.
.Aku menunda kunjunganku terhadap monster senja, aku sakit. Mungkin karena merasa kehilangan langit dan awan menjengukku, mereka mengintip dari balik jendela kayu kamarku.
Apakah kau baik-baik saja ? Sakit apa memangnya ? Apakah sakitmu parah ? Dan kapan kau sembuh ?
Aku tertawa, apakah kalian rindu ? Dan mereka kompak menjawab iya. Hei, aku terdiam sebentar, kujawab segera, jika waktunya tiba.
Mereka pamit undur diri. Sial, air mataku luruh.
Bukan, bukan karena langit dan awan undur diri, aku mengingatmu. Apakah kau merindukanku ? Apakah kau masih ingat aku ? Dimana kau sekarang ?! Aku merindumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Rindu yang Patah [USAI]
NouvellesTentang dia yang tak kunjung datang. Pada bait-baitnya ia sadar, jika dia tak mungkin datang. Pada huruf yang tertulis, ia sadar jika ada perasaan kecewa yang menanti. Ia tahu. Semakin lama semakin perih rasanya. Untuk dia, baik-baik saja disana.