HAH, NIKAH?
Present
.
.
.Happy Reading
Langkah mereka berhenti tepat di depan rumah yang sederhana nan asri dan berwarna hijau muda, tanpa sadar Lingga memanyunkan bibirnya ketika Hasta melepaskan tautan tangan yang sedari menggenggamnya dengan erat.
"Jelek lo, gak usah cemberut gitu elah." dengan seenaknya Hasta berkata sambil mengacak rambut Lingga sembarangan, sedangkan sosok lelaki yang lebih tua langsung menyingkirkan tangan sahabatnya begitu saja.
"Jelek gini juga banyak yang suka tau." ujar Lingga dengan nada setengah sewotnya.
Mendengar hal tersebut malah membuat Hasta tertawa lantaran merasa lucu dengan ekspresi raut wajah sang sahabat yang menurutnya menggemaskan itu, "iya iya, percaya aja gue mah. Sahabat gue ini emang banyak penggemarnya."
"Hasta!"
Bukan, bukan karena ucapan meledek yang dilontarkan oleh sahabat oroknya tersebut yang membuat seorang Lingga menjadi kesal seperti itu. Hanya masalah yang disponsori oleh Hasta yang tiba-tiba saja mencubit pipinya tersebut.
Dan ya, sebenarnya dia hanya menutupi rasa malunya yang sudah menjalar sampai dengan area kupingnya sehingga memerah layaknya kepiting rebus.
"Masuk sana, besok gue jemput terus kita berangkat bareng."
Lingga mengangguk kan kepalanya sebagai respon menyetujui perintah dari yang lebih muda, namun langkah kakinya masih betah berdiam diri dan seolah enggan ia gerakan barang sedikitpun untuk masuk ke dalam rumahnya.
"By the way, makasih ya, Ta."
"Makasih untuk apa?"
"Semuanya."
Kemudian baik Hasta maupun Lingga terdiam, dengan suasana yang sedikit canggung. Awalnya lelaki yang lebih tua terkejut ketika dirinya secara mendadak ditarik ke dalam pelukan sahabatnya tersebut.
Sejak kapan sih seorang Hasta bisa bikin jantungnya nggak sehat kaya gini?
"Iya sama-sama, lagian kaya sama siapa aja sih?"
"Emangnya sama siapa?" bukannya menjawab, Lingga malah membalikkan pertanyaannya kepada Hasta dengan semakin mempererat pelukannya pada sosok tinggi tersebut.
Nyaman, pelukan sahabatnya itu memang selalu membuatnya merasa nyaman dan terlindungi. Menjadi bagian favoritnya selama ini...
"Sahabat terbaik lo, jadi ya udah kewajiban untuk ada satu sama lain, bukan? So, gak usah bilang makasih sgala sih."
Tidak ada yang salah dengan kata-kata dari mulut sahabatnya, akan tetapi entah kenapa rasanya sedikit agak kecewa ya? Apa dia benar-benar menginginkan dianggap lebih dari sahabat oleh Hasta? Mungkin iya..
KAMU SEDANG MEMBACA
HAH, NIKAH? [Completed]
HumorDemi membebaskan dirinya dari perjodohan yang akan di lakukan oleh sang mama, seorang Lingga Nareswara nekat mengajak nikah Hasta yg merupakan sahabat oroknya tersebut. Tanpa berpikir panjang dan melupakan fakta ada seseorang yang sudah menjadi paca...