Mata hijau daun gadis dibawahnya lebih hidupnya dari pada sebelumnya. Lebih mempesona dan menantang. Mereka berkilau menatap waspada pada pria yang menatapnya dengan intens. Cerry merutuki dirinya yang lengah dan ketahuan Scott.
Scott terkesima takjub, ia tak bisa mengalihkan pandangannya karena terpesona dengan keindahan mata hijau sewarna daun. Begitu menghanyutkan.
"Senang berkenalan denganmu, Cerry. "
'Sh*t, aku tertangkap basah. Bagaimana dia tau jika aku akan muncul? '
Cerry memandang malas Scott yang menyeringai, dia mengakui jika pria yang berada di atas kolam sangat hot dengan balutan Armani yang membungkus lekukan ototnya yang keras.
"Bisakah kau menarik diriku dulu agar naik. "
"Coba aku pikirkan? "Scott berpose berpikir, " Tidak," jawab Scott mengejek.
"Ah... "
Cerry merasa kesal karena pria ini justru mendorongnya ke arah kolam hingga seluruh tubuhnya basah.
"Berhenti bodoh. Aku bukan anak kecil yang ingin main air!" teriak Cerry. Dia tidak tahan dengan semua ini.
Scott menyilangkan tangannya di depan dadanya. "Dengar Cerry atau siapapun kau, tubuh ini sudah ditukar untuk membayar hutang. Entah kau atau sweety yang hadir, semuanya harus menuruti keinginan ku. "
Cerry menolak tunduk. "Yang mempunyai hutang adalah Ken, aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya. Seharusnya kau menagih hutangmu padanya! " bentak Cerry.
"Aku tidak peduli, siapapun yang sudah masuk markasku tanpa seijinku hanya akan pergi dengan kain putih. "
Jawaban yang cukup membuat Cerry memucat.
Scott menyeringai lalu mengangkat tubuh Cerry yang basah dari kolam. Gadis itu nampak gemetar ketakutan karena ancaman Scott.'Ini gawat, kenapa semuanya tidak sesuai dengan rencana ku. ' Cerry berpikir keras pria yang berkuasa di dunia hitam ini mau membantunya. Hanya dia satu-satunya harapan yang tersisa.
"Baik,... mari kita buat kesepakatan. Bagaimana? "
"Maksudmu membantumu membalas dendam? " tanya Scott.
"Kau sepertinya sudah tau tentang diriku dan yah... Aku ingin kau membantuku." Cerry menjawab pertanyaan Scott dengan datar. Namun matanya penuh dengan harapan agar pria ini mau menolongnya.
'Ekspresi yang bagus,' batin Scott.
"Membantumu hanya menyebabkan aku memiliki musuh baru. Aku tidak bisa mencari musuh dengan membabi buta," Scott menolak. " Perlu diingat aku adalah pebisnis, musuhku jauh lebih banyak dari yang kau ketahui. "
Perkataan Scott menutup negosiasi yang hendak diucapkan Cerry. Namun Cerry menangkap celah dari ucapannya tadi.
Dia ingin pertukaran yang menguntungkan dirinya...
"Jika kau ingin aku melayanimu maka bantu aku membalas mereka berdua. " Ucap Cerry yang masih mengatur nafasnya untuk
mendapatkan ketenangan.Scott tertawa dingin mendengar tawaran murahan yang sering ia dengar.
"Aku bisa mengikatmu jika kau menolak, lagi pula aku cukup menyukai BSDM. "
Cerry tersedak ludahnya.
'Bajingan ini. '
"Baiklah, " Cerry menarik nafas panjang. Disorotnya mata Scott, " Aku tidak peduli dengan hidupku. Tapi seharusnya aku tercantum dalam nama pewaris perusahaan White inc."
"Lalu? " Scott bisa menebak penawaran yang akan Cerry ajukan.
"Aku akan menyerahkan sahamku padamu. Semuanya. Tentu saja jika kau berhasil membalas mereka berdua. Hanya itu, mereka harus membayar perbuatnya padaku dan orang tua ku. "
Scott tertawa keras, tawaran yang cukup awam. Rupanya gadis ini hanya kucing muda yang ingin menunjukkan cakarnya pada singa jantan seperti dirinya. Sungguh naif.
