Happy reading!
Dengan amarah yang sudah di puncak Sean berjalan ke kelas XI IPS 5, ia mendobrak pintu kelas yang tertutup itu hingga membuat suara nyaring.
Untungnya kelas tersebut sedang tidak ada guru, mungkin kalau ada Sean sudah di bawa ke ruang BK.
"Eh maksud lo apa main dobrak pintu kelas orang, udah gak waras lo!" Sentak Jaya sang ketua kelas.
"Siapa yang udah buat adik gue pingsan di toilet!" Ujar Sean dengan suara berat. Nafasnya tak teratur. Perkataannya membuat bingung seisi kelas.
"Gila lo ya dateng-dateng marah ngga jelas!" Ucap Jaya seraya berdiri dari tempat duduknya.
"Tau tuh kita aja gatau ade nya siapa main nuduh-nuduh orang salah kelas kali lo!" Sambar Tio yang duduk disebelah Jaya.
"Gue tanya sekali lagi siapa yang udah buat Cinta pingsan di toilet!" ucap Sean penuh penekanan. Sorot matanya tajam menatap ke arah Jessie dkk.
Sontak ucapan Sean membuat Jessie dan ketiga temannya kaget. Mereka tidak tau jika Cinta adalah adik dari Sean karena baru beberapa hari yang lalu Sean pindah ke sekolahnya.
"Eh gimana dong Sean marah banget tuh Jess." bisik Mela pada Jessie disebelah nya.
"Pantesan si Cinta nolak buat jauhin Sean." Tambah Nessa yang duduk dibelakang Jessie dan Mela.
"Lo sih Jess udah keterlaluan banget sampe si Cinta mimisan gitu." Rose menyalahkan Jessie.
"Kan ide lo buat nyiram si Cinta, tadi juga lo jambak dia kenceng banget," jawab Mela yang ikut menyalahkan Jessie.
"Eh kok kalian malah nyalahin gue sih!" Ucap Jessie tak terima disalahkan.
"Iya Jess gue sebenernya tadi liat dia megang kepala gitu kaya orang pusing," ucap Nessa memberi tahu.
"Gara-gara lo nih Jess pasti Sean benci nih kalo tau gue ikutan bully adenya." lagi dan lagi Rose menyalahkan Jessie atas perbuatannya. Sean menghampiri meja mereka membuat Jessie dan yang lainnya terkejut.
"Lo yang namanya Jessie kan?" Tanya Sean menunjuk Jessie.
Jessie menoleh pada Sean lalu kembali menatap kuku jarinya yang diwarnai dan memainkan jarinya mengetuk-ngetuk meja. "Iya kenapa?" Ucapnya santai.
"Lo sama geng gak guna lo itu kan yang udah buat Cinta celaka?!"
"Gue? Gak usah fitnah deh." tolak Jessie sekenanya.
"Gak usah basa-basi deh gue tau lo orangnya dan ketiga temen lo ini. Iya kan?!" Sean menatap mereka dengan tajam. Sedangkan yang ditatap hanya diam sibuk dengan kegiatan masing-masing, dan tak menghiraukan perkataan Sean.
Jangan tanya mengapa kelas menjadi sepi tak ada yang membela Jessie, ya karena siapa peduli toh Jessie dkk juga sering membully siswa dikelas bahkan disekolah nya membuat semua tak suka pada gengnya. Lagipula mereka diam juga karena asik menonton adegan seru di kelasnya yang jarang sekali seorang Jessie dilabrak oleh orang.
Brak!
Sean menggebrak meja Jessie membuatnya terkesiap mendengarnya. "Jawab bego, tuli lo?!" Sentak Sean.
"Kalo iya gue kenapa? Sorry gak sengaja," jawab Jessie angkuh, ia berdiri dengan tangan dilipat di depan dada menatap sinis Sean.
"Maksudnya apa anjing! Sok jagoan lo nyakitin ade gue!" Teriak Sean didepan muka Jessie.
Jessie tertawa kecil. "Haha jagoan? Ade lo duluan kali yang rese deketin pacar gue Azka!" ucapnya.
"Ngimpi lo? Sadar bego." Sean menoyor kepala Jessie.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA
Teen FictionKamu memerlukan seseorang yang tak ikut menyalahkan mu meskipun kamu salah. Kamu memerlukan seseorang yang lengannya bersedia memelukmu tanpa takut untuk dilepaskan. Kamu memerlukan seseorang yang pundaknya bisa kau sandari disaat air matamu beront...