yang patah (part 2)

16 3 4
                                    


Untuk yang patah,

Yang patah karena diterbangkan oleh angin harapan, lalu dihempaskan oleh badai kekecewaan.

Yang patah karena kenyang akan harusnya dan haus akan nyatanya.

Yang patah, karena berpatok pada timbangan orang lain, sedangkan ini diri kita yang menjalankan.

Yang patah, karena tersandung kenyataan, lalu menangis air penyesalan.

Percayalah, jika kita tahu nyatanya kau takkan patah.
Percayalah, langkahmu adalah hidupmu, bukan langkahmu hidup orang lain atau sebaliknya.
Percayalah, jika kita tau porsi cukup patah takkan mendekat.

Sudah patah bukan berarti menyerah.
Sudah patah bukan berarti tak berhak bahagia.
Sudah patah bukan berarti istirahat di tempat.

Tak lelahkah jika istirahat di tempat ? Tak sakitkah jika jalan di tempat ?

Yuk yuk, balik kanan maju jalan.
Pelan-pelan, namanya juga lagi belajar. Wajar bengkok saat belok, ulangi hingga lurus.

Jika pasukan kita sudah rapi, sudah pasti kita akan terdepan, memimpin mimpi baru sebuah aba-aba.

Sudah yaa, jangan lupa minum. Jangan dehidrasi, aku nggak ada aqua.

Dari kita (yang tak terucap).

Aksara Rindu yang Patah [USAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang