6. pengakuan

3.1K 390 44
                                    

HAH, NIKAH?

Present

.
.
.

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Do you love me?

Sayangnya, kalimat pertanyaan itu hanya bisa terucap di dalam hati. Lingga tidak cukup mempunyai keberanian untuk menanyakannya secara langsung kepada Hasta. Toh, bagaimanapun hal ini terbilang sangat sensitif bagi keduanya.

Karena selama ini baik Lingga maupun Hasta tidak pernah membicarakan mengenai perasaan satu sama lain, dengan kata lain persahabatan yang terjalin keduanya masih dalam batas yang wajar. Berjalan normal layaknya pertemanan antar cowok yang ternyata hanya bertahan sampai kemarin lusa ㅡdimana masalah lelucon yang Hasta lontarkan beberapa waktu yang lalu. Padahal dirinya sendiri juga penasaran atas jawaban yang akan terlontar dari mulut sahabat oroknya tersebut jika dia menanyakannya langsung kepada sahabatnya itu.

Apakah Hasta akan memberikan sebuah jawaban yang jujur ㅡserius atau hanya sekedar jawaban yang berupa lelucon aja ㅡseperti sebelumnya?

Lingga menyunggingkan senyum tipisnya, menyadari bahwa bentuk kebodohan yang telah mereka lakukan hingga detik ini merupakan kesalahan dari dirinya. Walaupun sahabat oroknya tersebut juga memiliki kadar kesalahan sekitar empat puluh persen lantaran tidak mau menyetujui ide gilanya begitu aja, terlalu banyak komplain yang berujung debat.

Dia pun melangkahkan kakinya perlahan, mendekatkan dirinya kepada Hasta. Namun, entah kenapa dia lebih memilih untuk menundukkan kepalanya. Mungkin, saat ini Lingga tidak berani menatap wajah datar Hasta yang begitu menyebalkan.

"Nikah yuk." Gumamnya pelan, namun masih terdengar di telinga sosok yang lebih tinggi.

"HAH, NIKAH?" Ekspresi terkejut dari Hasta sudah tentu terpampang jelas.

Kali ini, Lingga sudah bertekad untuk menurunkan harga dirinya yang terlampau tinggi. Juga mengesampingkan segala bentuk egois dan gengsi yang dimilikinya.

"Gue akan ngikutin kemauan lo, kita nikah. Dan gue putus sama Wira."

"LINGGA!"

"GUE GAK BERCANDA, SETAN!"

Mereka berdua memilih untuk bungkam, dan sibuk dengan pemikiran masing-masing.

.

.

.

Semuanya bermula dari sang mama yang kekeh mencoba menjodohkan dirinya secara paksa, lalu merambat ke sebuah masalah baru yang ikut serta menyeret sahabat oroknya tersebut.

Lingga kira, dengan melakukan aksi berbohong guna menutupi keadaan hubungannya yang sebenarnya terjalin dengan Wira selama ini bisa menjamin akan berjalan lancar tanpa hambatan. Akan tetapi, rupanya dia melupakan fakta kalau dirinya memiliki sahabat yang susah diajak kompromi apalagi itu mengenai hal yang bertentangan dengannya dan dianggap serius. Dan juga, Lingga melupakan satu hal yang utama bahwa Hasta merupakan seseorang yang paling menentang hubungannya dengan pacarnya itu.

HAH, NIKAH? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang