Bambam dan June menghampiri Sejeong. "Lo nyari siapa?" tanya Bambam
Sejeong sedikit terperanjat. "Kepo, lu," sahutnya sambil mencari seseorang.
Penasaran, June mengambil buku yang di pegang oleh Sejeong. "Buku siapa?"
Koyeo Rin. Tertulis disampulnya.
"Dia anak XI IPS 3, kan?" tanya June.
Sejeong mengangguk. "Iya, kemaren buku dia ketinggalan di kantin. Tapi, baru sempet ngembaliin sekarang, soalnya gue nyalin dulu. Eh, lo tau?"
"Ya, tau. Orang gue liat di sini. Tuh! Koyeo Rin, XI IPS 3, Fisika," sebut June dengan polosnya.
Tangan Sejeong terangkat, ia menyatukan jari-jari tangannya. "Oh, iya. Pinter banget kamu Junediiiii," ucapnya dengan penekanan.
"Iya, dong. June tea."
"Buku apaan?" Bambam membaca tulisan disampul itu. "Fisika? Lo nyalin ap— EH IYA ANJIR! Sekarang ada PR fisika, Se? Mampus dah."
"Hah? Ada PR? PR apa?" tanya June yang masih bingung.
Bambam menunjuk-nujuk buku fisika tersebut. "Fisika juneddd, fisikaaa."
"Ya, kalo ada PR dikerjain, lah. Kok lo jadi marah-marah? Kek cewek aja," kata June sambil melihat ke sisi lain.
"Masalahnya, pelajarannya abis upacara, dan gue belom ngerjain satu huruf pun. Gue aja belom, apalagi elu!"
Spontan, June melihat Bambam yang sedang kesal. "HAH? YANG BENER AJA LO?! GUE BELOM NGERJAIN ASTAGA. SUMPAH NGGAK NGERTI BANGET MAU MENINGGAL," katanya dengan dramatis.
Tanpa ikut campur, Sejeong pergi sambil menggelengkan kepala.
"Se, bukunya gue pinjem!" teriak Bambam.
"Sekarang kita kerjain di tangga yang mau ke atap. Hayu, buruan cabut." Bambam mendorong tubuh June.
"Bolos upacara lagi?" tanya June.
"Iya. Terakhiran."
💫
Jeka mengikuti Riri dari belakang.
Nampaknya mereka akan pergi kelapangan karena beberapa menit lagi upacara dimulai.
"Ri, lo masih marah sama gue gara-gara nggak jadi dapetin fanartnya Kak Yoongi dari Yera?" tanya Jeka yang menyejajarkan langkahnya dengan Riri.
Riri tetap berjalan sambil menjawab, "nggak, kok. Makasih, ya, pulang jumat kemaren, lo udah teraktir gue banyak es krim coklat sama green tea. Tau banget lo kesukaan gue."
"Tapi, lo masih badmood gitu? Kenapa?" tanya Jeka sedikit penasaran.
"Gapapa."
Mereka sudah sampai di lapangan.
Setengah murid sudah berbaris rapi.
"Ri," panggil Jeka.
Riri menoleh dengan malas.
Jeka menyerahkan dua ikat rambut. "Iket rambut lo."
"Makasih." Riri mengambil ikat rambut itu dan mengikat rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious
FanfictionKetika Jeon Jungkook berusaha mendekati gadis dingin sejenis Han Yuri. Dengan terang-terangan, Yuri menolak kehadiran Jeka dalam hidupnya. Ia menganggap, Jeka salah jika menaruh harapan pada dirinya. Jeka pikir, dengan mendekati Yuri, hidupnya akan...