Part 30

157 6 0
                                    

Happy Reading❤

Sore itu Retta bersiap untuk pergi ke rumah sakit menemui Erlan yang sore ini sudah diperbolehkan pulang. Dengan make up natural dan rambut yang diikat terlihat sangat cantik.
Ia hanya memakai kaos pendek dan rok selutut terlihat anggun.

"Anak momy mau kemana nih udah rapi gitu" tanya Meylisa tersenyum dan menghampiri Retta.

"Retta mau ke rumah sakit mom temen Retta kemarin sakit nah sekarang dia boleh pulang makanya Retta mau kesana" ujar Retta tersenyum membayangkan Erlan.

"Cewe atau cowo" ujar Meylisa menggoda putri nya.

"Cowok mom" ujar Retta lirih.

"Kalo cowo bisa jadi temen bisa juga lebih" ujar Meylisa dan membuat Retta salah tingkah.

"Ihh temen mom" ujar Retta gugup.

"Tuh kan gugup gitu haha" ujar Meylisa tertawa.

"Ihh momy ya udah Retta pergi dulu ya" ujar Retta mencium tangan momy nya.

Retta turun dari kamarnya dan diikuti Meylisa di ruang tamu sudah ada Frans yang sedang menonton televisi sambil meminum secangkir kopi.

"Ehh anak dady mau kemana" ujar Frans bingung.

"Retta mau ketemu pacarnya dad" bukan Retta yang menjawab tetapi momy nya yang sedang menjahilinya.

"Ihh momy nggak dad temen bukan pacar" ujar Retta cemberut.

"Anak dady udah besar ya ya udah hati - hati sayang" ujar Frans dan di angguki Retta sambil menyalimi dady nya.

Retta melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan setelah sampai di rumah sakit Retta melangkahkan kakinya cepat ke arah ruangan Erlan dan membuka pintu ruangan menampilkan sosok yang di cari nya sedang tidur memainkan ponselnya.

"Erlan" panggil Retta dan Erlan menoleh ke arah nya.

"Loh pada kemana" ujar Retta karena di dalam ruangan hanya ada Erlan seorang.

"Ada urusan katanya" ujar Erlan.

"Lo sendirian dong" ujar Retta duduk di samping brankar.

"Iya lo sih kelamaan rett" ujar Erlan cemberut.

"Ihh jangan ngambek dong er kan sekarang gue ada disini" ujar Retta dan Erlan masih tetap dalam ekspresinya.

Terlintas ide di otak nya agar Erlan tidak kesal lagi.

"Er itu apaan ihh" ujar Retta mengalihkan perhatian Erlan. Dan Erlan menoleh ke arah samping yang Retta tujukan dan

Cup

Retta mengecup pipi Erlan singkat alhasil Erlan terpaku menatap Retta sungguh Retta mencium pipi nya itu adalah hal tidak pernah terbayangkan di benak Erlan. Setelah itu Erlan tersenyum dan menarik Retta ke dalam pelukannya.

"Berani ya sekarang" ujar Erlan menggodanya.

"Emm nggak kok" ujar Retta gugup ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

"Ohh ya sekarang lo boleh pulang kan" ujar Retta dan di angguki Erlan.

"Ya udah gue beresin barang - barang dulu" ujar Retta kemudian membereskan barang - barang Erlan. Dokter memeriksa keadaan Erlan dan sudah memperbolehkan pulang.

Retta memapah Erlan menuju mobilnya yang sudah terparkir. Retta melajukan mobilnya menuju rumah Erlan. Sesampainya di sana Retta memapah Erlan menuju kamarnya.

"Gue bikinin minum dulu ya" ujar Retta dan diangguki Erlan.

Retta turun dari lantai atas tepatnya kamar Erlan dan melangkah menuju dapur untuk membuatkan minum.

Gretta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang