[21] Kebahagiaan Dyandra

1.6K 97 4
                                    

Hollaaa, Assalamu'alaikum:D

Boleh minta waktunya sebentar untuk kasih VOTE, KOMENTAR, dan FOLLOW?

==========

⚡HAPPY READING AND ENJOY⚡

==========

Sesuai janjinya, ia akan pulang bersama Revan. Sebelumnya, Dyandra sudah menghubungi Pak Daus untuk tidak menjemputnya.

"Dyandra," panggil Raffa yang baru saja datang.

"Kenapa belum pulang? Pak Daus belum jemput? Atau mau pulang bareng gue?" tanya Raffa ketika tepat di hadapan Dyandra.

Dyandra menggeleng lalu menggigit kukunya. Bagaimana jika Raffa marah saat ia memberitahu akan pulang bersama Revan?

"Gue lagi nungguin Revan. Pak Daus gak jemput gue," jawab Dyandra takut-takut.

"Pulang sama Revan?" tanya Raffa memastikan pendengarannya.

"Iya. Dia ngajak gue pulang bareng hari ini," jawab Dyandra dengan ragu.

"Oh, yaudah gak papa."

"Lo gak marah?" tanya Dyandra antara kecewa, dan lega.

Kecewa karena Raffa seakan tidak mempunyai rasa cemburu sama sekali, dan lega karena Raffa tidak marah saat mengetahui jika Dyandra pergi bersama Revan.

"Marah? Marah untuk apa?"

"Biasanya kalau pacarnya di ajak pulang sama cowok lain, cowok itu bakal marah. Terus juga kalau pacarnya gak izin dulu mau pulang sama cowok lain, cowok itu bakal marah. Kenapa lo nggak?" beo Dyandra menatap penuh harap pada mata Raffa.

Raffa terdiam mendengar pertanyaan Dyandra yang tertuju untuknya.

"Karena gue gak ada perasaan apapun buat lo. Gue gak akan marah, selagi itu Revan. Karena itu memang tujuan utama gue, supaya lo bisa suka sama Revan," batin Raffa menjawab pertanyaan Dyandra.

"Gini ya, Dyandra. Lo cuma pacar gue, bukan istri gue. Gue gak mau ngekang lo, lagipula lo punya kehidupan pribadi. Lo bebas mau ngapain aja. Gue bukan suami lo yang setiap kali lo mau kemana-mana lo harus lapor," cetus Raffa mencoba menjelaskan pada Dyandra.

"Gitu ya, iya juga sih. Berarti selama ini gue keliru," lirih Dyandra.

"Yaudah kalau gitu gue pulang dulu. Itu Revan udah dateng," tunjuk Raffa pada Revan yang baru saja datang.

Dyandra mengangguk dan Raffa menatap Revan.

"Revan, lo mau pulang sama Dyandra 'kan? Yaudah cepetan pulang, jangan kemana-mana. Dyandra mungkin udah di tungguin sama Orang Tuanya. Gue duluan," pamit Raffa lalu menepuk pundak Revan dan mengacak rambut Dyandra.

Dyandra menatap punggung Raffa yang sudah semakin menjauh. Kenapa Dyandra merasa aneh? Apa cuma perasaan Dyandra saja bahwa sejak beberapa waktu belakangan, perhatian Raffa menjadi berkurang? Tidak seperti saat mereka masih bersahabat.

"Yaudah, ayo kita pulang," suara Revan membuat Dyandra tersadar dari lamunannya itu.

Dyandra menatap Revan sebentar lalu akhirnya mengangguk.

*****

Dyandra dan Revan kini sudah berada di depan parkiran Sekolah. Dyandra sedang menunggu Revan yang sedang memarkirkan motornya.

"Dya," panggil Revan saat sudah berada di samping Dyandra.

"Udah?" tanya Dyandra. Revan mengangguk.

"Yaudah ayo," ajak Dyandra. Namun, Revan hanya diam tak bergerak sedikitpun. Ia hanya menatap Dyandra.

LIKE A FOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang