4.liana kristanti zahfera

4.3K 128 0
                                    

Ku tahu apa yang kau sembunyikan dari diriku karena hal yang kau sembunyikan berkaitan dengan ku
Dan aku hanya ingin menguji mu.

<liana>

____________________________________________________

Liana POV
Aku merasa ada yang ganjal dalam antar ku dan arsen, seperti ada sesuatu dalam situasi ini tetapi aku belum dapat memastikan bahwa dia menyembunyikan sesuatu. Sebenarnya aku juga tidak berhak untuk mengetahui mungkin saja itu pribadinya karena aku bukan siapa siapa nya.

Arsen membawa ku ke psikolog, jujur saja aku baru saja sadar karena tadinya aku pingsan atas gendongan arsen.

"Mohon maaf saya harus sampaikan bahwa nona liana terkena ombrophobia. Biasanya ombrophobia di sebabkan trauma di masa lalu misalnya terjadi kecelakaan di masa lalu dan berhubungan dengan hujan atau petir. Ombrophobia juga biasanya trauma atas masa lalu yang tidak bisa di terima secara tersendiri" jelas seorang dokter psikolog.

"Apakah liana bisa sembuh, dok?" Tanya arsen pada dokter. Aku hanya duduk diam dengan tatapan kosong.

"Bisa, tetapi ini tidak mudah. penyembuhan nona liana harus melalui relaksasi, pengobatan atau bisa di sebut CBT. Tetapi bukan hanya itu dia juga membutuhkan seorang teman. apakah bapak adalah pacarnya?" jelas dokter itu sekaligus menanyakan status arsen. Aku yang melihat itu hanya membulatkan mata.

"Buk-"ucapan ku terpotong kerena arsen mendahului aku berbicara.

"Iya, saya pacarnya dan akan segera menikah" ucap nya yang membuat ku kesal setengah mati.

Aku langsung pergi dari ruangan itu. Aku membiarkan arsen yang memanggil aku dari belakang.

"Liana..." panggil arsen setelah telah berhasil menahan pergelangan tangan liana.

"Apa lagi pak ?, bapak tahu gk sih bapak itu udh melewati batas murid dan dosen?, saya gk suka kalo di perlakukan seperti ini gemana jika saya berharap lebih?, mendingan bapak jangan hubungi saya." Ucap gw dengan sopan tetapi kemungkinan menusuk buat pak arsen terhormat. Aku meninggalkan dia tetapi lagi lagi dia menahan aku.

Kini aku berada di pelukan nya seolah olah takut kehilangan diriku, Tetapi aku tidak mengambil pusing aku memberontak dan aku medonggakan kepala ku.

Alhasil bibirku telah menyentuh bibirnya. Aku tidak membalas ciuman itu bahkan aku menutup rapat bibir ku.

"Liana, maafkan saya dan sekarang akan mengatakan sesuatu" ucap nya pada ku aku hanya diam.

Dia berlutut di hadapan ku dan memegang tangan ku. aku binggung dengan perlakuan pria di hadapan ku, apakah dia kerasukan?.

"SAYA ARSEN NOVAL XAVIERA, BERLUTUT DI HADAPAN LIANA KRISTANTI ZAHFERA UNTUK MENYATAKAN ISI HATI YANG SAYA PENDAM SELAMA BERTAHUN TAHUN, BAHWA SAYA MENYUKAI WANITA DI HADAPAN SAYA YANG TAK LAIN NONA LIANA KRISTANTI ZAHFERA. BESERTA ITU SAYA MENGINGINKAN NONA LIANA KRISTANTI ZAHFERA MENJADI KEKASIH PASANGAN ARSEN NOVAL XAVIERA. APAKAH NONA LIANA KRISTANTI ZAHFERA MAU MENJADI KEKASIH PRIA DI HADAPAN MU INI, ARSEN NOVAL XAVIERA" ucapnya dengan lantang membuat semua orang yang ada di pakiran melihat ku dengan berbagai tatapan.

"Pak arsen bangun, jangan gini dong gk enak di lihat orang nih nanti saya di sangka jahat" aku berusaha mendirikan arsen tetapi dia tetap kukuh berlutut di hadapan ku.

Tak lama dari keheningan itu semua berkerumun dan bersorak sorak untuk menerima arsen.

"TERIMA!!!"

"TERIMA!!!"

"TERIMA!!!"

Sorakan itu membuat ku semakin tersipu malu, aku menatap mata arsen dan berfikir apakah tindakan ku benar ? Kami baru saja kenal belum 1 minggu mengapa dia mengatakan bahwa telah bertahun tahun?

"LIANA KRISTANTI ZAHFERA KU MOHON JADILAH KEKASIH KU, AKU AKAN MENJAGA MU, MELINDUNGI MU DARI SEGALA MASALAH." Ucapnya lagi aku semakin ragu aku takut pada akhir nya akan berunjung pengkhianatan.

"Ku mohon..." suaranya semakin lirih dan serak.

"Baiklah" aku menerima nya jujur saja aku cukup mengagumi ketampanan nya tetapi bukan berarti aku menyukai nya.

"Terimakasih" ucap nya lirih dan semua orang bertepuk tangan sedangkan arsen memeluk ku.

Aku merasa bahu ku basah aku menutuskan untuk melihat dan ternyata arsen menangis, apakah dia tulus menyukai ku? Apakah sebegitu cinta nya pada ku hingga menangis?.

"Bapak kenapa nangis?, jangan nangis dong entar gk tampan lagi gemana kalo aku noleh ke laki laki lain emang bapak mau?" Ucap ku seraya menggoda nya ya sekali kali gpp kali yah.

"Eh, kamu noleh cowok lain langsung aku nikahin besok emang mau? Kalo bisa hari ini juga saya nikahin biar jadi milik saya seutuhnya setelah itu..." ucapan nya sengaja di hentikan dan tersenyum miring aku tahu apa maksud nya.

"Tau ah, terserah bapak" ucap ku berjalan meninggalkan nya.

"Jangan panggil bapak dong" aku membiarkan nya tetapi aku tersenyum.

_______________________________________________________

TBC

Yuhuuuuu.....
tunggu next part wokeh?
Jangan lupa vote and follow
Love you all

Arana (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang