Follow aku di dreame ya karena cerita ini juga bakalan ada disana dan cerita aku yang lainnya bantu love juga ya supaya cerita aku ada library kalian. cari aja "lucyofheart" jangan lupa yaa
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan comment kalian ya supaya aku semangat nulisnya hehe
Happy Reading!!
-L-
Zwetta sedang bersiap untuk bekerja hari ini, ia berdiri di depan kaca panjang yang ada di depannya untuk melihat penampilannya. Ia sedang memakai anting ditelinganya. Namun tiba-tiba Zwetta dikagetkan dengan kehadiran Alan yang berdiri di belakangnya.
"Alan!" Pekik Zwetta kaget hendak berbalik namun Alan menahan pinggang Zwetta agar tidak bebalik. Pria itu tersenyum menatap Zwetta dari kaca.
"Selamat pagi," Sapa Alan, Zwetta terdiam melihat pria itu dari kaca.
"Kau mau apa?" Tanya Zwetta pelan.
"Aku tadi mau memanggilmu untuk kita sarapan bersama, aku melihat pintu kamarmu terbuka dan aku melihatmu sedang bersiap dan aku masuk. Aku ingin membantumu, sepertinya kau juga sedang kesulitan saat ini. Apakah aku salah?" Alan tiba-tiba menarik reseleting gaun belakang Zwetta ke atas.
Hal yang dimaksud Alan, Zwetta butuh bantuan adalah hal tersebut. Setelah selesai, Alan mengelus pinggang ramping Zwetta dan menempelkan tubuh keduanya. Sehingga kepunyaan Alan tepat berada di bokong indah milik Zwetta,
"Kau sangat cantik dan sexy Zwetta, aku menyukainya." Puji Alan, pipi Zwetta merona karena hal itu. Sudah lama rasanya ia tidak dipuji oleh seorang pria sampai seintim ini. Dulu Dion pernah memujinya, namun sekarang suaminya itu tak pernah lagi memujinya. Alan mencium bahu Zwetta yang terbuka, mengecupnya beberapa kali dan tersenyum.
"Sangat lembut dan wangi." Puji Alan lagi, pria itu tak henti-hentinya memuji istri dari sahabatnya itu. Zwetta memejamkan matanya saat Alan mencium bahunya tadi. "Sepertinya Dion tidak pulang, apa aku salah?" Zwetta membuka matanya dan menggelengkan kepalanya.
"Dia sering melakukannya." Jawab Zwetta.
"Kau pasti sangat kesepian, jangan khawatir aku akan menemanimu jika Dion tak ada. Kau tidak lagi sendiri." Ucap Alan dengan tersenyum, Alan semakin berani memeluk Zwetta dan mencium telinga belakang Zwetta. "Kau sangat manis dan indah Zwetta, Dion bodoh juga mengabaikan wanita sepertimu." Zwetta menikmati setiap sentuhan yang diberikan Dion padanya.
"Apa hari ini kau akan pulang lama?" Tanya Dion lagi dan mulai turun pada leher jenjang Zwetta yang begitu lembut menurutnya.
"Kenapa?" Tanya Zwetta, tangan Dion kini sudah berada di perut Zwetta.
"Aku ingin mengajakmu menonton, apakah kau mau? Kau pasti sudah lama tidak melakukannya bukan? Kau tidak punya teman untuk diajak menonton, apakah aku salah?" Zwetta menghela napasnya lalu menggelengkan kepalanya. Alan tersenyum saat ia benar, pria itu menciumi leher Zwetta dan bahkan menjilatnya membuat wanita itu memejamkan matanya.
"Jadi, apakah kau mau pergi denganku nanti?" Tanya Alan lagi. Zwetta membuka matanya dan menganggukkan kepalanya pelan, Alan tahu jika Zwetta menikmati setiap sentuhannya. Pria itu tersenyum dan berakhir mencium pipi Zwetta. "Baiklah, ayo kita ke bawah dan sarapan bersama. Aku akan mengantarmu bekerja." Sebelum turun Alan meremas bokong Zwetta, pria itu tertawa kecil dan keluar dari kamar tersebut. Setelah Alan meninggalkannya Zwetta menghela napasnya dengan kasar. Ia bahkan memegang jantungnya yang berdetak dengan cepat.
"Bagaimana bisa aku diam saja saat disentuhnya dan aku menikmatinya?" Ucap Zwetta pada dirinya sendiri, ia menggelengkan kepalanya dan melihat wajahnya yang memerah. Namun di satu sisi ia menyukai sentuhan yang dilakukan oleh Alan. Tak lama dari situ, Zwetta turun dari kamarnya dan melihat Alan sudah menunggunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AFFAIR
RomansaWARNING 21++ Terdapat adegan dan kata-kata vulgar! Sudah delapan tahun menjalani kehidupan rumah tangga bersama dengan Dion tanpa hadirnya anak membuat Zwetta Dyliss mulai merasa jenuh. Keduanya terlalu sibuk dengan kehidupan masing-masing. Kata cin...