Scott ingin menolak permintaan Cerry, tapi mata yang penuh kesungguhan menarik perhatiannya. Mereka seperti api yang tak pernah padam. Berkilat dengan penuh semangat.
"Aku harus menyelidikinya terlebih dahulu. Aku tidak ingin membeli kucing dalam karung. "
"Yakinlah kau tidak akan rugi. "
"Aku tidak janji. "
Cerry sudah tidak perduli lagi, jika dirinya hancur maka dia tidak ingin hancur sendirian. Sejak kematian orang tuanya ia telah merasa kehilangan dunianya yang indah. Jadi neraka apapun yang berada di depan ia bisa melewatinya.
Dia bertekad untuk menyakinkan Scott agar bersedia membantunya. Cerry rela melakukan berbagai cara untuk membalas dendam karena dendam telah menjadi tujuan hidupnya sekarang.
.
.
.
Di mansion White.
Seorang gadis muda berdiri dengan angkuh. Wajah imut berhiaskan iris safir nampak tenggelam karena make up yang tidak sesuai dengan umurnya. Evie mengoceh ke semua pelayan untuk bekerja dengan benar. Bibir dan tangannya selaras dalam mengintrusikan mereka semua agar menata meja maupun piring dengan tepat untuk pesta malam ini.
"Taruh disana, " perintah Evie.
"Jangan sampai salah tempat, semua harus sempurna. "
Bibirnya tak berhenti bergerak sampai suara khas terdengar di telinganya.
"Kau terlalu khawatir sayang, seharusnya kau hanya perlu duduk manis dan membiarkan EO yang mengatur semua. "
Justine, sang tunangan menuruni tangga sambil tersenyum. Kaos polos putih yang tertekuk menampilkan otot bisep yang kuat. Surai coklat madu senada dengan irisnya selalu berhasil menghipnotis Evie tanpa pernah gagal.
"Kau jangan terlalu keras dengan dirimu sendiri, ini pesta kita bukan ajang penyiksaan mu. "
Menarik pinggang Evie, ia mengurung tunangannya dalam pelukan hangat.
"Aku tidak bisa tenang jika tidak memastikan sendiri. Aku ingin semua sesuai pada tempatnya. " Evie menikmati pelukan Justine yang hangat. Pelukan Justine yang ia butuhkan, Evie menyakinkan hatinya jika segala yang ia lakukan layak untuk mendapatkan kebahagiaan yang ia nikmati sekarang.
"Inilah yang ku suka darimu, kau jauh lebih baik dari kakakmu yang tidak berguna itu. "
Wajah Evie bersinar karena pujian Justine. Kepuasan tersendiri bagi Evie adalah pujian dari tunangannya.
"Tentu saja. Semua ini demi dirimu Justine. Demi dirimu."Inilah yang Evie suka dari Justine, dia lebih menghargai dirinya dari pada Cerry. Satu-satunya orang menyanjung dirinya dari pada sang kakak.
Cinta memang menutup mata hari seseorang sehingga buta dengan kebenaran. Evie yang dimabuk cinta sama sekali tidak melihat tatapan mencemooh dari Justine. Pria yang menyandang status tunangannya sebenarnya merasa jijik dengan gadis ia peluk.
Make up tebal itu, sifat bossy, manja dan egois sungguh Justine ingin mencekik Evie hingga tewas. Dia memang berencana menghabisi Evie tapi nanti, rencana terpaksa ia undur hingga Evie bersedia menikah dengannya. Saat itulah rencananya menguasai perusahaan White akan sukses. Menyingkirkan gadis manja ini hanya tinggal menunggu waktu.
tbc
Sekali lagi aku ingetin ya,kalo mo bc Sampek tamat ada di dreame. Akunku pink cerry. Judulnya tetep
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Behavior (21+)
RomanceDemi dendam Cerry rela melakukan apapun agar Scott membantunya membalaskan dendam pada orang yang menyebabkan orang tuanya meninggal. Bahkan meski itu merelakan harga dirinya. Sayangnya Scott bukan tipe pria yang mudah memberi bantuan. Jadi Cerry be...