"Kamu beneran baru kenal Ree, Rin?" Tanya Umji.Iya Yerin sekarang ada di rumah Umji, setelah pergi dengan Taehyung tadi Yerin izin dengan orangtuanya jika akan menginap di rumah Umji.
"Iya, aku baru kenal dia. Kata Taehyung setelah makan siang tadi kamu nggak keluar kamar samasekali. Ada apa?" Tanya Yerin.
"Enggak ada apa-apa"
"Jangan bohong, Ji" desak Yerin.
"Kamu tau kenapa aku nggak jadi ambil botol? Tadi pas aku masuk kelas aku liat Suga lagi pelukan sama Ree" kata Umji. Tak terasa lelehan air mata yang tadi sudah berhenti kini mendesak keluar lagi.
Yerin tampak kaget, lalu ia menarik sahabatnya itu ke pelukannya. Yerin mengusap punggung Umji yang semakin terisak.
"Katanya dia belum bisa lupain Luna, tapi kenapa pas sama Ree kayaknya beda" kata Umji mulai bisa mengontrol tangisnya.
"Aku juga bingung, coba nanti aku cari tau siapa si Ree ini" ucap Yerin.
"Sekarang ayo kita tidur"
***
Hari ini Umji lebih diam daripada kemarin, seakan sekarang ini bukan Umji tapi orang lain.
"Umji, ayo ke kantin" ajak Yerin tapi yang diajak hanya diam dan melamun. Yerin melambaikan tangannya ke depan wajah Umji.
"Umji" panggilnya lagi, sekarang ia menggoncang bahu gadis itu.
"Ha? Iya, kenapa?"
"Ada apa? Kenapa melamun?" Tanya Yerin.
"Enggak"
"Ayo ke kantin" ajak Yerin.
"Nggak deh, aku masih kenyang" jawabnya.
"Mau titip sesuatu?" Tanya Yerin.
"Enggak, udah deh kamu pergi sendiri ya" kata Umji sambil mendorong Yerin pelan.
"Yaudah deh"
Setelah Yerin pergi, Umji memutuskan pergi ke perpustakaan. Saat akan keluar kelas dia berpapasan dengan Ree.
"Umji, nggak ke kantin?" Tanya Ree.
"Enggak" jawab Umji cepat sambil tersenyum -terpaksa.
Saat akan kembali melangkah tangan nya di cekal, ya siapa lagi kalau bukan Ree.
"Umji, aku mau bicara sebentar" kata nya.
"Nanti aja ya, aku mau ke perpus dulu. Misi" jawab Umji sambil melepaskan tangannya dari Ree.
Lalu Umji berjalan cepat meninggalkan Ree sampai ia tak memperhatikan langkah nya.
Bruk
"Aduh"
Umji memegangi keningnya yang menabrak sesuatu yang keras, saat ia mendongak ternyata tadi dia menabrak dada bidang milik Suga.
"Maaf"
Dengan tergesa ia cepat pergi dari sana tapi telat, tangan nya kini di tarik Suga.
"Lepasin!" Umji mencoba melepaskan tangannya tapi percuma Suga mencengkeram erat tangannya.
"Sakit Suga!" Teriak Umji.
Lalu Suga berhenti di taman belakang sekolah, baru ia melepaskan tangan Umji. Tapi setelah itu Suga memegang pundak Umji dengan kedua tangan nya, mata tajam nya menatap kedua mata Umji dengan intens.
"Lepasin!" Umji mencoba melepaskan diri tapi Suga menambah cengkraman di pundaknya.
"Dengerin aku!" Kata Suga.
Umji diam menatap Suga dengan tak kalah tajam.
"Kemarin kamu salah paham!" Kata Suga.
"Salah paham apa?!" Teriak Umji. Emosi nya sekarang sudah tak terkontrol.
"Aku kemarin cuma ngobrol sama dia" kata Suga.
Bukan kah mereka seperti dua orang yang memiliki hubungan? Si wanita sedang salah paham dan si pria berusaha menjelaskan?.
"Lalu? Kenapa kamu menjelaskan nya? Ha? Bukan nya jika aku salah paham lalu menjauhi mu itu bagus? Jadi kamu tidak merasa terganggu lagi?"
Diam
Suga bungkam. Cengkraman tangannya melemah hingga terlepas.
"Jadi ini kan yang kamu mau, baik. Mulai hari ini aku nggak akan ganggu kamu lagi, aku nggak akan deketin kamu lagi. Maaf kemaren udah bikin kamu nggak nyaman"
Setelah mengatakan itu Umji berlalu dari hadapan Suga, dan Suga? Kini ia hanya termenung di tempatnya.
T.B.C
Dikit? Biarin lah
Komen kuy, gimana nih?
Vomen juseyooo
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Boy
Teen Fiction"berhenti? Nggak, nggak akan! Aku nggak akan berhenti suka sama kamu" Umji "Jangan salahin aku kalau nanti kamu tambah sakit, aku udah peringatin dari awal" Suga 'Mungkin kamu sekarang belum menyukai ku, tapi suatu hari nanti cepat atau lambat kamu...