Chapter 6

28 4 2
                                    

Happy reading!


Pagi ini Cinta dan Sean berjalan berdampingan di koridor sekolah yang masih sepi. Hanya ada beberapa siswa yang baru datang, dan berlalu lalang di sekitarnya.

"Cinta!" Merasa dipanggil sontak Cinta berhenti dan menoleh ke belakang, dia melihat Maya yang berlari menghampirinya.

"Kenapa may?" tanya Cinta.

"Hehe gapapa sih cuma mau bareng aja ke kelas," Cinta mengangguk mengiyakan. Maya tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapi, sembari melirik ke arah Sean.

Tak sengaja Sean juga melirik ke arah Maya. Maya yang tertangkap basah pun langsung memalingkan wajahnya malu.

Duh apaan sih kok gue jadi salting.

Maya menggelengkan kepalanya dengan mata terpejam, menghilangkan wajah Sean dari pikirannya.

Cinta dan Sean saling menatap satu sama lain dengan mengerutkan alisnya bingung.
"Maya kamu kenapa, kok geleng-geleng kepala? Pusing?" tanya Cinta memegang bahu Maya, membuatnya tersadar.

Sean tersenyum penuh arti menatap Maya, lalu pergi meninggalkan keduanya menuju ke kelas. Maya menatap kepergian Sean.

"Iya udah yuk ke kelas," ujar Cinta. Lalu keduanya berjalan menuju kelas.

💨💨💨

Sekarang Cinta, Sean dan Azka sedang duduk sambil menikmati makanan mereka masing-masing. Diselingi obrolan tentang ujian kenaikan kelas dua bulan lagi. Saat tengah asik mengobrol tiba-tiba Maya datang.

"Hai, gue boleh gabung gak?" ucapnya tersenyum ramah.

Ketiganya menoleh menatap Maya bersamaan. "Duduk aja sini," ujar Cinta menepuk bangku kosong disebelahnya. Jadi kini posisi mereka Cinta dan Maya bersebelahan dan didepannya ada Sean dan Azka.

Setelah selesai, Cinta pamit pergi ke toilet seorang diri. Dia masuk ke dalam toilet wanita yang sepi, hanya ada dirinya. Cinta mencuci tangannya di wastafel. Ia menatap dirinya di depan cermin, wajahnya terlihat pucat dan kepalanya terasa pusing.

Cinta lalu berjalan keluar dari toilet, tapi baru beberapa langkah berjalan, Cinta di hadang oleh geng Queen's. Geng yang populer di sekolahnya, karena anggotanya yang cantik-cantik, kaya, pembuat onar dan suka membully.

Geng Queen's adalah empat orang kelas XI IPS, walaupun masih kelas XI tapi tak ada yang berani berurusan dengan mereka.

"Eh lo!" Sentak Jessie yang notabenenya adalah ketua geng Queen's.

Dengan rasa takut dan tangannya yang gemetar, Cinta berusaha untuk bersikap normal. Ia tersenyum manis pada mereka, membuat Jessie semakin jengkel.

"Maaf ada apa ya kak?" ujar Cinta pelan.

"Oh jadi nih cewe gak kapok juga ya selalu nempel sama Azka, padahal udah diperingatin. Terus sekarang Sean juga iya?" Sinis Jessie.

"Pe-permisi kak aku mau lewat," Cinta menunduk dan ingin melangkah tetapi Jessie menjambak rambutnya.

"Gue udah pernah bilang sama lo buat jauhin Azka, dia itu cuma milik gue ngerti?!" Ujar Jessie dengan suara lantang membuat Cinta takut, jarinya menunjuk wajah Cinta dengan tatapan tajam yang menusuk.

"Sekarang lo juga deketin Sean, cowo yang gue suka kenapa?!" Sentak Rose teman Jessie maju ke depan dan mendorong bahu Cinta membuatnya jatuh ke lantai.

"Tau nih mau lo apa sih?!" ujar teman Jessie satunya yang bernama Mela.

"Maaf kak, tapi aku gak bisa buat jauhin Azka dan kak Sean," lirih Cinta menahan sakit di kepalanya ditambah rambutnya yang dijambak oleh Jessie tadi menambah rasa sakitnya.

Jessie menarik kerah seragam Cinta untuk berdiri. "Kenapa gak bisa hah?!" ia melepas tangannya dari kerah Cinta.

Pernyataan yang dilontarkan oleh Cinta semakin membuat Jessie marah. Ia menyuruh dua temannya untuk mengambil air.

Jessie tertawa melihat wajah Cinta yang ketakutan. Cinta gemetaran takut, ia yakin Jessie akan menyiramnya. Cinta memejamkan matanya, kepalanya semakin terasa pusing.

Sedetik kemudian...

Byurrr

Cinta basah kuyup, Jessie beserta ke lima temannya tertawa riang melihat keadaan Cinta yang mengenaskan.

Cinta memegang kepalanya, Cinta terduduk dilantai, ia tidak sanggup menopang tubuhnya karena kakinya lemas.

Cinta memeluk tubuhnya sendiri akibat kedinginan karena disiram. Penglihatan Cinta mulai mengabur dan sedetik kemudian ia tak sadarkan diri.

Bukannya menolong Jessie malah menatap sinis pada Cinta, karena ia mengira Cinta hanya berpura-pura pingsan agar dikasihani.

Jessie pun mendekat pada Cinta, ia berjongkok lalu menepuk-nepuk pipi Cinta menyuruhnya agar bangun. Jessie terlonjak kaget saat melihat darah segar yang mengalir dari hidung Cinta.

Bukannya menolong Cinta dan membawanya ke UKS, Jessie langsung berdiri dan bergegas pergi dari sana diikuti oleh temannya yang lain.

Ga punya hati emang.

💨💨💨

Sean dan Azka berdiri dari tempat duduknya membuat Maya menatap keduanya heran.

"Kenapa kok berdiri?" Tanya Maya.

"Nyusul Cinta," singkat Azka.

"Kita mau nyamperin Cinta takut terjadi sesuatu feeling gue gak enak," jelas Sean lalu pergi keluar kantin dan mencari Cinta, diikuti Azka di belakangnya.

"Az lo cari ke toilet ya, gue ke kelas nanti kalo ketemu kabarin," ujar Sean di angguki oleh Azka.

Lalu keduanya pun berpencar mencari Cinta. Azka berlari ke arah toilet wanita, ia langsung menyerobot masuk saat sampai tak peduli dengan tatapan heran semua murid yang melihatnya berlari masuk ke toilet.

Azka terbelalak melihat Cinta terduduk dilantai tak sadarkan diri dengan darah yang keluar dari hidungnya. Azka pun segera menghampiri Cinta dan membawanya ke UKS.

Azka membaringkan tubuh Cinta di atas ranjang dan menutupinya dengan selimut. Azka menatap khawatir Cinta dan menggenggam tangannya, ia harus mencari tau siapa yang membuat Cintanya menjadi seperti ini.

Ya, gue harus bales siapapun itu, bakal gue bikin nyesel karena udah sentuh milik gue.

💨💨💨

Finish... Oke thanks buat klean yg uda baca y gaiss jngn lupa votmen gratis nya okayyyy.

CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang