fourteenth things

508 64 10
                                    

"Chengxin itu ambisius dan profesional."



"Besok kamu lomba dance kan? Gimana persiapannya?"

"Lancar-lancar aja. Besok kamu datang kan?"

Gue mengangguk, "Pasti dong! Besok aku dateng sama Yiran."

"Oke, maaf ya aku gak bisa jemput kamu. Kayaknya aku perginya juga pagi-pagi banget buat latihan lagi. Kamu datangnya sore aja."

Gue mengangguk, "Iya Chengxin, semangat ya! Jaga kesehatan, semoga acaranya lancar!"

"Iya, makasih, Baobeii!" Chengxin mengacak rambut gue sambil ketawa. Gue cuma menyengir sambil memakan makan siang gue.

Besok Chengxin ada lomba dance, kali ini dia mewakili club dancenya, TF Dance Club bersama dengan 7 temannya, termasuk si Ziyi. Gitu-gitu mereka bersaing ketat buat ikut lomba dance ini. Dan kali ini keduanya sama-sama berhasil seleksi untuk mewakili club mereka ikut lomba dance nasional ini.

Selama dua minggu ini pula lah Chengxin selalu sibuk latihan, dia tetep nyempetin waktu buat nganterin gue pulang, tapi setelah itu dia langsung pergi ke club dancenya buat latihan. Dia juga libur les sementara waktu, dia benar-benar seambisius itu untuk menang.

Karena itulah Chengxin jarang ngajak gue jalan-jalan lagi pas pulang sekolah. Bahkan untuk chatan aja jarang banget. Kadang-kadang doang. Kita biasanya ngobrol saat istirahat gini di kantin. Setidaknya gue bisa lihat Chengxin tiap hari walaupun sebentar.

Sesuai rencana, gue pergi ke acara lombanya bareng Yiran, Jixia, dan Zihan. Karena Jiaqi dan Yaowen juga ikut lomba ini, makanya Jixia dan Zihan juga ikut.

Kita datangnya jam 4 sore, karena acara ini dimulai jam 6 sore nanti. Kita juga udah sampai depan studio dan menunggu untuk dipanggil masuk sambil makan jajajan yang dijual dideket sini.

"Katanya Ziyi juga setim ya sama mereka?" Tanya Jixia.

Gue mengangguk, "Iya."

"Widih, penasaran gue, mereka gimana ya pas latihan. Apalagi si Chengxin sama Ziyi."

Iya juga, apa mereka saling sinis-sinisan? Tapi, kalo mereka kayak gitu bisa buat tim mereka bisa hancur. Gue yakin mereka bisa professional kali ini.

"Gue yakin sih mereka profesional kalo masalah ini." Ujar gue.

Yiran menyetujui ucapan gue, "Iyalah, ini lomba nasional men. Mereka sama-sama punya tujuan yang sama. Pasti mereka lupain masalah cintalah. Ya walaupun ada sinis-sinis dikit."

Zihan cuma nyimak kita aja, karena dia satu-satunya adik kelas di antara kita, pasti dia masih canggung sama kita.

Tim Chengxin itu ada Chengxin, Ziyi, Jiaqi, Yaowen, Haoxiang, Yaxuan, dan Qilin. Gue sebenarnya gak kenal Qilin, soalnya dia jarang ikut ngumpul sama Chengxin. Tapi gue sering lihat mereka akrab kadang-kadang. Mereka juga sering ketemu di ekskul menggambar. Oh iya, Qilin ini seumuran sama Chengxin dan Jiaqi juga. Mereka seangkatan, tapi gak sekelas.

Saking asyiknya ngobrol, gue dan yang lain gak sadar udah jam setengah 6, kita mulai mendengar instruksi dari staff untuk menyuruh kita masuk ke studio tempat lomba. Tempatnya itu kayak kalian nonton fanmeeting idol, gak sebesar stadium konser, intinya disini lumayan besar dan ramai.

Gue mendapat duduk di barisan ketiga, semua ini karena bantuan Chengxin. Dia yang nyariin tiket gue untuk dapat duduk di depan. Yiran, Jixia, dan Yaowen juga sekalian dicariin sama Chengxin. Karena dia tau kalau gue gak pergi sendirian.

Acara berlangsung dengan lancar. Tim Chengxin nampil di bagian akhir, mereka membawa lagu NCT 127 yang judulnya Kick It. Gue setuju banget sama lagu yang dipilih mereka. Lagu ini emang lagu dance banget, dance nya juga powerful. Mereka juga nunjukin skill-skill mereka yang bisa menarik perhatian juri. Gue bangga banget sama mereka.

𝟏𝟒 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐚𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐜𝐡𝐞𝐧𝐠𝐱𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang