melanjutkan langkah kakinya menuju lift. setelah sampai di parkiran iqbaal pun menaiki mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

iqbaal menepikan mobilnya didepan toko bunga, sebelum itu ia sempat membeli makan siang dan juga cemilan untuk mereka santap. sudah lama juga ia tidak makan siang bersama kekasihnya itu.
setelah membeli bunga, ia masuk kembali ke dalam mobilnya dan melajukannya menuju rumah sakit yg ditempati (namakamu) bekerja.

iqbaal sudah sampai di depan rumah sakit, lalu membawa bunga dan juga makanan yg berada di kursi sampingnya. setelah itu ia membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobilnya, lalu menutup kembali pintu mobilnya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sakit. sebelum menuju ruangan (namakamu) ia bertanya pada seseorang yg bertugas di bagian resepsionis. ternyata setelah memastikan bahwa (namakamu) berada diruangannya iqbaal pun berjalan menuju ruangan (namakamu).

tok tok tok

"masuk" suara (namakamu) dari dalam mengintrupsi iqbaal untuk masuk.

terlihat disana (namakamu) sedang berkutat dengan laptopnya.

iqbaal berdehem, "ekhem"

(namakamu) tidak menoleh sama sekali ia hanya fokus pada laptopnya.

"apaan sal?" hei bagaimana (namakamu) ini? tidak bisa membedakan suara laki-laki dan perempuan. mata (namakamu) yg fokus terhadap laptopnya, bukan telinganya. masa iya dia tidak bisa membedakan meskipun sedang sibuk.

RELATIONSHIP [IDR] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang