18.nikah

3.4K 75 2
                                    

Seperti air yang mengalir tanpa melihat arah dan tanpa memandang apakah itu kotor atau bersih. Begitu juga dengan hidup ku yang terus berjalan tanpa berfikir kedepan nya akan baik baik saja atau akan ada masalah.

<author>

____________________________________________________

Arsen POV
Aku mendatangi rumah teman ku lebih tepatnya sahabat ku karena dia membagikan sebuah undangan dan aku memutuskan berniat untuk pergi mengucapkan selamat dan sekaligus ingin melihat calon istrinya.

Setelah tiba di sana hal yang aku lihat membuat ku terkejut, saat ibu sahabat ku memanggil ronny dan wanita itu, tenyata wanita itu aku kenal.

Hal itu membuat ku terkejut mengapa liana ada di sini rumah sahabat ku sendiri, ya wanita itu adalah liana. Hal yang membuat ku lebih terkejut adalah liana tidak ingat dengan ku bahkan namanya saja dia ganti menjadi hana.

Setelah segala perdebatan ingatan itu aku memutuskan untuk pulang, karena akan lebih terluka jika aku melihat dia dengan orang lain dan tidak ingat dengan diri ku. Hal yang membuat lebih sakit adalah tidak ada kata putus antara kami dan secara tidak langsung liana menduakan aku, tetapi aku memaklumkan karena dia lupa akan diri ku.

Sepanjang jalan menuju kediaman ku aku menyetir dengan kecepatan atas rata rata aku melampiaskan segala rasa sakit ku dengan kecepatan mobil yang ku kendarai.

Laki laki mana yang tidak sakit melihat wanita nya berjalan beriringan nantinya di atas pelaminan dan menyematkan cincin pengikatan hubungan suci, sekuat kuatnya laki laki jika serius dalam mencintai tidak akan kuat melihat ini semua.

Aku tidak ingin mengecewakan dan melukai siapa pun oleh karena itu aku lebih baik mengalah demi kebahagian mereka jika pun aku dan dia berjodoh maka tuhan akan bertindak.

💔💔💔

Author POV
Hari ini adalah hari dimana ronny dan hana alias liana akan menikah, hana alias liana sudah siap dengan gaun pernikahan nya tetapi entah kenapa air mata nya terus mengalir tanpa sebab.

Acara akan di mulai saat ini, ronny telah menunggu di hadapan sang pendeta untuk menunggu hana. Wanita yang di tunggu tunggu telah keluar mata ronny berbinar melihat kecantikan hana, tetapi tidak dengan arsen yang menghadiri pernikahan itu air mata nya terus menetes.

"Andai aku harus memilih untuk aku atau kamu yang terjatuh waktu itu maka aku akan memilih aku yang jatuh, karena aku tidak kuat melihat ini" hati arsen terus mengulang kata kata itu walau tidak dapat di dengar oleh siapa pun.

Lagu mulai mengiringgi perjalanan hana menuju ronny. Hana alias liana terus memaksa wajahnya terlihat bahagia tetapi tetap tidak dapat di bohongi.

Setiba di samping ronny hana langsung memegang lengan ronny. Arsen yang melihat itu terus menahan agar terlihat biasa biasa saja tetapi tidak bisa.

"TUNGGU!!!" teriak seorang pria berdiri dari salah satu tempat duduknya.

Semua menoleh ke arah pria itu, pria itu adalah arsen, arsen menatap liana dengan tatapan sendu.

"Liana kristanti zahvera, tidak ingatkah kau pada ku? Dimana kita bertemu di koridor kampus saat kau menjatuhkan ponsel mu dan berkas ku? Tidak ingat kah aku menyuapkan makanan dengan mulut ku ke mulut mu hanya karena kamu kesal dengan ku? Tidak ingat kah kamu kita pergi kesebuah pasar malam menghabiskan malam indah di sana? Tidak ingat kah kamu orang tua mu meninggal karena aku menabrak nya di waktu kamu umur 12 tahun?" Ucap arsen dengan panjang lebar seraya berjalan ke arah liana.

Liana tidak bergeming kepalanya terasa ingin pecah semua pikiran nya berantakan tak tertata.

"Aku tidak kuat melihat mu seperti ini dan melupakan aku. andai waktu dapat di putar kembali maka waktu itu aku akan memilih aku yang terjatuh. jika kau tetap tidak ingat, tidak apa apa aku tidak memaksa mu untuk mengingat ku" air mata arsen menetes.

"Ingat kah kamu kita pernah berjanji untuk menikah dan hidup bersama?"

"Tuhan, aku tahu ini ujian mu. Tidak ada namanya jalan terus rata tanpa sebuah kerusakan, jika dia di takdirkan dengan orang lain baiklah aku tidak apa apa walau aku akan merasa sakit"

"Semoga kalian bahagia, penyertaan tuhan selalu sempurna pada kalian, sampai jumpa" ucap arsen melambaikan tangan dan berjalan menuju ke arah pintu.

Tetapi sebelum tiba di pintu sebuah tangan mungil memeluknya dari belakang.

"Jangan tinggal kan aku, maafkan aku" ucap liana dengan air mata yang terus menetes.

"Sebenarnya malam itu aku sudah mengingat mu, tetapi aku ingin menguji mu apakah kamu tetap setia menunggu ku, dan semua telah terjawab bahwa kamu setia pada ku" ucap liana yang masih di posisi sebelumnya, berbeda dengan ronny dia hanya tersenyum, dia memang tahu liana telah mengingat semua.

"Teruslah bersama dia jangan tinggalkan dia, cintai dia dengan baik, jangan lalai apa lagi membuat nya menangis, air mata nya hanya boleh untuk kebahagiaan" pesan ronny dan menyatukan kedua tangan arsen dan liana.

"Aku iklas walau aku terluka untuk kedua kali, dan kini aku akan menyangi mu sebatas adik ku saja" ucap ronny dalam hatinya.

_________________________________________________________

TBC

S

ekian part ini, thank you sudah mampir yuk baca next partnya...

Bye bye


Arana (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang