[13] Keluguan Dyandra

1.8K 90 0
                                    

Hollaa, Assalamu'alaikum:D

Boleh minta waktunya sebentar buat kasih VOTE, KOMENTAR, dan FOLLOW?

==========

⚡HAPPY READING AND ENJOY⚡

==========

Melamun, itulah yang dilakukan oleh Stella di teras rumah Dyandra sekarang. Ia tak tahu, ia bingung dengan perasaannya sendiri. Ia masih tak bisa melupakan perasaannya pada Raffa, tapi ia juga tak akan bisa memiliki Raffa.

Raffa sudah milik Dyandra, sahabatnya. Ia tak boleh menghancurkan kebahagiaan Dyandra.

Stella tahu bahwa Dyandra sudah menyukai Raffa dengan cara yang sama seperti dirinya, Cinta Dalam Diam. Namun, Stella lebih lama, Stella menyukai Raffa sejak saat pertama kali masuk SMP, dan Dyandra baru menyadari bahwa ia menyukai Raffa saat Dyandra kelas 2 SMP.

Biar bagaimanapun, Stella tak boleh egois, ia tak boleh terus-terusan menaruh perasaan pada Raffa. Tak boleh! Lagipula Stella harus sadar diri, ia berbeda jauh dengan Dyandra. Dyandra cantik, lemah lembut, tubuhnya proposional, dan pintar.

Tidak seperti Stella, tubuhnya terbilang pendek di usianya yang hampir menginjak 17 tahun, berat badan terbilang kurus namun tak terlalu kurus, ia juga tidak terlalu pintar. Jangan salahkan Stella jika dia selalu merendahkan dirinya sendiri, bahkan Keluarganya pun sering sekali secara tak langsung membuat Stella Insecure.

Sejak kejadian beberapa tahun lalu itu, di mana Raffa yang meminta secara langsung pada Stella untuk berhenti menyukainya, Stella sudah berusaha membenci Raffa. Stella sudah sangat keras mencoba melupakan perasaannya untuk Raffa, namun semuanya nihil.

Bahkan, Stella sempat berpikir ketika SMP, mungkin nanti ketika SMA ia harus berbeda Sekolah dengan Raffa, bisa saja Stella melupakan Raffa.

Namun nyatanya, sampai sekarang pun Stella tak bisa melupakan perasaannya. Di tambah dengan Raffa yang tiba-tiba muncul di hadapannya saat Stella sudah mulai sedikit melupakan Raffa. Sialnya lagi, malamnya Stella mendapat kabar bahwa Raffa dan Dyandra adalah sepasang kekasih.

"Stella," panggil seseorang membuyarkan lamunan Stella.

Stella hapal betul dengan suara ini, ini adalah suara Raffa. Stella mendongak dan melihat Raffa yang berada di hadapannya seraya menatapnya dalam.

"Apa?" tanya Stella yang masih tak mau menatap Raffa.

"Ngapain di luar? Dingin," ucap Raffa seraya duduk di samping Stella. Ya, Stella duduk di antara lima tangga kecil yang berada di depan teras Dyandra. Stella lebih suka duduk di tanah, daripada harus duduk di kursi.

"Suka-suka gue," balas Stella acuh.

"Lo masih menghindar?" tanya Raffa sendu.

Stella tak menjawab, ia hanya diam. Ingin pergi, namun ia tak tahu harus pergi kemana. Ini bukan rumahnya, bukan wilayahnya, ia tak terlalu hapal dengan Daerah disini.

"Asal lo tahu, Stella. Sejak gue gak bisa lagi liat lo tiap hari, gue ngerasa ada yang kurang. Gak tahu kenapa gue kangen liat lo yang setiap pagi datang ke Sekolah lewat depan kelas gue, liat lo yang kabur pas ngeliat gue, liat lo yang selalu nunduk kalo gue lewat kelas lo. Jujur gue kangen keberadaan lo di sekitar gue, Stella," ungkap Raffa menerawang jauh kenangannya saat masih SMP, entah kenangan manis atau pahit.

Stella diam, tak menjawab. Biarkan saja mulut Raffa berbusa.

"Saat gue tahu dari Rina kalau lo suka dan berharap sama gue, disitu gue kaget. Gue gak tahu harus apa saat itu. Gue juga malu, karena apa? Karena pas Rina ngomong kaya gitu posisinya ada temen-temen gue juga disana ikut denger. Gue bingung, gue malu. Maaf kalo gue udah nyakitin perasaan lo," lanjut Raffa penuh sesal.

LIKE A FOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang