Part 46

176 8 0
                                    

Happy Reading❤





"Gue bosen dah pengen nyari suasana baru" seru Dira menopang dagu.

"Iya sama gue juga" ucap Jeni.

"Eh eh gue ada ide gimana kalo kita keliling kota Bandung" celetuk Jeni antusias.

"Nah iyaa tuh gue setuju tapi kalo pake mobil gak asik njirr" ucap Dira melirik Retta yang sedari tadi hanya diam sambil memainkan ponselnya.

"Pake motor kuy gue ada motor matic dirumah nganggur" seru Jeni.

"Rett gimana" tanya Dira menyenggol lengan Retta. Retta mendongak tampak berpikir.

"Boleh juga tapi masa bertiga. Dikira cabe anjay" ucap Retta ngeri.

"Ya kaga gitu juga canteg" Jeni mencubit pipi Retta.

"Lo kaga ada motor Rett" tanya Dira.

Retta terdiam. "Ada tapi di rumah temen gue gak jauh sih dari sini" ucap Retta.

"Nah lo ambil aja" seru Jeni. Dan diangguki Retta.

Retta mengotak-atik ponselnya mencari kontak seseorang dan langsung menelpon orang yang ia maksud.

'Hallo gre'
'Hallo rey. Motor gua ada di lo kan'
'Ada nih kenapa mau lo pake'
'Iya lo bisa anterin ke rumah gak'
'Otewe'

Tut tut tut

Retta menjauhkan ponselnya dari telinganya dan menatap Jeni dan Dira sekilas lalu mengedipkan sebelah matanya membuat kedua nya tersenyum penuh arti.

Retta bersiap-siap dengan tampilan simple tapi elegan. Ia hanya mengenakan kaos pendek hitam juga celana jeans hitam. Rambutnya tergerai ia mengambil ponsel dan dompetnya ia masukkan ke dalam slin bag nya. Jeni dan Dira sedang ke rumah Jeni untuk mengambil motor matic nya.

Retta keluar dari kamarnya dan menuruni satu persatu anak tangga dengan menenteng sepatu sneakers putihnya.

"Mau kemana kak" tanya Giska yang sedang menonton drakor.

"Main bareng DirJen" sahut Retta.

"Kok gaya nya kaya mau naik motor" tanya Giska heran. Retta tersenyum "emang mo naik motor".

Giska membulatkan mata nya. "Motor yang dipinjem Rey itu" tanya Giska dan diangguki Retta.

"Ihh kakak aku mau diajarin naik itu" rengek Giska.

"Blom boleh bahaya" ucap Retta membuat Giska sebal. Dari dulu sampai sekarang ia tidak pernah diijinkan naik motor. Terkadang sikap posesif Retta membuat Giska sebal.

"Akhir semester gue ajarin" ucap Retta mengacak rambut Giska gemas.

Giska berbinar "bener kak" Retta mengiyakan.

Tok tok tok

"Nah itu pasti Rey kakak pergi dulu ya" pamit Retta meninggalkan Giska yang masih kegirangan.

Retta membukakan pintu dan terlihat cowok tinggi dengan wajah yang lumayan serta anting yang menempel di kedua telinga nya. Namanya Reynal biasa dipanggil Rey cowok itu adalah teman Retta sejak sd juga tetangganya.

"Nih kunci motornya gue balik dulu ya" ucap Rey seraya menyerahkan kunci motor itu pada Retta.

"Uwu motor gue kinclong amat" ucap Retta tidak percaya.

"Iya dong gue kit in tiep hari" ucap Rey bangga.

"Thanks Rey lo emang pengertian dah" puji Retta.

Gretta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang