S E V E N T E E N

2K 255 8
                                    

Iqbaal dan (namakamu) sudah kembali melakukan aktivitasnya masing-masing. iqbaal yg sibuk dengan pekerjaan kantornya begitu juga (namakamu) yg sibuk dengan memeriksa pasiennya lagi. mengingat kata 'pasien' (namakamu) jadi teringat dengan seseorang. semoga saja dia sudah pulang dari rumah sakit, harapnya. agar orang tersebut tidak mengganggu dirinya.

karena hari ini (namakamu) tidak terlalu sibuk di rumah sakit, ia akan bertemu dengan teman-teman SMA-nya dulu termasuk salsha dan rinrin. tetapi salsha tidak bisa ikut karena salsha banyak pasien yg harus ia rawat. jika dengan chika, (namakamu) tidak satu sekolah. mereka bertemu di rumah sakit dan dari situ mereka menjadi teman.

mungkin saat ini semesta tidak sedang berpihak padanya, nyatanya dio masih berada di rumah sakit dan mau tidak mau ia harus memeriksa keadaannya. sebenarnya ia malas untuk bertemu dengan dio tapi ia harus bersikap profesional.

"selamat pagi, apakah ada keluhan?" tanya (namakamu) saat ingin memeriksa keadaan dio, meskipun saat ini pasiennya adalah mantannya sendiri tapi ia bersikap tetap ramah.

"pagi mantan" ucap dio sambil tersenyum manis, berbeda dengan (namakamu) yg hanya memutar bola matanya malas. kalian jangan khawatir karena suster yg saat ini disamping (namakamu) adalah salsha jadi ia tidak perlu merasa tidak enak karena ulah dio yg seperti itu.

"besok anda sudah bisa pulang" ujar (namakamu) sambil tetap berusaha untuk ramah

"yah gabisa ketemu lagi dong ya" keluh dio, tetapi (namakamu) tidak menghiraukan keluhan dio, dirinya malah berbicara pada salsha.

"sus tolong ganti botol infusannya, itu sudah mau habis" salsha mengangguk lalu berjalan mendekati tiang infusan dan menggantinya dengan yg utuh.

baru beberapa langkah (namakamu) berjalan untuk keluar dari ruangan dio, dio memanggil (namakamu). (namakamu) hanya menghela nafas kasar saat dio memanggilnya lalu membalikkan badannya ke belakang lalu mengangkat sebelah alisnya, "ada yg bisa saya bantu bapak dio terhormat?"

"(nam) gue mau bicara sama lo"

"berdua" lanjutnya lagi sambil menatap ke arah salsha yg sedari tadi sudah selesai mengganti infusan.

"iya tau yg mau flashback" gumam salsha sambil berjalan meninggalkan mereka berdua, (namakamu) yg mendengar ucapan salsha langsung melototkan matanya ke arah salsha.

(namakamu) masih berada di posisi yg sama, dirinya sama sekali tidak mendekat ke arah dio.

"(nam) sini gue mau bicara sama lo"

"saya sibuk, permisi" dio terus memanggil nama (namakamu) tetapi (namakamu) tetap berjalan seolah tidak mendengar teriakan dio.

"anjir so jual mahal banget si mantan" kesal dio saat melihat (namakamu) yg terus berjalan tanpa menoleh padanya.

(namakamu) sedari tadi hanya mengumpat saat keluar dari ruangan dio, banyak pasang mata yg melihat kepadanya tapi (namakamu) seolah tidak peduli dan tetap berjalan dengan umpatannya yg keluar dari bibir mungilnya itu. dokter macam apa seperti itu. ck!

saat sedang asik-asiknya berjalan dan mengumpat ia bertabrakan dengan seseorang dari arah kanan dan saat itu (namakamu) berjalan lurus tanpa melihat ke sisi kanan jadi ia tidak melihat ada orang yg akan melewatinya.

"aduh" keluh (namakamu) saat lengannya yg terkena orang tersebut.

"sorry sor-" ucap orang tersebut tetapi terpotong saat ia melihat siapa orang yg ia tabrak.

"lho?sayang?"

(namakamu) mendongakkan kepalanya saat mendengar suara yg tidak asing di pendengarannya, setelah melihat siapa orangnya ia menghembuskan nafasnya.

RELATIONSHIP [IDR] // COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang