[28] Quality Time with Raffa

2K 128 17
                                    

Hollaaa, Assalamu'alaikum:D

Boleh minta luangin waktunya sebentar buat kasih VOTE, KOMENTAR, dan FOLLOW?

==========

⚡HAPPY READING AND ENJOY⚡

==========


Dyandra berjalan di koridor Sekolah, lalu matanya tak sengaja melihat Raffa dengan gadis yang Dyandra kenal, Chika.

Sedang apa mereka? Kenapa terlihat sangat akrab?

Dyandra hanya diam memperhatikan interaksi mereka berdua. Hanya pikiran positif selalu menghampirinya. Jelas mereka akrab, karena mereka berdua ada dalam satu organisasi. Mereka adalah Ketua dan Wakil Ketua OSIS tidak heran jika mereka terlihat dekat. Mungkin saja mereka sedang membahas tentang OSIS.

Lalu tak lama Dyandra melihat Chika pergi meninggalkan Raffa sendirian.

Dyandra hanya menghela nafas lega, apapun pikiran positif di kepalanya, tetap saja ia merasa khawatir dengan kedekatan Raffa dan Chika.

Dyandra dapat melihat Raffa yang menoleh padanya lalu terlihat tersenyum walaupun samar. Raffa berjalan menghampiri Dyandra dan sontak saja Dyandra ingin menjauh, tapi kakinya seakan tak ingin pergi.

"Hai," sapa Raffa setelah sampai di hadapan Dyandra.

Dyandra hanya terdiam menatap wajah Raffa.

"Masih marah?" tanya Raffa dengan bodohnya.

Raffa mengangguk lalu mengacak rambut Dyandra. Lalu, Raffa meraih tangan Dyandra dan menggenggamnya membuat Dyandra sontak mematung.

"Mau pulang? Bareng gue ayo," ucap Raffa lalu menuntun Dyandra yang hanya bisa menurut.

Selama berjalan menuju parkiran, Raffa dan Dyandra hanya diam. Raffa yang bingung harus melakukan apa, dan Dyandra yang bingung dengan apa yang terjadi.

Walaupun sejak kecil Raffa sudah sering menggenggam tangannya, tapi sekarang rasanya berbeda dengan yang dulu. Mungkin karena status mereka kini juga yang sudah berbeda?

Raffa melepaskan genggamannya pada jemari Dyandra saat sudah sampai di depan motor Raffa. Raffa mengambil helm dan memberikannya pada Dyandra, tapi Dyandra masih memilih bungkam dan tak bergerak. Dyandra hanya menatap tanah yang sedang di pijaknya.

Dyandra tersentak saat Raffa memakaikan helm untuknya. Dyandra terkejut, tapi ia tak melakukan apapun. Jujur, Dyandra menyukai momen ini. Namun, rasa kecewa masih menghinggapinya.

"Kalau gak mau pake sendiri, bilang. Nanti gue yang pakein," ucap Raffa seraya terkekeh pelan karena merasa terlalu kepedean.

Dyandra menatap Raffa, lalu kemudian ia mengingat sesuatu seperti orang bodoh yang tidak kenal keadaan.

"Lo beneran mau pulang bareng gue?" tanya Dyandra setelah sekian lama terdiam.

Namun, tanpa Dyandra sadari, diam-diam Raffa mengulas senyum tipisnya, entahlah kebahagiaan tiba-tiba hinggap di hatinya ketika mendengar suara gadis di depannya setelah beberapa hari.

"Iya, gak langsung pulang sih. Mau ngajak motor-motoran dulu sebentar, supaya pacar gue ini gak marah lagi," jawab Raffa menatap Dyandra seraya tersenyum.

Dyandra linglung, dia bingung harus melakukan apa. Jantungnya sudah berdetak dengan cepat sejak tadi dan badannya seperti sedang di timpa beban yang berat, sangat susah di gerakkan.

"Dyandra," panggil Raffa seraya mengibaskan tangannya di depan wajah Dyandra karena merasa Dyandra sedang melamun.

"Hm?"

LIKE A FOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang