[22] Keluhan Raffa

1.8K 98 11
                                    

Hollaaa, Assalamu'alaikum:D

Boleh minta waktunya sebentar buat kasih VOTE, KOMENTAR, dan FOLLOW?

==========

⚡HAPPY READING AND ENJOY⚡

===========

Raffa sedang duduk di kursi meja belajarnya. Ia tak fokus mengerjakan tugas yang ada di hadapannya ini. Pikirannya tengah berkelana.

Ia merindukan Stella.

Walaupun baru satu hari ia tak bertemu Stella, tapi entah kenapa ia merasa tak tenang. Ia merasa sangat bersalah. Apakah Stella menyalahkannya?. Raffa mengacak rambutnya frustasi.

Ia ingin bertemu Stella.

Tapi ia tidak tahu dimana rumah Stella. Siang tadi Raffa hendak menemui Stella di Sekolahnya, namun saat Raffa sampai disana, Sekolah itu sudah sepi dan satpam Sekolah mengatakan bahwa semua murid sudah pulang karena Guru sedang ada rapat.

Raffa menyerah dengan tugas di hadapannya ini. Ia lebih memilih bangkit dari duduknya dan membanting tubuhnya di atas kasur miliknya.

Raffa menatap langit-langit kamarnya. Ia ada di kamarnya, tapi pikirannya melayang kemana-mana.

Ting!

Raffa memusatkan perhatiannya pada ponselnya. Raffa mengambilnya dan mengecek ponselnya. Ternyata sebuah pesan masuk dari Diandra.

Dyandra :
Raffa, Lo tahu gak gue seneng banget sekarang.

Raffa :
Oh ya? Seneng kenapa?

Dyandra :
Orang Tua gue ngasih surprise buat gue. Bukan cuma mereka berdua, tapi juga ada Nenek dan Keluarga gue yang lain. Satu lagi, Orang Tua gue tadi meluk gue, Raffa, meluk gue! Pelukan yang selama ini gue rindukan. Gue seneng banget hari ini dan berharap besok akan sama seperti ini.

Raffa tersenyum membaca pesan dari Dyandra. Syukurlah jika Dyandra sudah kembali dekat dengan Orang Tuanya, jadi Raffa tidak perlu khawatir jika suatu waktu ia akan pergi meninggalkan Dyandra karena ia ingin memperjuangkan cintanya. Semoga Dyandra dapat mengerti.

Raffa :
Syukurlah kalau begitu. Gue harap lo selalu bahagia seperti ini, Dya. Semoga juga Orang Tua lo akan tetap seperti itu. Jadi gue gak akan cemas lagi.

Dyandra :
Gue harap juga begitu, Raffa. Makasih, selama ini udah selalu ada buat gue.

Raffa :
Iya, sama-sama. Gak usah sungkan. Kita udah kenal dari bayi.

Dyandra :
Y

audah, kalau gitu gue tidur dulu. Selamat malam, Mas Pacar.

Raffa :
Selamat malam juga. Mimpi indah.

Raffa menyimpan ponselnya di atas nakasnya. Ia memejamkan matanya ikut merasa bahagia dengan apa yang di rasakan oleh Dyandra.

Semoga itu akan tetap terjadi, bukan hanya kebahagiaan sesaat untuk Dyandra.

Tok tok tok!

Raffa membuka matanya dan memfokuskan tatapannya pada pintu kamarnya.

"Masuk aja, gak di kunci kok," ucap Raffa tak bergerak sama sekali dari posisinya.

LIKE A FOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang