15.nyasar

1.9K 70 5
                                    

Jika suatu saat nanti kau tidak mencintai ku lagi maka katakan "aku telah melepaskan mu dan sekarang kau telah bebas dari ku" maka aku akan pergi dari kehidupan mu dan membiarkan kamu bahagia dengan orang lain dan aku akan melihat mu walau dari kejauhan.

<author>
_________________________________________________

Liana POV
Tanpa aku sadari aku tertinggal sendirian, aku melihat sekitar ku tidak ada arsen, reffa dan lain nya. Aku kembali berjalan sambil menoleh area sekitar ku agar dapat menemukan mereka tetapi aku tidak menemukan diri mereka.

"Aku dimana?" Tanya ku pada diri ku sendiri, aku ingin menangis karena pikiran ku berfikir tidak akan kembali dan lain lain.

Tetapi aku berjalan mundur hingga tanpa ku sadari di belakang ku adalah jurang. 1 langkah, 2 langkah, dan 3 langkah tiba tiba aku...

Brukkk....

"LIANA!!!" teriak arsen keluar dari salah satu pohon besar.

"Arsen...aku tidak kuat lagi" ucap ku karena tangan ku hanya menahan salah satu akar pohon.

"KU MOHON JANGAN LEPAS KAN TANGAN MU, REFFA DAN FEDRIK CEPAT CARI PERTOLONGAN" perintah arsen di turuti mereka, mereka segera berlari mencari pertolongan.

"AKHHH, LEPASIN TANGAN MU JIKA TIDAK KAMU AKAN IKUT TERJATUH" kini diri ku hanya menahan diri dengan satu tangan.

"cari wanita lain arsen dan lupakan aku sampai jumpa" aku melepaskan gengaman tangan nya dan terguling ke bawah jurang.

Author POV
"LIANA!!!" Teriak arsen tanpa dia sadari air mata nya menetes, ketika arsen hendak menjatuhkan diri nya tetapi harto mencegah nya.

"UNTUK APA LAGI AKU ADA DI SINI, DIA PERGI MENINGGAL KAN KU LEBIH BAIK AKU MENYUSUL NYA" ucap arsen hendak menjatuhkan diri ke dalam jurang.

"JANGAN NEKAT ARSEN!!!, SEKARANG KITA HARUS MENCARI PERTOLONGAN UNTUK MENCARI LIANA" bentak harto dan menahan diri arsen dari belakang.

tubuh arsen meluruh ke bawah tanah, harto melepaskan pelukan nya yang tadinya dia cegah agar tidak melakukan hal yang tidak di inginkan.

"LAKI LAKI MACAM APA AKU INI !!!, ANDAI WAKTU BISA AKU PUTAR KEMBALI PASTI AKU TIDAK MEMBIAR KAN DIRINYA MENGIKUTI PERKEMAHAN INI, JIKA AKU TAU AKAN TERJADI SEPERTI INI LEBIH BAIK AKU SAJA YANG MENGALAMI NYA KENAPA HARUS LIANA"

"CUKUP AKU MEMBUAT DIA TERLUKA DULU JANGAN BUAT DIA TERLUKA LAGI, AKU INGIN MENGGANTIKAN SEGALA PERLAKUAN BURUK KU PADA NYA TETAPI MENGAPA TUHAN TIDAK MENGIZINKAN HAL ITU !?, AKU BERNIAT BAIK BUKAN BERNIAT JAHAT MENGAPA !?!?!?" arsen memukul mukul tanah dengan keras hingga tangan nya mengeluarkan darah.

👀👀👀

Pencarian liana terus berjalan tak mengenal pagi atau pun malam tetapi raga liana tidak di temukan entah kemana raga liana sekarang. Lain sisi dengan arsen yang duduk entah memikirkan apa terkadang tertawa, terkadang menangis dan juga berbicara sendiri.

Semua siswa dan siswi menatap arsen dengan miris dan memprihatinkan, seperti sekarang arsen berbicara entah mengatakan apa pun seperti orang yang kehilangan kewarasan nya.

"Liana, bulan depan kita nikah kamu mau pernikahan kita di menggunakan tema apa ?" Tanya arsen sambil menoleh ke sebelah nya dan menatap seolah olah liana ada di samping nya.

"Arsen sudah lah, jangan membuat diri mu seperti ini liana sudah pergi meninggal kan mu tidak ada pernikahan di bulan depan arsen jangan membuat diri mu seperti orang kehilangan jiwa dan kewarasan" ucap fedrik menenang kan tetapi bukan lah sebuah kata 'terimakasih' dia malah di sungguhi oleh sebuah tamparan keras.

PLAKKK....

"JAGA OMONGAN MU, LIANA KRISTANTI ZAHVERA MASIH HIDUP DIA ADA DI SEBELAH KU, SEKALI LAGI KAU MENGATAKAN DIRI NYA MENINGGAL TIDAK SEGAN SEGAN AKU MEMBATALKAN KERJA SAMA PERUSAHAAN KITA" bentar arsen beranjak meninggal kan fedrik.

"Dasar gila"kesal fedrik karena tidak di sungguhi ucapan 'terimakasih' tetapi malah di sungguhi sebuah pukulan keras.

Tak terasa sudah 3 hari setelah kejadian itu raga liana belum juga di temukan sedangkan arsen dia hanya mengurung diri di kamar liana. Seperti sekarang ibu arsen mengantarkan makanan tetapi arsen blm juga kunjung membuka kan pintu kamar.

"Arsen...makan yuk, jangan gini terus kamu bisa sakit loh kamu mau bunda khawatirin kamu terus" tidak ada sahutan sama sekali dari kamar arsen.

"Ya udh mama letakin di depan pintu kamar ya" bunda arsen tidak yakin arsen akan memakan makanan yang di bawa.

Jujur saja, bunda mana yang tahan melihat anak nya terus merana, menangis, melukai diri dan juga terus merasakan luka.

Tetapi bunda arsen juga mengerti bahwa arsen sangat menyangi liana sehingga tidak rela liana pergi dalam kondisi seperti ini.

___________________________________________________

TBC

Hey para readers udah di publish nih jangan lupa di vote and follow ya..gk follow jomblo.
See you next part

Arana (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang