09 | Why?

21 6 2
                                    

Mentari terbit lebih cerah hari ini.

Entah karena kebetulan atau memang benar, suasana hati Riri terasa baik.

Pagi ini ia berjalan dengan semangat lebih, tidak seperti biasanya.

Apa yang terjadi? Tidak ada yang menarik.

Hanya saja, kemarin Jeka benar-benar datang untuk memberi Riri sesuatu.

Jeka membawa makanan, coklat, dan boneka.

Ia bilang, "ini buat lo. Makasih udah banyak bantu gue. Oh, iya, tenang aja. Koyeo pulang dengan selamat, kok. Lo jangan cemburu, ya, kan gue cuma nganterin dia pulang doang."

Riri kebingungan. Ia tidak tahu apa yang di maksud Jeka.

Padahal, tak apa jika mereka berdua terjadi sesuatu sekalipun.

Tapi kata Rose, mungkin saja Jeka bersikap seperti itu karena ia hanya ingin menepati janjinya kemarin.

Setidaknya, itu bisa membuat Riri bahagia.

Yang paling bisa terjadi, bagaimana kalau sebenarnya Jeka memang suka pada Riri?

Meskipun iya sekalipun, Riri masih akan tetap menutup hatinya untuk saat ini.

Jadi Riri simpulkan, Jeka itu orang baik. Meski terkadang menjengkelkan, tapi ia punya sisi karakter dirinya sendiri yang berbeda dari orang lain.

Tak terasa, ia sudah sampai di depan kelasnya.

Saat masuk, baru ada beberapa murid saja di dalam kelas.

Tidak ada angin, tidak ada hujan.

Riri duduk di bangkunya dan langsung membuka buku.

sepuluh menit kemudian, murid-murid sudah banyak berdatangan.

Jeka juga ada.

Ia menyimpan tas di bangkunya. Tak lama, ia duduk dibangku Jaehyun.

Dengan tidak sopannya, ia merangkul Riri dan menyuruhnya berpose.

Tangan kiri Jeka yang terangkat sambil memegang ponsel akan bersiap mengambil gambar.

"Satu, dua—"

*cekrek*

Riri mencoba melepas rangkulan Jeka. "Apaan, Jek!"

*cekrek*

"Diem dulu! Sekali lagi. Satu dua."

*cekrek*

Pose terakhir, nampak wajah Riri yang chubby.

Setelah itu, Jeka melepaskan rangkulannya.

Ia melihat kembali hasil fotonya.

Saat dilihat, ia tiba-tiba tertawa. Sontak membuat teman-teman dikelasnya langsung memerhatikan mereka berdua.

"Kocak banget! Gue post ah," kata Jeka.

My Precious Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang