Eight

7.8K 246 19
                                    

Lembaran kertas itu mengungkapkan segalanya. Hasil penyelidikan yang dilakukan Josh tertulis secara detail sejarah kehidupan Cerry-nya. Baris-baris di kertas menjabarkan semua informasi yang Cerry inginkan.

"Ternyata Cerry awalnya tidak bersikap kekanakan. "

Scott menyilangkan kakinya, tampak sombong dan tak tersentuh menjadi ciri khasnya yang menawan. Sudut bibit acuh tak acuhnya melengkung membentuk seringai mengerikan.

"Kerja bagus. Segera selidiki tentang Justine dan Evie. "

"Baik, lalu bagaimana dengan mereka, Scott, " Josh menunjuk pada sekumpulan pria terikat dan berlutut di depan Scott. Keadaan mereka lebih mengenaskan dari binatang yang hendak disembelih.

"Seperti biasa, lakukan dengan bersih. "

"Baik. "

Scott melangkah pergi dari ruangan bawah tanah yang terletak di bawah kasino-nya. Tak lama suara tembakan dan jeritan putus asa terdengar di belakang punggung. Ia tidak terlalu perduli, inilah hukum di dunia hitam, menghabisi atau dihabisi.

"Aku menginginkan Cerry karena dia seolah tak ternoda oleh hitamnya dunia. "

"Tapi sekarang aku mulai ragu setelah melihat riwayat hidupnya. "

"Cerry, Cerry... Aku tak menyangka jika permohonan pendosa sepertiku bisa terwujud. "

Pikiran Scott menari-nari antara kemungkinan yang satu dengan yang lain. Tindakan terakhir yang ia pikirkan adalah menghubungi Andrian, dokter keluarga keturunan asing yang setia terhadapnya.

.
.
.

"Bibi? kenapa bibi duduk di situ? " dengan wajah polos Cerry bertanya pada Lely yang menggigil ketakutan. Ia nampak telah mengalami semacam trauma hebat.

"Tolong, jangan. Aku -aku menyesal nona. " Rintih Lely pada Cerry.
Dia tidak tau jika yang muncul di hadapannya adalah Cerry yang murni. Bukan Cerry yang memiliki tumpukan dendam yang membara.

''Bibi kenapa takut? apa ada orang jahat di sini...? "

"Jangan khawatir, Bi. Daddy sangat kuat, tidak mungkin orang jahat berani padanya. ''

"Ah suara mobil Daddy! hore," teriak Cerry. Dengan menggendong boneka teddybear nya ia menyambut Cerry dengan melompat -lompat.

Scott keluar dari mobil berwarna hitam metalik yang menjadi ciri khasnya. Mata tajamnya masih dengan awas dan tajam melihat ke arah anak buahnya yang berjaga di sekitar markas.

"Apa ada sesuatu? "

"Tidak tuan, nona dan nyonya Lely bermain dengan sangat bersemangat. "

"Hn. "

Scott sedikit ragu namun segera memutuskan untuk masuk ke markas. Tanpa ia duga Scott melompat ke arahnya seperti koala.

"Kau merindukan Daddy? "

"Sangat, " jawab Cerry dengan mata berbinar.

"Apa yang kau rindukan dari Daddy mu ini? "

"Aku rindu Daddy memberikan aku permen lalu main air bersama. Trus makan cake trus trus mmm" Scott merasa jika jawaban Cerry mewakili ciri khas anak kecil. Insting menaklukkan layaknya hewan pemburu kembali berkobar.

"Daddy akan menemani mu bermain air. "

"Yey Daddy yang terbaik! "

Cerry mengoncang tubuhnya di pelukan Scott, gerakan yang menimbulkan gesekan di tempat yang tidak semestinya. Namun justru ketidakbersalahan Cerry seperti ini membuat Scott menyukainya.

Girl Behavior (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang