p r o l o g

1K 88 13
                                    


"Zhuyu, lo masih pacaran sama Chengxin?"

Gue mengangguk, tapi tidak sekalipun menatap Ziyi yang sedari tadi terus bertanya tentang hubungan gue dan Chengxin. Bahkan gilanya dia berani bertanya seperti ini,

"Lo bener-bener gak mau jadi pacar gue? Putusin aja dia, lo sama gue."

Gue membuang nafas kasar sambil membanting map yang tadi gue pegang. "Ziyi, harus berapa kali sih gue bilang sama lo buat berhenti kejar gue?"

Ziyi membalas menatap gue dengan menantang. "Tetep gak bisa sekalipun lo udah ribuan kali nyuruh gue berhenti."

"Gue sama Chengxin udah setahun dan lo masih kayak gini sejak tiga bulan yang lalu. Masih banyak cewek di luar sana!"

Ziyi malah tersenyum, "Zhuyu, lo sadar gak sih, lo itu menarik. Siapapun yang dekat sama lo pasti ngerasain kayak gue rasain."

"Gue rasa enggak. Cuma lo doang yang berpikiran gila untuk ngejar pacar temennya sendiri."

Ziyi tertawa. "Iya juga. Saingan gue cuma Chengxin. Ah, dia beruntung banget. Apasih yang buat lo mau sama dia?"

"Banyak. Dia itu spesial, lo gak ada apa-apanya sama dia."

"Oh ya? Seberapa hebat sih dia? Cuma karena jago dance?"

"Kalo karena itu, gue juga bakal cinta mati sama Jiaqi dan Wenjia."

Ziyi mulai natap gue serius. "Kalo gitu kasih tau gue apapun yang buat lo mau sama dia."

"Males. Mending gue kerjain tugas ini biar gue cepet pulang!"

Gue benar-benar sial banget karena harus sekelompok sama Ziyi di tugas biologi. Cowok yang udah ngejar-ngejar gue sejak 3 bulan yang lalu ini emang gak pernah nyerah sekalipun buat ngajak gue jadi pacarnya dan putus sama Chengxin. Emang gila, bahkan dia minta jadi selingkuhan gue.

Chengxin tau hal ini karena gue yang ngadu. Gue benar-benar gak nyaman diteror sama dia. Chengxin juga jadi perang dingin sama Ziyi. Mereka selalu sinis-sinisan kalo udah ketemu di club dance mereka atau di sekolah. Chengxin juga udah peringatin Ziyi, tapi Ziyi tetaplah Ziyi, si cowok yang gak pernah nyerah ini.

Ziyi malah merebut kertas tugas, dia sembunyikan di balik punggungnya. "Ceritain. Atau lo gak boleh pulang."

"Kok lo maksa sih?!" Seru gue kesal. Gak peduli kalo sekarang gue di perpustakaan.

"Gak papa. Mana tau gue mundur abis ini?"

Gue terdiam. Iya juga, kalo gue ceritain kan setidaknya Ziyi punya rasa insecure dan ingin mundur.

"Oke. Gue ceritain. Empat belas hal yang bikin gue sayang sama Chengxin."

"Kenapa empat belas?"

Gue tersenyum, "Karena gue sama dia pacaran di tanggal itu."





—14 things about ding chengxin
S

tart on June, 2nd 2020
©tntcorn

𝟏𝟒 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐚𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐜𝐡𝐞𝐧𝐠𝐱𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang