"Hyun-"
Baru saja Hansol ingin membangunkan Hyunki, yeoja itu sudah mengangkat ibu jarinya tepat di hadapan Hansol.
"Aku sudah bangun." Ia merapikan rambutnya kemudian beranjak dari kursinya.
...
"Welcome home~" Hyunki merentangkan tangannya sambil menghirup udara sebanyak-banyaknya, seakan udara itu dapat disimpannya selama sebulan di dalam tubuhnya.
Hansol tersenyum tipis melihat Hyunki.
Begitu mereka telah mengambil tas mereka, kini mereka keluar dari bandara. Jangan tanyakan di mana Chan ataupun keluarga mereka yang lain, sampai-sampai tidak ada yang menjemput mereka.
"Benar-benar. Mengapa aku memiliki saudara seperti itu? Apa-apaan dia? Dia benar tidak datang menjemput kita?" Hyunki hampir saja mengumpati nama Chan jika saja suara klakson mobil tidak menghentikannya.
"Ouh, maaf. Apa aku terlambat?" Seseorang keluar dari mobil itu dan mengambil barang bawaan Hyunki dan Hansol, lalu memasukkannya ke dalam mobil.
"Tidak, Chan. Kami baru saja sampai." Hansol membuka mulut sebelum Hyunki melayangkan omelannya lagi.
Dilihatnya Hyunki yang kini diam melihat Chan. Hansol mengusap pelan lengan Hyunki agar yeoja itu balik menatapnya.
Saat Hyunki menoleh, Hansol tersenyum tipis lalu menggerakkan kepalanya sedikit dan menunjuk Chan menggunakan dagunya, seolah memberi sebuah kode kepada Hyunki.
Hyunki tertunduk lalu tersenyum.
"Hyunki? Ada apa? Kenapa tidak masuk?" Chan melambaikan tangannya di hadapan Hyunki dan menyuruhnya masuk ke mobil, melihat sekarang Hansol sudah berpindah tempat dan duduk di dalam mobil.
Hyunki memeluk Chan, erat. Bahkan Hansol tahu seberapa rindu yang Hyunki rasakan terhadap keluarganya apalagi terhadap saudara sekaligus sahabatnya itu.
"Huh. Kau baru mau mengatakan kau merindukanku? Tadi saja kau ingin memaki 'kan? Karena aku terlambat."
Hyunki tertawa kecil lalu melepas pelukan mereka. Ia lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang.
"Bagaimana Haneul? Dia belum pernah pulang?" Hyunki memakan snack yang baru saja diberikan oleh Hansol.
"Hm? Siapa bilang? Dia sudah ada di sini sudah hampir dua pekan." Chan menjawabnya sambil bersenandung mengikuti nada lagu yang tengah terputar di mobilnya.
"Apa? Kenapa kau tidak bilang?" Hyunki menatap Chan tidak percaya.
"Loh? Apanya? Aku memberitahu Hansol. Dan kupikir dia menyampaikannya padamu." Chan menahan tawanya karena sebentar lagi Hansol yang akan menjadi target omelan Hyunki.
"Aku memberitahumu. Hanya saja kau sedang memakai headset saat itu." Hansol berkata dengan ringan. Mengingat saat ia menemani Hyunki di perpustakaan kota, Hyunki sedang mendengarkan lagu sambil membaca buku.
"Okay, terserah." Hyunki tidak bisa mendebat Hansol lagi, mungkin ia terlalu lelah saat ini.
"Apa kau ingin bertemu Haneul sekarang?" Chan bertanya dan hendak menghubungi Haneul.
"Besok saja. Kami baru tiba dan kau baru menyelesaikan jadwalmu." Hansol menjawabnya dengan cepat sebelum Hyunki sempat untuk mengiyakan.
"Baiklah, kita pulang." Dengan itu, Chan mengemudikan mobilnya menuju kediaman keluarga Chwe untuk mengantar Hansol.
...
"Ya eomma maunya sih Haneul menginap di sini selama di Korea. Tapi kau tahu bagaimana Channie." Hyunki tertawa mendengar tantenya itu berceloteh sambil memberikan selai stroberi pada roti tawar. Ia sedang mempersiapkan sarapan untuk Chan dan Hyunki.
"Memangnya Chan bagaimana? Aku suka Haneul di sini. Dia kan tunanganku." Chan berjalan melewati meja makan tempat Hyunki dan ibunya berada, ingin mengambil segelas air minum untuk diteguknya.
"Iya, kau suka. Tapi Haneul yang tidak mau 'kan? Kau sih, kalau dia di sini kau bahkan tidak ingin pergi ke studio padahal jadwalmu padat."
Hyunki hampir saja tertawa keras mendengarnya, jika saja Chan tidak menatapnya tajam.
"Aku kan begitu karena sudah lama tidak bersama Haneul. Lagipula aku bukan satu-satunya koreografer di sana, jadi apa salahnya." Chan masih menganggap itu wajar.
Hyunki menggelengkan kepalanya pelan, tidak habis pikir dengan perdebatan ringan antara tante dan sepupunya ini.
"Haneul bilang dia ada acara nanti malam. Jadi, kapan kalian menemu-"
"Sekarang." Chan mengambil sepotong roti yang telah disiapkan ibunya lalu meminum segelas susu vanilla, dengan cepat ia pamit dan menarik Hyunki untuk keluar rumah.
"Jangan menariknya seperti itu, tuan muda." Entah darimana asalnya namun kini Hansol sudah ada di depan rumah Chan. Ia lalu memasangkan helm pada Hyunki lalu menyuruhnya naik ke motornya.
Chan menatap datar mereka berdua.
~~~
"Haneul! Seungkwan!" Hyunki berlari memeluk Haneul dan Seungkwan yang sedari tadi menunggu mereka di kafe.
"Seungkwan bersama Haneul?" Hansol menoleh mendapati Chan yang sedang mengangkat bahu untuk menjawab pertanyaannya.
"Hotel tempatnya menginap dekat dengan rumah Seungkwan. Jadi mereka ke sini bersama."
"Kau tidak masalah dengan hal itu?" Hansol bertanya namun masih saja menatap Hyunki yang sedang bercanda bersama Seungkwan di sana.
"Yang ada kau yang khawatir, bukan? Hyunki 'kan pernah menyukai Seungkwan." Chan menahan tawanya melihat Hansol yang kini membulatkan matanya.
Hansol hanya mendengus lalu berjalan menuju tempat teman-temannya.
"Ou.. Lihat siapa yang datang? Sahabatku Chwe Hansol!" Seungkwan dengan cepat memeluk Hansol untuk menyambutnya.
Mereka menghabiskan waktu hari ini untuk saling berbagi cerita dan pengalaman mereka.
Baiklah, setidaknya hari pertamanya di Korea setelah beberapa tahun, berjalan cukup lancar. Itu pikir Hansol.
°°°
[TBC]
Ugh dunno, but i love put these precious maknae line in my work🦖🐢🍊
If you read this, we actually are friends, jadi gausah ragu buat komen 🧡🐿 janlupa vote nya jg, dear. heuheu
KAMU SEDANG MEMBACA
Lagom•
Fanfic"Just like my life. With you. It's not too little. Not too much. Just right." -Hansol Chwe. ~~~ Vernon SVT x OC cast hampir semua dari cast story "this feeling" -semacam kisah spinoff dari this feeling- Tapi bisa dibaca tersendiri kok.