Sixteen.

5K 196 30
                                    

Kepergian Scott dari penthouse Cerry mengembalikan atmosfer yang semula menegangkan. Cerry harus menarik nafasnya panjang-panjang untuk mengatur masuknya oksigen ke paru-paru. Ia yakin jika terjadi sedikit gangguan pada fungsi pada organ pernafasannya karena kehadiran Scott tadi.

"Itu nyaris sekali, " bisik Cerry pada dirinya sendiri, " yakinlah aku tidak membencimu Scott, tak akan pernah bisa. Tetapi yang kubutuhkan adalah menjauh darimu untuk sementara waktu. Aku membutuhkan waktu menata kembali harga diriku yang sudah aku hancurkan dengan buruk."

Dengan susah payah Cerry menyeret kakinya ke kamar penthouse milik Justine. Dia butuh mandi. Mandi yang sangat lama. Ia berharap air hangat sedikit merilekskan emosi dan tubuhnya.

.
.
.

Mansion White.

Suara pecahan benda pecah belah terdengar dari kamar Evie. Baru saja ia mendapatkan telepon yang menyampaikan berita terburuk yang belum pernah ia dengar seumur hidupnya.

Bagaimana bisa Ronald menghubungiku karena membahas masalah kepemilikan saham. Seharusnya semua saham keluarga White jatuh pun padaku.

Sebuah dugaan melintas di otak Evie, ''Jangan-jangan si bodoh itu yang ingin mengklaim saham perusahaan White. Benar, aku harus menyelidiki siapa yang ingin mengungkit kepemilikan saham itu. "

"Telepon telepon oh, benar juga. Aku harus menelpon Mr. Sinclair. "

Evie sangat frustasi. Lebih tepatnya panik. Sebelumnya tidak ada yang mengungkit masalah warisan dan kepemilikan saham. Itu membuatnya menjadi sosialita terkenal di negeri ini. Dia terlanjur menikmati segala popularitas sekaligus kemewahan ini.

Jika sampai warisannya terbagi maka ia tidak bisa lagi sekuat dulu. Evie tidak bisa menerima hal itu begitu saja. Semua kemewahan ini harus tetap menjadi miliknya.

Drrt drrt...

"Hallo Mr, Sinclair sangat kebetulan sekali. Aku ingin... Tunggu, apa?!"

"...."

"Besok diadakan rapat pemegang saham? "

"...."

"Siapa yang mengadakan rapat tanpa seiijinku? "

"...."

Telepon terlepas dan jatuh dari tangan Evie. Ada ketakutan pada ekspresi wajah Evie.

Nona Cerry yang mengadakan rapat itu nona.

.
.
.

Di sisi lain, Scott duduk di Aston Martin dengan sedikit linglung. Josh hampir yakin jika pria di sebelahnya dalam kondisi mengkhawatirkan. Hal mengkhawatirkan di sini adalah mengenai kejiwaan sang boss tiran. Jika dalam sepuluh menit Josh tidak menemukan kondisi Scott telah membaik, ia bersumpah akan menyeret Scott ke psikolog.

'Pasti ia telah mendapatkan goncangan pada spikisnya, ' batin Josh.

'Tapi hal apa yang mampu membuat seseorang yang menguasai dunia bawah mendapatkan shock seperti ini? '

'Tidak mungkin kekerasan berdarah mampu membuatnya Shock, dia bahkan menyaksikan adegan berdarah dengan senyum lebar. '

Pikiran Josh melantur hingga hal yang tidak masuk akal. Sampai sebuah suara dari Scott menghapus dugaannya yang aneh.

"Josh, mengapa hatiku sakit karena Cerry menolak kembali bersamaku? " tanya Scott, "rasanya sebagian tubuhku hilang dan aku merasa hampa, " lanjutnya.

Ucapan Scott membuat Josh seperti tersambar petir. Mulutnya mengaga lebar karena tidak percaya pada pendengarannya.

'Benarkah boss dingin seperti setan ini jatuh cinta...?'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Girl Behavior (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang